backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

5 Jenis Makanan untuk Mengatasi Gusi Berdarah

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 15/07/2021

    5 Jenis Makanan untuk Mengatasi Gusi Berdarah

    Kesehatan gusi seringkali tidak terllau mendapat perhatian khusus dibanding masalah gigi dan mulut. Padahal gusi bengkak dan berdarah bisa menimbulkan rasa tidak nyaman hingga gangguan mulut yang tidak ringan. Jika Anda sedang mengalami kondisi ini, ada beberapa tips dalam memilih makanan untuk gusi berdarah untuk meredakan keluhan Anda.

    Pilihan makanan untuk mengatasi gusi berdarah

    Gusi berdarah merupakan salah satu gangguan gusi yang disebabkan oleh menumpuknya plak pada gigi. Plak yang sangat lengket umumnya terbentuk ketika proses makan dan minum yang tidak terjaga kebersihannya. 

    Plak mengandung banyak bakteri yang sebagian di antaranya dapat mengganggu kesehatan gusi. Menurut penelitian, penyakit gusi (periodontitis) dapat menginfeksi bahkan merusak gigi. Penyakit tersebut juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 15 persen. 

    Pada dasarnya, gusi yang sehat tidak akan berdarah hanya karena gosok gigi atau tersentuh. Ciri-ciri utama gusi yang sehat dan ideal adalah berwarna merah muda, kencang, dan dapat menahan gigi dengan kuat.

    Selain dengan perawatan gigi, sebaiknya perhatikan juga jenis makanan yang Anda konsumsi untuk membantu mengatasi masalah gusi berdarah seperti berikut ini. 

    1. Daging tanpa lemak

    daging merah vs daging putih

    Tidak sembarangan daging bisa Anda makan jika mengalami kondisi gusi berdarah. Pastikan Anda memilih daging tanpa lemak, khususnya lemak hewani yang diketahui dapat berdampak buruk bagi kesehatan jantung Anda.

    Beberapa jenis daging yang bisa Anda konsumsi saat mengalami gusi berdarah, antara lain:

    • daging sapi tanpa lemak,
    • daging ayam tanpa kulit, dan
    • makanan laut, seperti ikan salmon atau makarel.

    Joe Tagliarini, dokter gigi dari Comprehensive Dental Health, mengatakan bahwa daging dan makanan laut (seafood) kaya akan kandungan omega-3, seng, dan berbagai mineral lainnya. Kandungan nutrisi ini berfungsi sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan meningkatkan sistem imun yang bisa melawan penyakit gusi

    Kandungan vitamin B6 yang tinggi pada daging dan makanan laut, seperti ikan dan tiram dapat membantu Anda untuk melawan penyakit gusi. Selain itu, daging ayam juga mengandung co-enzyme Q10 dan kolagen yang juga memiliki sifat antioksidan dan antiperadangan.

    2. Biji-bijian utuh dengan susu atau jus jeruk

    biji-bijian utuh untuk mengatasi gusi berdarah

    Kombinasi biji-bijian utuh dengan susu atau jus jeruk sangat menyehatkan dan baik untuk gusi. Biji-bijian utuh memiliki kandungan nutrisi omega-3 yang memiliki senyawa antiinflamasi untuk membantu pemulihan penyakit gusi.

    Kombinasi kalsium dari susu akan membentuk gigi yang sehat dan kuat. Sebuah penelitian mengungkapkan, susu dapat menurunkan kadar asam dalam mulut sehingga membantu menghilangkan bakteri. 

    Selain itu, kandungan vitamin C dari jus jeruk bisa meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan bakteri dan membantu gusi melakukan penyembuhan sendiri. 

    Hal yang perlu Anda ingat adalah hindari mencampur gula ke dalam susu atau jus jeruk, karena gula justru dapat meningkatkan kadar asam dalam mulut.

    3. Sayuran dan buah-buahan

    buah dan sayuran untuk asam urat

    Anda pasti sudah tahu bahwa sayuran dan buah-buahan kaya akan senyawa antioksidan untuk meningkatkan sistem imun. Beberapa jenis sayuran dan buah-buahan yang bisa Anda jadikan pilihan makanan untuk gusi berdarah, seperti:

    • bayam,
    • brokoli,
    • ubi jalar,
    • wortel,
    • labu,
    • paprika merah dan hijau, dan
    • buah sitrus, seperti jeruk dan lemon.

    Sayuran dan buah-buahan ini memiliki kandungan antioksidan yang tinggi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sayuran dan buah-buahan berwarna kuning, seperti wortel, ubi jalar, dan jeruk juga mengandung senyawa beta karoten untuk membantu melawan penyakit gusi. Selain itu, beta karoten dibutuhkan untuk diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.

    4. Probiotik

    jenis probiotik adalah

    Sumber pangan probiotik artinya makanan tersebut mengandung mikroorganisme yang bisa membantu mencegah dan menanggulangi penyakit. Probiotik secara alami ada dalam tubuh, namun Anda juga bisa mendapatkannya melalui makanan, minuman, dan suplemen.

    Beberapa jenis makanan dan minuman probiotik yang bisa Anda konsumsi, antara lain:

    • yogurt,
    • kefir,
    • sauerkraut,
    • tempe, dan
    • kimchi.

    Selain ampuh mengatasi gangguan pencernaan, probiotik juga mampu mengatasi gangguan kesehatan gigi dan mulut, termasuk gusi berdarah. Bakteri baik dalam sumber probiotik akan membantu menekan pertumbuhan bakteri jahat pada rongga mulut.

    Sebuah penelitian pada 2012 mengatakan, konsumsi produk susu fermentasi seperti yogurt mampu menurunkan risiko terjadinya penyakit gusi. Asupan kalsium dalam produk susu juga dapat meningkatkan kesehatan gigi.

    5. Teh hijau

    minum teh hijau

    Minum teh hijau secara rutin juga mampu mengatasi penyakit gusi. Teh hijau mengandung senyawa katekin yang terbukti efektif mengobati penyakit gusi dengan menghambat pertumbuhan bakteri jahat dan mencegah peradangan gusi.

    Hal ini didukung sebuah penelitian dalam Journal of Indian Society of Periodontology yang menyimpulkan efektivitas penggunaan teh hijau untuk meningkatkan kesehatan gusi di kalangan yang pernah mengalami gangguan gusi dan mulut.

    Rekomendasi makanan dan minuman untuk gusi berdarah tersebut tidak hanya membantu Anda untuk tetap bisa menikmatinya, namun juga membuat gusi yang bengkak dan berdarah akan membaik secara perlahan.

    Batasi atau hindari terlebih dahulu asupan makanan tinggi karbohidrat dan gula yang bisa memperparah kondisi sakit. Anda juga perlu berhenti merokok dan mengurangi tingkat stres untuk mempercepat proses penyembuhan.

    Peran gusi sangatlah penting, gangguan yang terjadi pada bagian ini bisa memengaruhi bagian mulut lainnya. Disiplinlah untuk selalu menjaga kebersihan mulut dan gigi, sekaligus melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 15/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan