Berbagai keluhan selama kehamilan bisa saja menimbulkan masalah kesehatan lainnya, apalagi jika ibu mengalami pengentalan darah saat hamil.
Ini tentu berbahaya karena darah berperan sebagai pembawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh ibu dan janin. Apa saja penyebab, gejala, hingga cara mengatasi darah kental saat hamil? Inilah penjelasannya.
Apa itu pengentalan darah saat hamil?
Darah kental atau hiperkoagulabilitas merupakan suatu kondisi ketika darah lebih mudah menggumpal dari biasanya.
Mengutip laman American Pregnancy Association, penggumpalan darah selama kehamilan sebenarnya bermanfaat untuk mencegah hilangnya banyak darah saat persalinan.
Pembekuan atau pengentalan darah diklaim hanya memengaruhi 1 atau 2 dari 1.000 wanita hamil, kecuali jika Anda mempunyai masalah kesehatan tertentu.
Namun, pengentalan darah saat hamil juga bisa terjadi akibat ketidakseimbangan protein dan kinerja keping darah. Alhasil, terjadilah penggumpalan atau pembekuan darah yang berlebihan.
Pengentalan darah dapat menghambat aliran oksigen, hormon, serta nutrisi dalam tubuh sehingga ketiganya tidak mencapai jaringan dan sel secara optimal.
Kondisi ini bisa membuat ibu hamil serta janin mengalami penurunan kadar oksigen hingga kekurangan nutrisi.
Pada banyak kasus, ibu hamil dengan masalah pengentalan darah bisa mengalami kondisi yang sama lagi pada kehamilan berikutnya.
Gejala pengentalan darah saat hamil
Tahap awal pengentalan darah saat hamil tidak selalu memperlihatkan gejala. Begitu kondisi ini berkembang menjadi penggumpalan darah, barulah Anda mengalami gejala tertentu.
Berikut merupakan beberapa tanda bahwa pengentalan darah saat hamil telah berkembang menjadi penggumpalan darah.
- Pembuluh darah menjadi lebih besar.
- Sakit kepala hingga migrain.
- Penglihatan menjadi kabur.
- Pembengkakan pada area tubuh tertentu.
- Kram pada area kaki.
- Merasa lelah.
- Kesulitan bernapas.
Penyebab dan faktor risiko darah kental saat hamil
Hingga kini, belum diketahui penyebab utama darah kental saat hamil. Ini lantaran ada berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebabnya.
Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab pengentalan darah saat hamil yaitu:
- peningkatan sirkulasi sel darah merah,
- penyakit yang memengaruhi penggumpalan darah (seperti polisitemia vera),
- kekurangan protein khusus yang disebut protein C atau protein S, serta
- kelebihan jumlah protein penggumpal dalam darah.
Selain itu, ada pula beberapa kondisi yang dapat membuat ibu hamil lebih rentan mengalami darah kental, di antaranya:
- faktor keturunan,
- hamil pada usia di atas 35 tahun,
- mengalami dehidrasi,
- kurang melakukan aktivitas, serta
- melakukan perjalanan jarak jauh.
Ibu hamil dengan masalah kesehatan tertentu juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami darah kental. Beberapa contohnya yakni trombofilia, hipertensi, diabetes gestasional, hingga obesitas.
Komplikasi pengentalan darah
Pada masa kehamilan hingga tiga bulan setelah melahirkan, wanita lebih rentan mengalami pengentalan serta penggumpalan darah.
Ibu hamil juga perlu lebih waspada karena darah kental saat hamil bisa menimbulkan masalah kesehatan seumur hidup, seperti trombosis vena dalam (DVT).
DVT merupakan penggumpalan darah yang terbentuk pada area kaki, panggul, paha, lengan, atau perut.
Dalam jangka panjang, bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan lainnya, seperti:
- penggumpalan darah pada plasenta,
- serangan jantung,
- stroke,
- preeklampsia,
- kelahiran prematur,
- bayi lahir mati,
- emboli paru, hingga
- keguguran.
Pengobatan pengentalan darah saat hamil
Sebelum menentukan pengobatan atau perawatan, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu dengan melakukan tes darah.
Tes darah ini menjadi tahap awal untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami pengentalan darah.
Apabila terjadi pembengakakan pada area tubuh tertentu, dokter mungkin juga akan melakukan USG serta MRI untuk melihat apakah ada penggumpalan darah.
Tergantung dari seberapa kental darah Anda, tidak menutup kemungkinan dokter juga akan memberikan obat pengencer darah seperti heparin.
Tidak hanya itu, kemungkinan dokter juga akan merekomendasikan perawatan untuk meningkatkan aliran darah, seperti:
- peregangan pada tangan dan kaki,
- penurunan berat badan ke rentang yang lebih ideal,
- aktvitas fisik secara rutin, serta
- pemenuhan kebutuhan cairan tubuh.
Dehidrasi dapat menyempitkan pembuluh darah sehingga terjadi pengentalan atau penggumpalan darah.
Maka dari itu, Anda perlu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan rutin mengonsumsi air mineral untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Selain itu, Anda juga perlu berkonsultasi kepada dokter apabila mengalami gejala pengentalan serta penggumpalan darah.
Dengan begitu, dokter dapat mencari tahu penyebabnya dan Anda pun bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]