backup og meta

5 Dampak Stres pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

5 Dampak Stres pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

Kehamilan memang bukan perkara yang mudah. Oleh karena itu, stres pada ibu hamil tergolong hal yang wajar. Meski demikian, Anda perlu mengendalikan stres supaya tidak membawa dampak buruk terhadap kesehatan diri dan janin selama masa kehamilan.

Penyebab stres pada ibu hamil

Dilansir dari Pregnancy, Birth & Baby, sebagian ibu mengalami stres ketika mengetahui dirinya sedang mengandung.

Stres saat hamil bisa terjadi karena beberapa masalah, seperti:

  • kehamilan yang tidak terencana,
  • riwayat keguguran,
  • bayi lahir dalam keadaan meninggal (stillbirth),
  • mendapat kekerasan dalam keluarga,
  • trauma,
  • masalah dengan minuman beralkohol dan narkoba,
  • masalah keuangan,
  • masalah hubungan dengan pasangan, serta
  • kehamilan terjadi saat remaja.

Bagi sebagian wanita, kehamilan dapat menimbulkan serangkaian tantangan, seperti kesulitan dalam hal keuangan atau perubahan pekerjaan.

Adanya tekanan emosional, seperti rasa sedih akibat kehilangan anggota keluarga, kecemasan masa lalu, dan penyakit mental, juga bisa membuat stres pada ibu hamil bertahan lebih lama.

Dampak stres pada ibu hamil dan janin

lemas saat hamil trimester 3

Berikut ini adalah sejumlah dampak kesehatan yang membuat ibu hamil sebaiknya tidak boleh terlalu stres selama mengandung calon buah hatinya.

1. Tubuh terasa tidak nyaman

Sangat wajar bila Anda merasa tidak nyaman dan gampang lelah, terutama saat perut makin besar pada trimester ketiga kehamilan.

Namun, ibu hamil yang sedang mengidap stres berat mungkin akan lebih gampang lelah dibandingkan ibu hamil pada umumnya.

Ibu hamil yang sedang banyak pikiran mungkin akan mengalami susah tidur, nyeri otot, serta morning sickness yang sangat parah.

2. Masalah pada pola makan

Stres saat hamil bisa memengaruhi pola makan, entah itu membuat ibu makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Tentunya, dampak dari stres kronis ini tidak baik untuk kesehatan ibu hamil dan janin. Jika tidak segera ditangani, Anda bisa mengalami kekurangan atau kelebihan berat badan saat hamil.

Saat Anda punya berat badan berlebih, risiko terjadinya komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional dan persalinan prematur akan jauh lebih tinggi.

3. Tekanan darah tinggi

Stres berkepanjangan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil. Kondisi ini bisa memicu masalah serius selama masa kehamilan.

Beberapa komplikasi serius akibat tekanan darah tinggi saat hamil yakni preeklampsia, kelahiran prematur, serta berat badan bayi lahir rendah (BBLR).

Oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh terlalu stres karena bisa berdampak pada kondisi bayi di dalam kandungan.

4. Kelahiran prematur

Ketika merasa tertekan, tubuh akan secara otomatis mengeluarkan hormon stres, yaitu kortisol. Hormon kortisol juga akan meningkat saat ibu hamil mengalami stres. 

Perubahan fungsi tubuh ibu akan mempengaruhi kesehatan dan tumbuh-kembang janin. Begitu pun ketika kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat. 

Stres yang tidak dikelola dengan baik bisa mengakibatkan kadar kortisol dalam tubuh terus berada pada tingkat yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur.

5. Infeksi pada janin

Kortisol juga memainkan peran dalam mengontrol sistem kekebalan tubuh. Ketika kadar kortisol terlalu banyak, tubuh ibu hamil lebih rentan terinfeksi.

Penelitian dalam jurnal Frontiers in Endocrinology (2018) menyebutkan bahwa stres berpotensi mempercepat perkembangan penyakit infeksi, termasuk bacterial vaginosis.

Jika tidak diobati, infeksi bisa menyerang janin di dalam kandungan. Efeknya, bayi bisa memiliki berat badan lahir rendah hingga lahir prematur.

Cara mengendalikan stres pada ibu hamil

Kado untuk ibu hamil

Setiap orang punya cara menghilangkan stres yang berbeda. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba.

1. Fokus pada diri

Stres bisa muncul karena Anda sering merasa khawatir dengan kondisi yang telah atau belum terjadi.

Sebaiknya, fokuslah menikmati hal-hal menyenangkan yang terjadi di sekitar Anda. Anda bisa fokus pada tendangan janin yang terasa saat Anda mengusap perut.

Tak hanya bisa meredakan stres, memusatkan fokus pada suatu hal yang menyenangkan dapat memperkuat hubungan Anda dengan si Kecil yang belum lahir,

2. Ikut prenatal yoga

Mengikuti kelas prenatal yoga bisa membantu ibu hamil untuk lebih fokus pada kondisi mental dan fisiknya.

Prenatal yoga tergolong olahraga yang baik untuk membuat ibu tetap aktif. Olahraga ini juga bisa membantu meredakan nyeri pada beberapa bagian tubuh melalui peregangan.

Pada akhir sesi kelas prenatal yoga, umumnya ada sesi meditasi yang bertujuan untuk meredakan stres pada ibu hamil. 

3. Tenangkan diri

Setiap orang memiliki cara sendiri untuk menenangkan diri. Pilih cara yang membuat diri Anda nyaman, seperti mendengarkan musik, jalan-jalan di taman, atau bicara dengan teman.

Berbicara dengan ibu hamil lainnya juga bisa membantu mengurangi stres. Anda bisa berbagi pengalaman dan saling mendukung agar bisa menjalani kehamilan yang sehat.

4. Minta dukungan orang terdekat

Cara lain untuk mengatasi stres saat hamil adalah dengan meminta dukungan orang terdekat, seperti pasangan, keluarga, dan teman dekat Anda.

Dukungan ini sangat Anda butuhkan untuk memastikan kesehatan mental Anda terjaga dengan baik.

Tak sekadar memberi dukungan emosional, orang-orang terdekat juga bisa meringankan beban Anda, seperti dengan menemani ke dokter dan membantu pekerjaan rumah sehari-hari.

5. Konsultasi dengan psikolog

Stres yang berlangsung terus-menerus bisa memicu depresi. Untuk mengatasi stres dan depresi saat hamil, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Anda perlu melakukan konseling bila stres telah memicu perasaan sedih atau takut yang parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Saat berbicara dengan psikolog, ceritakan semua yang Anda rasakan. Nantinya, psikolog bisa memberikan arahan supaya kondisi mental Anda menjadi lebih baik.

Kesimpulan

  • Stres pada ibu hamil muncul akibat tekanan emosional yang disebabkan oleh perubahan tubuh selama kehamilan hingga masalah keuangan dan hubungan.
  • Jika tidak dikelola dengan baik, stres bisa memicu masalah pada pola makan, hipertensi, kelahiran prematur, hingga infeksi pada janin.
  • Untuk membantu mengendalikan stres saat hamil, coba lakukan prenatal yoga, mintalah dukungan orang terdekat, dan konsultasi dengan psikolog bila perlu.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Stress and pregnancy. (2023). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved January 13, 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/stress-and-pregnancy

Stress and pregnancy. (2024). Raising Children Network. Retrieved January 13, 2025, from https://raisingchildren.net.au/pregnancy/health-wellbeing/mental-health/stress-pregnancy

Will stress during pregnancy affect my baby? (2023). National Institute of Child Health and Human Development. Retrieved January 13, 2025, from https://www.nichd.nih.gov/health/topics/preconceptioncare/conditioninfo/stress

5 ways to survive stress in pregnancy. (2024). Tommy’s. Retrieved January 13, 2025, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/mental-wellbeing/5-ways-survive-stress-pregnancy

Oaks, B. M., Adu-Afarwuah, S., Ashorn, P., Lartey, A., Laugero, K. D., Okronipa, H., Stewart, C. P., & Dewey, K. G. (2022). Increased risk of preterm delivery with high cortisol during pregnancy is modified by fetal sex: a cohort study. BMC pregnancy and childbirth, 22(1), 727. https://doi.org/10.1186/s12884-022-05061-8

Zietlow, A., Nonnenmacher, N., Reck, C., Ditzen, B., & Müller, M. (2019). Emotional stress during pregnancy – Associations with maternal anxiety disorders, infant cortisol reactivity, and mother–child interaction at pre-school age. Frontiers in Psychology, 10. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.02179

Amabebe, E., & Anumba, D. O. (2018). Psychosocial stress, cortisol levels, and maintenance of vaginal health. Frontiers in Endocrinology, 9. https://doi.org/10.3389/fendo.2018.00568

Versi Terbaru

23/01/2025

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Tidur Terlalu Lama Saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Bolehkah Mandi Larut Malam Saat Hamil?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan