Selama ini orang beranggapan bahwa mendongakkan kepala adalah pertolongan pertama saat hidung mimisan. Kondisi ini memang sering menjadi pemandangan yang menakutkan karena darah yang keluar dari hidung biasanya cukup banyak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Selama ini orang beranggapan bahwa mendongakkan kepala adalah pertolongan pertama saat hidung mimisan. Kondisi ini memang sering menjadi pemandangan yang menakutkan karena darah yang keluar dari hidung biasanya cukup banyak.
Beruntung, kondisi ini bukan menandakan masalah kesehatan yang serius. Namun, apakah benar mendongakkan kepala saat mimisan dapat menghentikan darah yang keluar dengan cepat? Simak jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Ternyata, mendongakkan kepala adalah cara yang salah untuk memberhentikan darah saat mimisan.
Meskipun terlihat berkurang, darah justru bisa mengalir ke belakang tenggorokan, bukannya keluar dari hidung.
Oleh karena itu, beberapa komplikasi sering terjadi akibat metode yang salah ini, seperti batuk, tersedak, dan muntah jika darah masuk ke perut.
Selain itu, terdapat kemungkinan bahwa darah bisa terkontaminasi oleh bakteri di tenggorokan yang menyebabkan pneumonia, walaupun kasus ini sangat jarang.
Mimisan yang terjadi biasanya disebabkan oleh perdarahan dari bagian depan hidung (epistaksis anterior).
Setelah kita mengetahui ternyata mendongakkan kepala adalah cara yang tepat saat mimisan. Apa saja, ya, cara untuk mengatasi mimisan yang cepat dan tepat?
Saat darah keluar dari hidung Anda, cobalah untuk tetap tenang.
Kepanikan yang Anda buat justru dapat menimbulkan tindakan yang memperparah iritasi pada hidung dan mencegah pembekuan.
Setelah mengatasi kepanikan Anda, cubitlah hidung Anda dengan lembut.
Ketimbang mendongakkan kepala saat mimisan, menekan hidung dengan benar dan lembut diyakini mampu menghentikan atau memperlambat aliran darah.
Cukup menekan tepat di bawah pangkal hidung atau bagian tulang tahan selama 10 menit jika memungkinkan.
Jangan lepaskan untuk memeriksa perdarahan atau mimisan telah habis atau berhenti.
Jika darah yang keluar dari hidung tidak kunjung berhenti setelah melakukannya, ulangi selama 10 menit lagi jika perlu.
Nah, karena mendongakkan kepala berbahaya ketika mimisan, justru Anda harus mencondongkan tubuh ke depan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah darah mengalir kembali ke tenggorokan Anda.
Setelah melakukan tahapan di atas, menggunakan kain yang sudah dibasuh air dingin atau es batu pada hidung juga dapat melambatkan darah yang keluar.
Gunakan tisu atau kain untuk menampung darah jika diperlukan. Cara alami menghentikan mimisan ini memang diperlukan beberapa kali supaya berhasil, sekitar 5-20 menit.
Akan tetapi, jika mimisan tidak berhenti lebih dari 20 menit dianjurkan untuk segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut
Mimisan biasanya terjadi akibat hidung yang kering.
Oleh karena itu, cara yang tepat untuk mencegah mimisan adalah membuat indera penciuman Anda tetap lembap, di antaranya.
Dilansir dari situs University of Michigan Health, mimisan yang terjadi berulang sebanyak 4 kali atau lebih dalam seminggu memerlukan evaluasi medis untuk menentukan keseriusan masalahnya
Kondisi ini memang jarang menjadi perhatian, tetapi Anda disarankan untuk mencari bantuan medis atau pergi ke dokter jika mengalami tanda mimisan parah, seperti.
Biasanya, supaya darah yang keluar dari hidung bisa terkontrol, dokter akan menggunakan terapi untuk mengatasi kondisi tersebut.
Nah, metode yang biasanya digunakan dokter adalah kauterisasi, nasal packing dan obat-obatan sesuai kondisi.
Jika Anda khawatir dengan mimisan akan terjadi lagi, konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Kesimpulannya, mendongakkan kepala saat mimisan merupakan cara yang salah ketika Anda ingin mengatasinya.
Alih-alih mendongak, justru yang Anda harus lakukan adalah mencondongkan tubuh ke depan agar mimisan bisa berhenti.
Selain itu, umumnya mimisan akan berhenti ketika Anda menekan hidung dan menghindari benda asing masuk ke dalam indera penciuman Anda.
Konsultasikan dengan dokter spesialis THT untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Anda bisa booking dokter spesialis THT terdekat dari lokasi Anda melalui platform Hello Sehat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar