backup og meta

Kenapa Gusi Berdarah Saat Hamil? Ini Dia Cara Mengatasinya

Kenapa Gusi Berdarah Saat Hamil? Ini Dia Cara Mengatasinya

Salah satu kondisi yang sering terjadi saat hamil adalah gusi berdarah. Meski kerap dianggap keluhan ringan, kondisi ini dapat mengganggu kesehatan selama kehamilan.

Jika dibiarkan, gusi berdarah dapat membuat ibu hamil mengalami sakit gigi dan masalah kehamilan lainnya.

Lantas, kenapa gusi bisa lebih mudah berdarah saat hamil? Apa solusi dari kondisi ini? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.

Apa saja penyebab gusi berdarah saat hamil?

Anda mungkin merupakan satu dari sekian banyak ibu hamil yang sering mengalami gusi berdarah.

Namun, jangan panik, Journal of Indonesian Dental Association menyatakan bahwa kondisi ini sangat umum terjadi karena dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Perubahan hormonal

gigi bungsu tumbuh

Menurut studi dari jurnal Mediators of Inflammation, peningkatan hormon estrogen dan progesteron saat hamil dapat berpengaruh terhadap kondisi gigi dan gusi.

Hormon tersebut ternyata bisa memicu perkembangbiakan mikroba yang menyebabkan sakit gigi pada ibu hamil, termasuk gusi berdarah.

Jika dibiarkan, celah gusi bisa menjadi longgar sehingga berisiko menyebabkan gigi goyang dan mudah tercabut.

2. Penurunan daya tahan tubuh

Perlu Anda ketahui bahwa sistem imun berfungsi untuk menghalangi masuknya zat asing ke dalam tubuh.

Sementara pada saat hamil, pertahanan tubuh menurun dengan tujuan agar tubuh tidak menolak kehadiran embrio (janin) di dalam rahim.

Namun, kondisi ini dapat menyebabkan tubuh ibu hamil menjadi lebih lemah dan mudah terinfeksi penyakit, termasuk infeksi bakteri yang menyebabkan gusi sering berdarah saat hamil.

3. Pengaruh mual dan muntah

Pada trimester pertama kehamilan, umumnya ibu hamil akan mengalami morning sickness. Kondisi ini ditandai dengan mual dan muntah akibat asam lambung yang naik.

Kondisi mulut yang semakin asam karena mual dan muntah dapat merusak enamel atau lapisan pelindung gigi. Akibatnya, ibu hamil menjadi lebih rentan mengalami sakit gigi.

Penyakit pada jaringan penyangga gigi biasanya diawali dengan gusi berdarah. Itulah mengapa gusi berdarah cukup sering terjadi pada ibu hamil, termasuk saat masih hamil muda.

4. Peningkatan sirkulasi darah

Untuk mendukung pertumbuhan janin, oksigen dan nutrisi akan dialirkan melalui darah ibu hamil lalu ke plasenta. Inilah alasan mengapa sirkulasi darah cenderung meningkat selama kehamilan.

Tidak hanya pada plasenta, peningkatan sirkulasi darah juga terjadi di bagian lain tubuh ibu hamil, termasuk gigi dan mulut.

Ketika sirkulasi darah di sekitar gigi meningkat, gusi bisa menjadi lebih sensitif sehingga mudah berdarah.

5. Mulut kering

mulut kering saat bangun tidur

Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan peningkatan maupun penurunan produksi air liur.

Ketika air liur terlalu sedikit, mulut akan menjadi lebih kering. Ini merupakan tempat sempurna bagi bakteri penyebab gusi berdarah untuk berkembang.

Risiko mulut kering saat hamil bisa meningkat jika Anda kurang minum air putih atau memiliki diabetes gestasional.

6. Konsumsi makanan manis

Selain dipengaruhi oleh faktor dari dalam tubuh, asupan makanan yang tidak tepat juga dapat menyebabkan gusi berdarah saat hamil. Contohnya adalah makanan yang mengandung gula.

Gula pada makanan dapat meningkatkan produksi asam di dalam mulut. Kondisi ini dapat meningkatkan perkembangbiakan bakteri penyebab kerusakan gigi dan gusi.

Selain itu, suasana asam dapat merusak lapisan enamel yang melindungi gigi.

Menurut studi yang diterbitkan oleh Journal of Dental Research, gula dapat menyebabkan gigi menguning, keropos, dan mudah berlubang.

Selain menyebabkan masalah mulut, makan manis saat hamil juga bisa memicu kenaikan gula darah saat hamil.

Oleh karena itu, sebisa mungkin coba batasi makan dan ngemil makanan manis saat hamil.

Penting untuk diketahui!

Gusi berdarah yang dibiarkan bisa menyebabkan masalah gigi yang lebih serius, seperti:
  • gigi goyang atau bahkan tercabut sendiri,
  • kerusakan jaringan gusi, dan
  • kerusakan pada tulang rahang.

Cara mencegah dan mengatasi gusi berdarah pada ibu hamil

Gusi berdarah biasanya merupakan gejala awal periodontitis atau infeksi gusi yang merusak gigi, penyangga gigi, hingga jaringan lunak di sekitar gigi.

Supaya permasalahan gusi berdarah tidak semakin berkembang, coba cegah dan atasi dengan berbagai cara berikut!

1. Gosok gigi secara rutin

Ibu hamil dianjurkan untuk menggosok gigi setidaknya dua kali sehari. Saat pagi, Anda bisa menggosok gigi setelah sarapan untuk membersihkan sisa-sisa makanan di mulut.

Pada malam hari, gosoklah gigi sebelum tidur. Pastikan Anda tidak makan lagi setelahnya agar gigi bersih sebelum tidur.

2. Pilih bulu sikat yang lembut

cara menyimpan sikat gigi yang benar

Saat hamil, gusi cenderung lebih lunak dari biasanya sehingga lebih mudah berdarah ketika disikat.

Oleh karena itu, pastikan Anda memilih bulu sikat yang lembut agar tidak melukai gigi sehingga gusi berdarah saat hamil pun dapat dicegah.

3. Gosok gusi dengan lembut

Untuk menghindari perkembangbiakan bakteri pada gusi, gosoklah permukaan gusi dengan perlahan menggunakan sikat gigi yang lembut.

Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan lidah karena bakteri juga dapat berkembang biak di sana.

4. Berkumur dengan mouthwash

Selain membuat mulut menjadi lebih segar, berkumur dengan mouthwash juga dapat membantu membersihkan plak dan membunuh bakteri yang berkembang biak di gusi.

Selain itu, cara ini juga dapat membantu mengatasi rasa mual dan tidak nyaman bila mulut terasa asam saat hamil.

5. Gunakan dental floss

Untuk membersihkan celah gigi, gunakan dental floss (benang gigi) setidaknya satu kali dalam sehari.

Hindari menggunakan tusuk gigi atau benda lainnya untuk membersihkan makanan yang tersangkut pada gigi. Benda-benda tersebut justru berisiko mengandung bakteri.

Bahkan, tusuk gigi yang ukurannya yang besar dapat melonggarkan celah gigi dan memperparah kondisi gusi berdarah saat hamil.

6. Kurangi makanan dan minuman manis

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, makanan manis dapat merusak kesehatan gigi dan gusi. Oleh karena itu, kurangilah konsumsi makanan manis untuk mencegah gusi berdarah.

Untuk mengatasi rasa mual saat hamil, cobalah solusi yang lebih sehat seperti makan buah-buahan dan minum sari jahe.

7. Minum vitamin

Konsumsi vitamin dapat membantu mengatasi gusi berdarah pada ibu hamil.

Beberapa vitamin untuk mengatasi infeksi gusi dan memperbaiki sel-sel yang rusak adalah vitamin C, vitamin B, dan vitamin A.

Anda dapat memperoleh vitamin tersebut dari buah-buahan atau suplemen kesehatan. Namun, pastikan bahwa suplemen tersebut sudah disetujui penggunaannya oleh dokter kandungan.

8. Rutin ke dokter gigi

Selain rutin memeriksakan kandungan ke dokter OBGYN, Anda juga perlu periksa gigi secara rutin ke dokter gigi pada saat hamil.

Penyakit pada mulut sebaiknya tidak Anda abaikan karena dapat mengganggu kesehatan janin. Pasalnya, bakteri yang menginfeksi gusi dapat masuk ke plasenta sehingga mengontaminasi janin.

Dalam kasus yang parah, infeksi gusi saat hamil bahkan bisa menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Woelber, J. P., Bremer, K., Vach, K., König, D., Hellwig, E., Ratka-Krüger, P., Al-Ahmad, A., & Tennert, C. (2016). An oral health optimized diet can reduce gingival and periodontal inflammation in humans – a randomized controlled pilot study. BMC Oral Health17(1). Retrieved 28 November 2023 from https://doi.org/10.1186/s12903-016-0257-1.

Soulissa, A. G. (2014). Hubungan kehamilan dan penyakit periodontal. Journal of Indonesian Dental Association. Retrieved 28 November 2023 from http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/jpdgi/article/view/96/96.

Hormones and oral health. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 28 November 2023 from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11192-hormones-and-oral-health.

Dental Care in Pregnancy. (2014). Journal of Midwifery & Women’s Health Retrieved 28 November 2023 from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24512209/.

Wu, M., Chen, S., & Jiang, S. (2015). Relationship between gingival inflammation and pregnancy. Mediators of Inflammation2015, 1-11. Retrieved 28 November 2023 from https://doi.org/10.1155/2015/623427.

Sheiham, A., & James, W. (2015). Diet and dental caries. Journal of Dental Research94(10), 1341-1347. Retrieved 28 November 2023 from https://doi.org/10.1177/0022034515590377.

Gingivitis – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2023, November 16). Top-ranked Hospital in the Nation – Mayo Clinic. Retrieved 28 November 2023 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gingivitis/diagnosis-treatment/drc-20354459.

Dry mouth syndrome. (n.d.). Better Health Channel – Better Health Channel. Retrieved 28 November 2023 from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/dry-mouth.

Gestational diabetes. (2017, October 20). nhs.uk. Retrieved 28 November 2023 from https://www.nhs.uk/conditions/gestational-diabetes/.

Versi Terbaru

08/12/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

5 Jenis Makanan untuk Mengatasi Gusi Berdarah

Tidak Bisa Sembarangan, Ini Obat Sakit Gigi yang Aman untuk Ibu Menyusui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 08/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan