Kemudahannya untuk diolah dan kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi, sering kali membuat kentang dijadikan sebagai pengganti nasi, termasuk bagi ibu hamil.
Namun, apakah umbi satu ini sebenarnya masih tergolong aman dikonsumsi oleh ibu hamil? Adakah manfaat yang bisa diperoleh atau hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengolahnya? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apakah kentang bagus untuk ibu hamil?
Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa kentang termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Artinya, ibu hamil boleh makan kentang selama tidak berlebihan dan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya.
Sebab, meski punya kalori lebih rendah dibandingkan nasi putih, kentang tetap memiliki indeks glikemik yang tinggi. Artinya, makan terlalu banyak kentang bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami diabetes gestasional.
Sebaliknya, kentang yang dikonsumsi sesuai porsinya bisa memberikan berbagai manfaat bagi ibu hamil. Pasalnya, umbi satu ini mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil, seperti protein, serat, kalsium, dan masih banyak lagi.
Tidak ada porsi pasti untuk batasan konsumsi kentang bagi ibu hamil. Namun, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari empat porsi kentang dalam satu minggu.
Manfaat kentang untuk ibu hamil
Selama tidak dikonsumsi berlebihan dan diolah dengan tepat, berikut adalah berbagai manfaat kentang yang bisa diperoleh ibu hamil.
1. Mengurangi risiko cacat tabung saraf
Sebagai salah satu umbi-umbian yang mengandung asam folat, kentang bisa membantu mengurangi risiko cacat tabung saraf pada janin, seperti anenesefali dan spina bifida.
Spina bifida adalah kelainan pada saraf tulang belakang janin yang bisa berujung pada cacat permanen. Sementara itu, anenesefali adalah kondisi ketika bayi lahir tanpa sebagian otak dan tulang tengkorak.
Selain kentang, sayur hijau, kacang-kacangan, dan telur adalah makanan sehat bagi ibu hamil karena tinggi asam folat.
2. Membantu mengontrol kenaikan berat badan
Dalam 100 gram kentang, ibu hamil bisa mendapatkan hingga 0,5 gram serat. Ini adalah jumlah yang lebih banyak dibandingkan nasi putih.
Itu artinya, kentang bisa menjadi cara untuk membantu mengontrol berat badan. Pasalnya, makanan berserat bisa membuat Anda kenyang lebih cepat dan rasa kenyang tersebut akan bertahan lebih lama.
Dengan berat badan terkontrol, risiko ibu mengalami komplikasi diabetes gestasional hingga makrosomia pada janin juga ikut berkurang.
3. Membantu mengatasi kenaikan asam lambung
Perubahan hormon dan bertambahnya ukuran janin sering kali membuat beberapa ibu hamil merasakan kenaikan asam lambung. Akibatnya, ibu akan merasa mual, nyeri ulu hati, sampai muntah-muntah.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kondisi tersebut adalah makan makanan berserat, seperti kentang.
Kentang rebus atau panggang bisa menjadi pilihan tepat jika bumil ingin mendapatkan manfaat terbaik. Hindari kentang goreng untuk ibu hamil karena justru berisiko memperparah kenaikan asam lambung.
4. Menambah energi selama kehamilan
Mual ketika harus makan nasi saat hamil? Kabar baiknya, kentang bisa menjadi salah satu pengganti nasi bagi ibu hamil. Sebab, umbi satu ini memiliki kalori yang cukup tinggi sehingga bisa menjadi salah satu sumber energi.
Kentang juga bisa membantu memenuhi kebutuhan karbohidrat harian ibu hamil. Dalam 100 gram kentang, ibu bisa mendapatkan kurang lebih 13,5 gram karbohidrat. Sebagai sumber karbohidrat lainnya, ibu bisa makan roti gandum dan oat.
5. Membantu mengendalikan tekanan darah
Manfaat lain yang bisa didapat ibu hamil dari makan kentang adalah membantu mengendalikan tekanan darah. Manfaat ini diperoleh dari kandungan kaliumnya.
Menurut laman Harvard Health, kandungan kalium pada makanan dapat merelaksasikan dinding pembuluh darah sehingga melancarkan alirannya.
Kalium juga penting untuk menjaga fungsi sistem saraf dan jantung. Dengan begitu, risiko permasalahan keduanya pada ibu hamil pun ikut berkurang.
6. Menurunkan risiko anemia
Kentang memang tidak bisa menurunkan risiko anemia dengan kandungan zat besinya. Akan tetapi, umbi ini bisa melakukannya dengan kandungan vitamin C di dalamnya yang mencapai 21 mg dalam setiap 100 gram kentang segar.
Vitamin C berperan dalam mengoptimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Dengan begitu, zat besi akan lebih mudah terpenuhi sehingga pembentukan sel darah merah berjalan seperti seharusnya.
Selain kentang, ibu bisa mencegah anemia dengan makan kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan laut, serta olahan kacang kedelai.
Cara aman makan kentang untuk ibu hamil
Meski terbilang aman, ibu tetap perlu memperhatikan beberapa hal sebelum makan kentang. Salah satunya adalah cara pengolahannya.
Alih-alih menggoreng kentang, utamakan untuk merebus, mengukus, atau memanggangnya. Makan makanan berlemak, seperti goreng-gorengan saat hamil sebenarnya boleh-boleh saja.
Namun, kandungan lemak tak jenuh yang cukup tinggi dalam goreng-gorengan, termasuk kentang dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kehamilan.
Selain itu, hindari menambahkan terlalu banyak keju, garam, mayonnaise, dan campuran lainnya. Berbagai bahan tambahan inilah yang sebenarnya sering kali menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Saat mengolah kentang, pastikan Anda sudah mengupas kulitnya sampai bersih dan mencucinya dengan air mengalir. Hindari mengolah kentang yang sudah berwarna kehitaman atau kehijauan. Sebab, ini bisa berarti bahwa kentang mengandung solanin yang berisiko menyebabkan keracunan.
Kesimpulan
- Selama tidak dikonsumsi berlebihan, kentang merupakan makanan yang aman bagi ibu hamil. Umbi ini bahkan bisa menjadi pengganti saat ibu hamil mual karena nasi.
- Beberapa manfaat kentang bagi bumil adalah membantu mengurangi risiko cacat tabung saraf, mengontrol kenaikan berat badan, mengatasi kenaikan asam lambung, dan menurunkan risiko anemia.
- Demi mendapatkan kentang dan terhindar dari risikonya, usahakan untuk mengolahnya dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang. Hindari menggoreng kentang dan menambahkan terlalu banyak topping.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]