Semakin bertambah usia kandungan, semakin banyak keluhan yang ibu hamil rasakan. Selain nyeri pinggang saat hamil, beberapa ibu juga mengeluhkan sakit pada kakinya. Pertanyaannya, mengapa kaki bisa sakit saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga
Semakin bertambah usia kandungan, semakin banyak keluhan yang ibu hamil rasakan. Selain nyeri pinggang saat hamil, beberapa ibu juga mengeluhkan sakit pada kakinya. Pertanyaannya, mengapa kaki bisa sakit saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya?
Memasuki trimester akhir kehamilan, beban tubuh ibu hamil tentu semakin bertambah. Penambahan beban ini akan memberikan tekanan pada kaki ibu hamil.
Selain faktor tersebut, berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kaki nyeri saat hamil.
Kram adalah rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam akibat kontraksi yang sangat kencang pada otot.
Kaki kram saat hamil biasanya terjadi pada malam hari dan sering muncul ketika memasuki akhir kehamilan Anda.
Sebenarnya, penyebab kram kaki saat hamil tidak dapat diketahui. Meski begitu, melansir laman Pregnancy Birth & Baby, kondisi ini mungkin berkaitan dengan:
Kaki bengkak saat hamil merupakan satu dari banyak masalah kehamilan yang sangat lumrah terjadi.
Sebenarnya, ini merupakan kondisi yang normal karena tubuh Anda menahan lebih banyak cairan saat hamil dibandingkan sebelumnya.
Meski begitu, penumpukan cairan yang berlebih sering kali menimbulkan rasa sakit yang berdenyut pada kaki sehingga membuat ibu hamil tidak nyaman.
Varises saat hamil biasanya terjadi pada trimester tiga kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah vena pada kaki mengalami pembengkakan.
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kram, atau perasaan berat pada kaki saat hamil.
Melansir laman Cedars Sinai, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko varises antara lain peningkatan volume darah, pertumbuhan janin, dan perubahan hormon selama kehamilan.
Selain masalah umum di atas, kaki nyeri saat hamil juga bisa terjadi akibat perubahan pada telapak kaki Anda.
American Orthopaedic Foot & Ankle Society menyebut, perubahan hormon saat hamil menyebabkan ligamen pada kaki mengendur sehingga menyebabkan telapak kaki rata (flat foot).
Beberapa ibu hamil dengan flat foot dapat mengalami nyeri pada telapak kaki yang disebut plantar fasciitis. Rasa nyeri tersebut berasal dari tekanan ekstra pada bagian telapak kaki.
Masalah pada kaki saat hamil umumnya hanya terjadi sementara sehingga nyerinya pun tidak akan berlangsung lama. Kondisi ini akan berangsur menghilang begitu ibu sudah melahirkan.
Hingga saat itu tiba, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk meringankan masalah kaki tersebut.
Minum banyak air, istirahat yang cukup, serta olahraga ringan sejak awal masa kehamilan terbukti dapat mengurangi risiko munculnya masalah kaki pada kemudian hari.
Olahraga ringan dengan teratur, terutama pada bagian engkel dan kaki, akan melancarkan sirkulasi darah sehingga masalah kaki di atas dapat dicegah.
Bukan cuma mencegah, olahraga atau gerakan ringan tertentu juga dapat membantu mengatasi masalah kaki saat hamil.
Secara umum, ada dua macam latihan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah kehamilan ini. Berikut adalah penjelasan dari kedua latihan tersebut.
Gerakan ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa sakit akibat kaki yang bengkak saat hamil.
Anda hanya cukup mempraktikkan langkah-langkah di bawah ini untuk memperoleh manfaatnya.
Gerakan peregangan otot betis bisa Anda lakukan setiap pagi, setelah beraktivitas, atau sebelum tidur untuk membantu mencegah dan meringankan nyeri pada kaki saat hamil.
Selain latihan gerakan di atas, ibu hamil juga dapat membantu meredakan sakit kaki dengan cara-cara di bawah ini.
Bila Anda sudah melakukan berbagai cara di atas tetapi rasa sakit tak kunjung reda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kebidanan dan kandungan terdekat dari lokasi Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Amanda Rumondang Sp.OG
Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga