Sebagian besar orang mungkin sudah tidak asing dengan tanda kehamilan berupa mual dan muntah. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa sakit kepala dan migrain bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang hamil. Lantas, apakah benar demikian?
Apakah sakit kepala adalah tanda hamil?
Sakit kepala dan pusing bisa terjadi pada awal masa kehamilan. Bahkan, kondisi ini dapat menjadi salah satu tanda hamil.
Ibu hamil umumnya akan merasakan sakit kepala ringan. Ada beberapa jenis sakit kepala yang berkaitan dengan kehamilan, salah satunya adalah migrain.
Migrain merupakan nyeri kepala pada salah satu atau kedua sisi kepala selama beberapa jam atau hari. Biasanya, migrain terjadi saat Anda kurang tidur atau terlalu lama berada di bawah terik matahari.
Namun, migrain juga bisa menjadi tanda kehamilan. Kondisi ini biasanya muncul akibat rasa lapar dan gula darah rendah pada ibu hamil.
Ibu yang sering muntah dan mual pada awal masa kehamilan juga bisa mengalami dehidrasi. Salah satu tanda dehidrasi pada ibu hamil adalah sakit kepala.
Akan tetapi, tidak semua ibu hamil akan merasakan sakit kepala. Ada juga yang tidak merasakannya sama sekali atau malah membaik selama kehamilan.
Sementara pada ibu hamil lainnya, sakit kepala mungkin akan bertambah parah pada trimester pertama karena sudah mengidap kondisi ini sejak sebelum hamil.
Sakit kepala ini umumnya bertambah parah setelah kehamilan memasuki usia sekitar 9 minggu.
Dilansir dari Stanford Medicine Children’s Health, sakit kepala saat hamil berkaitan erat dengan peningkatan kadar hormon estrogen dan volume darah selama masa kehamilan.
Pada beberapa kasus, sakit kepala tanda hamil juga dapat disertai dengan gejala lain, termasuk stres, mata lelah, serta tubuh terasa lesu atau lemah.
Perlukah periksa dengan dokter saat sakit kepala?
Jika merasa mengalami tanda-tanda kehamilan, Anda bisa melakukan pemeriksaan kehamilan secara mandiri menggunakan test pack.
Ketika test pack menunjukkan hasil positif, pemeriksaan lanjutan dengan dokter dapat dilakukan untuk mengonfirmasi kehamilan.
Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala yang Anda alami akibat kehamilan.
Walau sering terjadi pada ibu hamil, sakit kepala tidak boleh disepelekan. Terlebih bila gejala ini disertai morning sickness yang membuat tubuh kelelahan dan mengganggu aktivitas.
Anda juga perlu waspada bila sakit kepala tersebut cukup parah dan tidak kunjung sembuh atau disertai gejala lain, seperti penglihatan kabur.
Pasalnya, sakit kepala tidak hanya bisa menjadi tanda hamil, tetapi juga gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi saat hamil atau hipertensi gestasional.
Guna menghindari komplikasi kehamilan yang tidak diinginkan, ada baiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter jika Anda sering mengalami sakit kepala yang tidak jelas penyebabnya.
Dokter akan menentukan metode yang aman untuk meringankan gejala sakit kepala saat hamil.
Obat sakit kepala yang biasanya disarankan oleh dokter yakni paracetamol. Ini karena paracetamol aman untuk ibu hamil.
Namun, dokter mungkin dapat menyarankan obat-obatan lainnya, tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing ibu hamil.
Cara aman mengatasi sakit kepala tanda hamil
Penelitian dalam Journal of Clinical Medicine (2023) menemukan bahwa sekitar 35% ibu hamil pernah mengalami sakit kepala pada suatu waktu dalam kehamilannya.
Jika Anda mempunyai riwayat migrain sebelum hamil, kondisi ini kemungkinan akan bertambah parah selama kehamilan, terutama pada trimester pertama.
Beberapa cara aman yang bisa Anda lakukan untuk meringankan sakit kepala tanda hamil dan mencegahnya datang kembali adalah sebagai berikut.
- Perbanyak minum air putih selama hamil, minimal sebanyak 8–12 gelas per hari.
- Istirahat yang cukup dan jangan memaksakan diri untuk beraktivitas seperti biasanya.
- Usahakan untuk tidur di ruangan yang bersuhu sejuk, gelap, dan sunyi.
- Tempelkan kompres dingin pada dahi selama 2–3 jam untuk meredakan migrain.
- Hindari pemicu sakit kepala, seperti bau menyengat, paparan pemicu alergi (alergen), atau makanan tertentu.
- Menjauhi asap rokok yang dapat memicu gejala migrain serta mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin.
- Kurangi stres dengan memijat kepala, berendam air hangat, atau latihan pernapasan.
Jika Anda hendak minum obat untuk meredakan gejala sakit kepala, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda.
Anda juga perlu membuat jurnal kehamilan dan mencatat gejala untuk memudahkan dokter saat Anda melakukan pemeriksaan rutin, entah itu mual, muntah, migrain, atau sembelit.
Kemungkinan sakit kepala yang Anda alami bisa menjadi tanda hamil, apalagi bila disertai mual dan muntah hingga terlambat menstruasi.
Akan tetapi, untuk mengonfirmasinya, Anda bisa melakukan pemeriksaan kehamilan dengan test pack atau langsung periksakan dengan dokter.
Kesimpulan
- Sakit kepala bisa menjadi tanda hamil. Gejala ini dapat dipicu oleh peningkatan hormon dan perubahan kadar gula darah selama masa kehamilan.
- Untuk memastikan kehamilan, Anda dapat melakukan pemeriksaan mandiri dengan test pack atau secara langsung dengan dokter kandungan.
- Ibu hamil yang mengalami sakit kepala dapat mengatasi hal ini dengan minum banyak air, istirahat yang cukup, menghindari pemicunya, dan minum obat sesuai anjuran dokter.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]