Respons tubuh terhadap hormon kehamilan dapat menimbulkan serangkaian keluhan pada ibu hamil, tidak terkecuali mimisan.
Keluarnya darah dari lubang hidung ini sebenarnya merupakan hal yang wajar. Namun, memang ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil harus lebih waspada.
Lantas, bagaimana sebaiknya mimisan selama kehamilan ditangani? Simak informasi berikut untuk jawabannya.
Apakah wajar mimisan saat hamil?
Mimisan saat hamil umumnya tidak berbahaya bagi ibu dan janin selama hanya terjadi sesekali dan darah yang keluar sedikit.
Perdarahan dari hidung ini seharusnya tidak berlangsung selama lebih dari 10 menit dan tidak disertai gejala lain.
Ibu hamil bisa mimisan secara tiba-tiba, bahkan saat tidur. Terkadang, Anda bisa merasakan aliran darah di bagian belakang tenggorokan sebelum akhirnya keluar dari hidung.
Penyebab mimisan saat hamil
Sebagian besar kasus mimisan pada ibu hamil memang tidak membahayakan. Namun, pada kasus tertentu, mimisan juga bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai penyebab mimisan saat hamil supaya Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa wanita lebih sering mimisan saat hamil.
1. Peningkatan aliran darah dalam tubuh
Selama kehamilan darah dalam tubuh akan meningkat. Pasalnya, darah merupakan komponen penting untuk pertumbuhan janin.
Saat volume darah meningkat, jantung akan bekerja lebih keras untuk memompanya ke seluruh tubuh, termasuk ke lapisan saluran hidung.
Peningkatan aliran darah inilah yang membuat pembuluh darah dalam hidung rentan rusak atau pecah sehingga menyebabkan mimisan. Ditambah lagi, ukuran pembuluh darah pada hidung berukuran relatif kecil.
2. Perubahan hormon
Penelitian yang diterbitkan dalam Pan African Medical Journal menyebutkan bahwa perubahan hormon selama kehamilan bisa memengaruhi kondisi hidung.
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron saat hamil bisa membuat selaput lendir membengkak sekaligus memicu rinitis atau peradangan.
Kondisi tersebut akan membuat saluran hidung tersumbat sehingga lebih rentan terjadi perdarahan. Risiko ini bisa meningkat jika dikombinasikan dengan peningkatan volume darah saat hamil.
3. Tumor
Meski sangat jarang terjadi, UT Southwestern Medical Center menyebutkan bahwa tumor granuloma piogenik bisa menyebabkan ibu hamil lebih sering mimisan.
Granuloma piogenik adalah tumor non-kanker yang terjadi karena pembuluh darah kapiler tumbuh lebih cepat dan mudah pecah.
Kondisi tersebut bisa terjadi pada kulit dan selaput lendir, salah satunya yang ada pada hidung sehingga menyebabkan mimisan.
Pada mimisan yang disebabkan oleh tumor, dokter bisa menyarankan pengobatan dengan endoskopi. Penanganan ini akan dilakukan setelah ukuran dan posisi tumor dipastikan.
Faktor risiko mimisan saat hamil
Meski bisa terjadi pada setiap kehamilan, beberapa kondisi berikut dapat membuat Anda lebih sering mimisan saat hamil.
- Alergi yang berpengaruh pada saluran hidung.
- Sering pilek.
- Punya sinusitis.
- Selaput hidung terlalu kering, misalnya karena cuaca dingin.
- Cedera hidung.
- Kondisi medis tertentu, seperti hipertensi dan gangguan pembekuan darah.
- Kebiasaan memencet hidung atau mengembuskan napas terlalu kuat.
Cara menghentikan mimisan saat hamil
Saat mimisan, jangan pernah mendongakkan kepala ke atas. Upaya ini tidak akan menghentikan aliran darah, tetapi mengubah alirannya ke belakang tenggorokan yang justru bisa membuat Anda tidak nyaman.
Ketika Anda melihat darah keluar dari hidung, usahakan untuk tetap tenang. Lalu, atasi dengan langkah-langkah berikut.
- Duduk tegak dengan kepala sedikit menunduk.
- Tekan dengan lembut bagian cuping hidung dengan ibu hari dan jari telunjuk.
- Saat menekan hidung, bernapaslah lewat mulut. Lakukan hal ini selama 10–15 menit.
- Kompres hidung dengan air es yang sudah dibalut kain.
Tahukah Anda?
Duduk tegak saat mimisan akan membantu menurunkan tekanan darah pada rongga hidung sehingga mencegah perdarahan semakin banyak. Jika Anda merasa lemas setelahnya, berbaringlah dengan posisi miring.
Cara mencegah mimisan saat hamil
Untuk menurunkan risiko mimisan saat hamil sekaligus mencegahnya terjadi lagi, berikut adalah berbagai upaya yang bisa Anda lakukan.
- Hindari membuang ingus dan bersin terlalu kencang.
- Kurangi kebiasaan mengorek hidung.
- Hindari membungkuk atau olahraga selama 12 jam setelah mimisan.
- Biasakan bersin dengan mulut terbuka.
- Tidur dengan posisi miring.
- Gunakan humidifier untuk melembapkan udara.
Selain itu, usahakan untuk mengurangi minuman panas setelah mimisan karena hal ini bisa melebarkan pembuluh darah yang meningkatkan risiko mimisan.
Kapan mimisan pada ibu hamil harus ditangani dokter?
Meski mimisan saat hamil merupakan hal yang wajar dan bisa berhenti dengan sendirinya, segeralah pergi ke dokter jika Anda mengalami kondisi berikut.
- Mimisan tidak berhenti setelah 20 menit.
- Darah yang keluar semakin deras dengan tekstur kental.
- Sesak napas.
- Tubuh lemas, linglung, dan pusing.
Kehamilan merupakan salah satu fase kehidupan wanita yang bisa membawa berbagai perubahan, baik fisik maupun mental.
Jika merasa tidak nyaman dengan kondisi Anda selama kehamilan, segera pastikan penyebabnya ke dokter kandungan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]