Bahkan, melansir dari Pregnancy Birth Baby, listeriosis bisa berdampak buruk pada kehamilan dan meningkatkan risiko terjadinya keguguran, lahir mati (stillbirth), atau kelahiran prematur.
Jika berhasil dilahirkan, bayi baru lahir yang terinfeksi bakteri ini juga bisa menyebabkan kondisi serius, seperti meningitis, keracunan darah, atau infeksi lainnya.
Bakteri penyebab listeriosis bisa hinggap dan mengkontaminasi makanan siap saji, seperti daging beku dan sosis.
Selain makanan tersebut, makanan jenis lain, seperti unggas, makanan laut (seafood), dan produk susu, juga bisa mengandung bakteri listeria monocytogenes.
Hal ini terutama jika bahan makanan tersebut tidak mengalami pasteurisasi (membunuh bakteri dengan proses pemanasan).
Bakteri tersebut bahkan bisa tumbuh pada makanan yang disimpan di dalam kulkas.
2. Escherichia coli
Escherichia coli (E.coli) sebenarnya hidup secara alami di dalam usus manusia.
Namun, E.coli bisa menyebabkan keracunan makanan selama kehamilan jika ibu hamil tidak sengaja mengonsumsi bakteri ini yang bisa terkandung dalam berbagai makanan dan minuman.
Makanan dan minuman tersebut misalnya buah-buahan atau jus buah, sayuran, daging mentah atau setengah matang, dan susu yang tidak dipasteurisasi.
3. Salmonellosis
Salmonellosis dapat terjadi akibat bakteri Salmonella.
Umumnya, Salmonella bisa terkandung di dalam telur mentah atau setengah matang, daging, unggas, atau makanan yang tidak melalui proses pasteurisasi.
Kondisi ini juga bisa terjadi jika Anda mengonsumsi makanan yang terkena tanah atau kotoran hewan yang telah terkontaminasi bakteri Salmonella.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar