Seharusnya, hormon ini dihasilkan oleh tubuh jika janin sudah siap dilahirkan. Namun, karena ketidakseimbangan hormonal, hormon CRH memaksa janin untuk dikeluarkan.
Akibatnya terjadilah keguguran atau kelahiran prematur.
5. Mengganggu proses perkembangan saraf bayi
Janin yang terus menerus mendapatkan hormon stres akibat ibu hamil menangis bisa mengalami stres kronis akibat ketidakseimbangan hormon.
Kondisi ini dapat menghambat perkembangan sistem sarafnya.
Hal ini berdasarkan penelitian dari University of California-Irvine dan Association for Psychological Science.
Studi tersebut menjelaskan adanya risiko gangguan saraf pada bayi yang dikandung oleh ibu hamil yang menangis karena stres.
6. Anak berisiko mengalami depresi di kemudian hari
Reaksi janin saat ibu menangis tidak hanya berdampak saat ia dalam kandungan, tetapi ternyata bisa menetap dalam tubuh si kecil dan muncul saat ia dewasa kelak.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh jurnal JAMA Psychiatry menyatakan bahwa ibu hamil yang menangis karena depresi berisiko berefek pada janinnya kelak.
Ya, anak yang nantinya tumbuh dewasa berisiko mengalami depresi dan masalah kejiwaan lainnya.
7. Meningkatkan risiko gangguan kecerdasan pada anak
Selain depresei, keadaan janin saat ibu menangis lainnya yang perlu diwaspadai adalah gangguan akibat sistem saraf yang terganggu.
Riset yang diterbitkan oleh jurnal Clinical Obstetrics Gynecology menunjukkan bahwa stres yang berkepanjangan saat hamil dapat meningkatkan risiko gangguan emosi, dan penurunan kecerdasan, dan autisme pada anak.
8. Memengaruhi struktur otak anak
Selain itu, anak-anak yang lahir dari ibu yang sering merasa cemas ketika hamil juga akan memiliki perbedaan struktur pada otaknya.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efek jangka panjang dari perbedaan struktur otak tersebut.
Bagaimana cara mencegah agar tidak stres dan menangis saat hamil?

Pengaruh menangis saat hamil tidak hanya dirasakan oleh ibu, tetapi juga janin.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga suasana hati agar tetap ceria dan bersemangat sepanjang masa kehamilan.
Beberapa tips berikut semoga bisa membantu ibu untuk menghindari terlalu sering sedih dan menangis saat hamil.
1. Hindari terlalu lama menangis
Meskipun berisiko buruk pada janin, Anda boleh saja menangis saat hamil jika hal itu bisa membantu untuk meluapkan emosi.
Menangis sesekali tidak membawa pengaruh pada janin.
Namun, pastikan tangisan Anda tidak berkepanjangan agar terhindar dari efek buruk yang disebutkan di atas.
Setelah itu, segera berhenti menangis saat Anda merasa sudah lega.
2. Hindari pikiran-pikiran negatif
Pada dasarnya, bukanlah menangis yang buruk bagi tubuh maupun janin, melainkan penyebabnya.
Ibu hamil menangis karena terharu atau bahagia tidaklah berdampak buruk, tetapi menangis karena stres atau depresi itulah yang perlu Anda hindari.
Untuk mencegah depresi saat hamil, usahakan agar pikiran Anda selalu tenang, hindari berpikiran hal-hal yang negatif, dan selalu optimis menjalani kehidupan.
3. Lakukan aktivitas yang bersemangat
Daripada melampiaskan emosi dengan menangis, cobalah cara lain yang lebih aman seperti berolahraga.
Berolahraga saat hamil dapat membantu keseimbangan hormonal dan memperbaiki suasana hati.
Cobalah mengikuti kelas senam hamil, berenang, atau yoga bersama ibu-ibu hamil lainnya.
Setelahnya, Anda akan merasa lebih bersemangat dan melupakan kesedihan yang sebelumnya Anda rasakan.
4. Bercengkrama dengan orang terkasih
Rasa sedih akan semakin menjadi-jadi jika Anda mengurung diri. Akibatnya, ibu hamil bisa menangis berkepanjangan.
Sebagai cara mengatasinya, cobalah beranikan diri keluar, bertemu dengan kerabat dan teman.
Bercengkerama dengan orang terkasih seperti suami, ibu, atau saudara dapat membantu Anda melewati masa-masa sulit dan menyedihkan.
5. Lakukan aktivitas yang menyenangkan
Untuk mengatasi sedih dan stres penyebab ibu hamil menangis, cobalah lakukan kegiatan yang Anda sukai seperti mendengarkan musik, membaca buku, atau menonton film.
Pilihlah musik, film, atau bacaan yang ringan dan lucu untuk memancing Anda tertawa. Alhasil, rasa sedih dan duka yang Anda alami pun dapat terlupakan.
6. Berkonsultasi ke tenaga ahli
Bila kesedihan yang Anda alami saat hamil cukup parah, cobalah berkonsultasi ke dokter jiwa atau psikolog.
Mereka mungkin dapat memberikan solusi yang lebih tepat untuk mengatasi masalah emosi yang Anda alami.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar