Selama hamil, Anda mungkin mengalami sejumlah keluhan yang sebenarnya tidak berbahaya, tetapi bikin Anda tidak nyaman beraktivitas. Nah, salah satu keluhan umum ibu hamil ini adalah cepat lemas dan kelelahan. Lantas, apakah normal bila ibu hamil mudah kelelahan?
Tanda-tanda kelelahan pada ibu hamil
Kelelahan saat hamil, atau disebut juga pregnancy fatigue, merupakan salah satu keluhan yang umum terjadi selama kehamilan..
Bahkan, studi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Science (2021) menyebutkan bahwa hampir 94% wanita mengalami kondisi ini selama hamil.
Sejak pembuahan berlangsung, terdapat banyak perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil. Kondisi inilah yang menyebabkan energi Anda lebih cepat terkuras daripada biasanya.
Tanda-tanda kecapekan pada ibu hamil antara lain:
- merasa kurang energi sepanjang hari,
- kesulitan tidur karena mual, muntah, dan ingin buang air kecil terus-menerus,
- keinginan untuk tidur lebih lama saat hamil, terutama pada trimester pertama,
- mudah marah dan tersinggung, serta
- nafsu makan yang berubah.
Wajar bagi ibu hamil untuk mengalami kelelahan. Namun, jika rasa lelah tersebut sangat parah hingga membuat Anda tidak bisa beraktivitas, sebaiknya kunjungi dokter kandungan Anda.
Penyebab kelelahan saat hamil
Wanita sering merasa cepat lemas dan kelelahan saat hamil karena sejumlah alasan berikut ini.
1. Perubahan hormon
Kadar hormon progesteron yang melonjak secara drastis pada trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan ibu hamil cepat merasa ngantuk dan kelelahan.
Biasanya, rasa lelah saat hamil ini lama-kelamaan akan berkurang setelah memasuki trimester kedua, kira-kira pada minggu ke-12 sampai ke-14.
2. Perkembangan plasenta
Ada sejumlah perubahan fisik yang terjadi selama masa kehamilan. Pada trimester pertama, tubuh Anda akan bekerja lebih keras untuk menyiapkan plasenta.
Plasenta atau ari-ari berperan dalam menyalurkan segala macam zat gizi untuk mendukung pembentukan sel-sel janin.
Proses perkembangan plasenta ini ternyata dapat menimbulkan dampak tertentu bagi ibu hamil, salah satunya membuat mereka mudah lelah.
3. Usia kehamilan
Setelah sebelumnya membaik pada paruh kedua kehamilan, rasa lelah bisa muncul lagi pada trimester ketiga.
Sekitar usia kehamilan 30–34 minggu, kondisi perut ibu yang kian membesar akan memberikan tekanan yang lebih berat sehingga Anda merasa cepat lelah saat hamil.
Pada usia kehamilan ini, janin sudah aktif bergerak dan menendang perut. Kondisi ini juga bisa membuat Anda merasa tidak nyaman.
4. Stres dan kecemasan
Terlepas dari berbagai perubahan fisik di atas, Anda juga rentan mengalami kelelahan saat hamil karena dipengaruhi oleh stres dan kecemasan dalam menanti persalinan.
Kondisi psikologis ini dapat mengurangi waktu istirahat sehingga bumil cenderung merasa lelah.
Bahaya kelelahan pada ibu hamil
Pregnancy fatigue merupakan kondisi yang sangat umum terjadi selama kehamilan. Banyak ibu hamil merasa kelelahan, terutama selama trimester pertama dan ketiga.
Meskipun kelelahan tidak memicu keguguran maupun berdampak langsung terhadap janin, kondisi ini tetap dapat meningkatkan risiko bahaya berikut ini.
- Peningkatan risiko kecelakaan. Kelelahan dapat mengganggu fungsi kognitif, seperti pengambilan keputusan, refleks, dan waktu reaksi Anda. Ini membuat ibu hamil lebih rentan terhadap kecelakaan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kesulitan mengelola kehamilan berisiko. Apabila Anda memiliki masalah kehamilan, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes gestasional, kelelahan dapat menyebabkan Anda makin sulit mengelola kondisi ini secara efektif.
- Gangguan mental. Rasa lelah yang berkepanjangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan emosional. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko stres dan depresi saat hamil.
Kapan harus periksa ke dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda sering merasa lelah saat hamil dan mengalami kondisi berikut. - Lapar dan haus terus-menerus.
- Rasa lelah tidak hilang atau membaik meski Anda sudah beristirahat.
- Gejala infeksi, seperti demam, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
- Mual, muntah, dan sering buang air kecil yang dapat menandakan kehamilan ektopik.
Cara mengendalikan kelelahan saat hamil
Meskipun Anda tidak bisa sepenuhnya menghindari kelelahan saat hamil, berikut adalah beberapa strategi untuk mengendalikan dan meningkatkan kembali energi Anda.
1. Prioritaskan istirahat
Kehamilan adalah momen spesial dalam hidup seorang wanita. Apabila memang tidak sanggup melakukan semua pekerjaan seperti sebelumnya, jangan memaksakan diri Anda.
Selalu prioritaskan waktu untuk beristirahat saat merasa lelah. Tidur siang setidaknya 15 menit dapat membantu ibu hamil untuk menyiasati kelelahan.
2. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
Jangan takut untuk makan lebih banyak ketika hamil. Menurut anjuran Kemenkes RI, ibu hamil disarankan untuk meningkatkan asupan kalori sebanyak 180–300 kkal per hari.
Makanan ibu hamil harus terdiri dari karbohidrat (beras, kentang, bihun, mie, roti), protein (ayam, ikan, daging, telur, susu, tahu, tempe), serta vitamin dan mineral (sayur dan buah).
Supaya terasa lebih mudah, usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil dan lebih sering.
3. Penuhi minum cukup air putih
Ibu hamil disarankan untuk minum air putih yang cukup agar tidak dehidrasi. Anda membutuhkan lebih banyak asupan cairan karena volume darah Anda meningkat selama kehamilan.
Dikutip dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil setidaknya harus minum 8–12 gelas air putih setiap hari.
4. Sesuaikan aktivitas fisik dan olahraga
Kurangi waktu bekerja untuk beristirahat lebih banyak. Mintalah bantuan dari pasangan, keluarga, atau orang terdekat untuk melakukan tugas yang biasanya Anda lakukan.
Walaupun penting untuk mengutamakan istirahat pada ibu hamil yang kelelahan, sempatkan juga melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, yoga prenatal, atau berenang.
5. Kelola stres dengan baik
Stres berkepanjangan bisa memperburuk kelelahan. Meditasi, latihan pernapasan dalam, atau melakukan hobi dapat membantu Anda mengelola stres saat hamil.
Beragam cara tersebut dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan relaksasi. Hal ini akan membuat Anda tidur lebih nyenyak sehingga merasa lebih segar dan berenergi pada keesokan harinya.
Mengelola kelelahan saat hamil menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan ibu dan janin.
Dengan mengenali tanda-tanda kelelahan dan menerapkan strategi yang tepat, ibu hamil dapat mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul karena rasa lelah.
Kesimpulan
- Kelelahan adalah keluhan umum yang dialami hampir semua ibu hamil.
- Penyebab rasa lelah saat hamil bervariasi, termasuk perubahan hormon, perkembangan plasenta, usia kehamilan, serta stres dan kecemasan.
- Istirahat cukup, pola makan sehat, aktivitas fisik ringan, dan pengelolaan stres yang baik dapat mencegah kelelahan sekaligus menjaga kesehatan ibu dan janin.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]