4. Peningkatan sirkulasi darah
Untuk mendukung pertumbuhan janin, oksigen dan nutrisi akan dialirkan melalui darah ibu hamil lalu ke plasenta. Inilah alasan mengapa sirkulasi darah cenderung meningkat selama kehamilan.
Tidak hanya di plasenta, peningkatan sirkulasi darah juga terjadi di bagian lain tubuh ibu hamil, termasuk gigi dan mulut.
Ketika sirkulasi darah di sekitar gigi meningkat, gusi bisa menjadi lebih sensitif sehingga mudah berdarah.
5. Mulut kering

Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan peningkatan maupun penurunan produksi air liur.
Ketika air liur terlalu sedikit, mulut akan menjadi lebih kering. Ini merupakan tempat sempurna bagi bakteri penyebab gusi berdarah berkembang.
Risiko mulut kering saat hamil bisa meningkat jika Anda kurang minum air putih atau memiliki diabetes gestasional.
6. Konsumsi makanan manis
Selain dipengaruhi oleh faktor dari dalam tubuh, asupan makanan yang tidak tepat juga dapat menyebabkan gusi berdarah saat hamil. Contohnya adalah makanan yang mengandung gula.
Gula pada makanan dapat meningkatkan produksi asam di mulut. Kondisi ini kemudian memicu perkembangbiakan bakteri penyebab kerusakan gigi dan gusi.
Selain itu, suasana asam dapat merusak lapisan enamel yang melindungi gigi.
Menurut studi yang diterbitkan oleh Journal of Dental Research, gula dapat menyebabkan gigi menguning, keropos, dan mudah berlubang.
Selain menyebabkan masalah mulut, makan manis saat hamil juga bisa memicu kenaikan gula darah saat hamil.
Oleh karena itu, sebisa mungkin coba batasi makan dan ngemil makanan manis saat hamil.
Penting untuk diketahui!
Gusi berdarah yang dibiarkan bisa menyebabkan masalah gigi yang lebih serius, seperti berikut!
- Gigi goyang bahkan tercabut sendiri.
- Kerusakan jaringan gusi.
- Kerusakan pada tulang rahang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar