Meski begitu, bukan berarti kehamilan bisa menyembuhkan endometriosis. Kehamilan bukan cara untuk mengatasi atau mengobati endometriosis.
Risiko yang mungkin terjadi bila hamil dengan endometriosis

Beberapa penelitian menunjukkan, komplikasi kehamilan jarang terjadi pada wanita hamil dengan endometriosis.
Meski demikian, beberapa penelitian lainnya justru melaporkan hal sebaliknya.
Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa wanita dengan endometriosis lebih berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan atau saat melahirkan.
Hal ini bisa terjadi kerusakan struktur rahim dan pengaruh hormon penyebab endometriosis.
Oleh karena itu, pengawasan aktif oleh dokter kandungan sangat dianjurkan untuk menghindari kondisi tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa risiko komplikasi kehamilan yang mungkin terjadi pada wanita hamil dengan endometriosis.
1. Preeklampsia
Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan pada sistem organ.
Penelitian pada jurnal PloS One menunjukkan bahwa wanita hamil dengan endometriosis sebelumnya memiliki kemungkinan lebih dari dua kali lipat untuk mengembangkan penyakit lain.
Penyakit lain ini misalnya hipertensi gestasional dan preeklampsia dibandingkan wanita yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Oleh karena itu, wanita hamil dengan kondisi ini perlu mendapat pemantauan dan persiapan ekstra sebelum dan selama persalinan.
Meski demikian, masih banyak aspek yang tidak diketahui pada penelitian tersebut, sehingga memerlukan studi lebih lanjut untuk memastikan risikonya.
2. Plasenta previa
Sebuah penelitian pada tahun 2016 menunjukkan bahwa hamil dengan endometriosis dapat meningkatkan risiko plasenta previa.
Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta berada sangat rendah di rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh serviks (leher rahim).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar