backup og meta
Kategori

4

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Memahami Penyebab dan Penanganan Sakit Kaki Saat Hamil yang Tepat

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Memahami Penyebab dan Penanganan Sakit Kaki Saat Hamil yang Tepat

    Semakin bertambah usia kandungan, semakin banyak keluhan yang ibu hamil rasakan. Selain nyeri pinggang saat hamil, beberapa ibu juga mengeluhkan sakit pada kakinya. Namun pertanyaannya, mengapa sakit kaki bisa terjadi saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya?

    Apa penyebab kaki sakit saat hamil?

    Memasuki trimester akhir kehamilan, beban tubuh ibu hamil tentu semakin bertambah. Penambahan beban ini memberi tekanan pada kaki ibu hamil dan tubuh bagian bawah lainnya.

    Alhasil, kaki dan tubuh bagian bawah ibu hamil kerap merasakan sakit. Bahkan terkadang, rasa sakit ini membuat ibu hamil sulit menjalankan aktivitas sehari-harinya.

    Selain berat badan yang bertambah, beberapa ibu hamil juga kerap mengalami berbagai masalah pada kaki ketika memasuki trimester dua dan tiga kehamilan.

    Nah, berbagai masalah kaki ini juga sering menjadi penyebab kaki sakit pada ibu hamil. Apa saja masalah tersebut?

    Berikut beberapa kondisi pada kaki ibu hamil yang mungkin menjadi penyebabnya.

    1. Kaki kram

    kesemutan saat hamil

    Kram adalah rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam akibat kontraksi yang sangat kencang pada otot.

    Kaki kram saat hamil biasanya terjadi pada malam hari dan sering muncul ketika memasuki akhir kehamilan Anda. Sebenarnya, penyebab kram kaki saat hamil tidak dapat diketahui.

    Meski begitu, melansir laman Pregnancy Birth & Baby, berat badan yang bertambah, perubahan metabolisme, kekurangan vitamin, serta terlalu aktif atau tidak cukup aktif bisa memicu kondisi ini.

    2. Kaki bengkak

    Kaki bengkak saat hamil merupakan masalah kehamilan yang paling umum terjadi.

    Sebenernya, ini merupakan kondisi yang normal karena tubuh Anda menahan lebih banyak cairan saat hamil daripada sebelumnya.

    Meski begitu, pada beberapa ibu hamil, penumpukan cairan yang berlebih ini sering menimbulkan rasa sakit yang berdenyut di kaki hingga membuat Anda tidak nyaman.

    3. Varises

    Varises saat hamil sering terjadi pada trimester tiga kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah vena di kaki menjadi bengkak.

    Adapun kondisi ini sering menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kram, atau terasa berat pada kaki saat hamil.

    Melansir laman Cedars Sinai, perubahan tubuh saat hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya varises, seperti peningkatan volume darah, janin yang bertumbuh, dan perubahan hormon.

    4. Masalah pada telapak kaki

    Selain masalah umum di atas, kaki sakit saat hamil juga bisa terjadi akibat perubahan pada telapak kaki Anda.

    American Orthopaedic Foot & Ankle Society menyebut, perubahan hormon saat hamil menyebabkan ligamen di kaki mengendur dan menimbulkan telapak kaki rata.

    Pada beberapa ibu hamil, telapak kaki yang merata ini menyebabkan nyeri pada telapak kaki atau disebut plantar fasciitis karena tekanan ekstra pada bagian tubuh tersebut.

    Bagaimana cara mengatasi sakit kaki saat hamil?

    kelamaan duduk saat hamil

    Masalah pada kaki saat hamil umumnya hanya terjadi sementara, sehingga nyerinya pun tidak akan berlangsung lama. Kondisi ini akan berangsur menghilang begitu ibu sudah melahirkan.

    Hingga saat itu tiba, ada beberapa cara yang dapat ibu hamil lakukan untuk meringankan masalah kaki tersebut.

    Minum banyak air, istirahat yang cukup, serta olahraga ringan sejak awal masa kehamilan terbukti dapat mengurangi risiko munculnya masalah kaki pada kemudian hari.

    Olahraga ringan dengan teratur, terutama pada bagian engkel dan kaki, akan melancarkan sirkulasi darah sehingga masalah kaki di atas dapat dicegah.

    Bukan cuma mencegah, nyatanya, olahraga atau gerakan ringan tertentu juga dapat membantu mengatasi masalah kaki saat hamil seperti di atas. Apa saja gerakan tersebut?

    Secara umum, ada dua macam latihan yang dapat ibu hamil lakukan untuk membantu mencegah dan mengurangi sakit pada kaki akibat masalah di atas.

    1. Passive leg elevating

    Gerakan ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa sakit akibat kaki yang bengkak saat hamil.

    Anda hanya cukup mempraktikkan langkah-langkah di bawah ini untuk memperoleh manfaatnya.

    1. Berbaring, kemudian gunakan bantal untuk menyangga kaki agar posisinya lebih tinggi dari panggul.
    2. Lakukan setiap malam selama kurang lebih satu jam. Bila memungkinkan, lakukan juga sesekali pada siang hari.

    2. Peregangan otot betis

    cara alami meredakan nyeri saat hamil

    Gerakan peregangan otot betis bisa Anda lakukan setiap pagi, setelah beraktivitas, atau sebelum tidur untuk membantu mencegah dan meringankan nyeri pada kaki saat hamil.

    1. Berdiri, kemudian tempatkan kedua tangan di dinding depan Anda.
    2. Gerakkan kaki kanan Anda ke belakang kaki kiri Anda. Secara perlahan, tekuk kaki kiri ke depan, jaga lutut kanan tetap lurus dan tumit kanan di lantai.
    3. Tahan posisi peregangan tersebut selama sekitar 30 detik. Pastikan punggung Anda tetap lurus dan pinggul ke depan. Jangan memutar kaki Anda ke dalam atau luar.
    4. Kembali ke posisi awal, ganti kaki, dan ulangi langkah tersebut.

    Selain latihan gerakan di atas, ibu hamil juga dapat membantu meredakan sakit kaki dengan cara-cara di bawah ini.

    • Minum banyak air untuk membantu tubuh membuang kelebihan air.
    • Hindari berdiri untuk jangka waktu yang lama.
    • Hindari duduk sila (kaki disilangkan).
    • Kontrol penambahan berat badan saat hamil, jangan sampai berlebih karena dapat meningkatkan tekanan pada kaki.
    • Menggunakan sepatu dan kaos kaki yang nyaman, yang dapat menyangga kaki Anda dengan baik. Hindari sepatu flat, ketat, atau dengan hak yang tinggi.
    • Gunakan kompres dingin untuk mengurangi kaki yang bengkak.
    • Menarik-menarik jari kaki secara perlahan atau menggosok area kaki yang kram.

    Bila cara-cara di atas sudah dilakukan, tapi rasa sakit tak kunjung reda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kebidanan dan kandungan terdekat dari lokasi Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan