Beberapa ibu mungkin akan disarankan untuk mengeluarkan bayinya dengan cara operasi caesar. Beberapa ibu dengan kondisi tertentu akan disarankan untuk menjalani operasi caesar, seperti jika posisi bayi tidak normal (kepala bayi tidak berada di bawah dekat leher rahim), ibu mengalami atau pernah mengalami kelainan plasenta, bayi lebih besar dari ukuran panggul ibu, ibu melahirkan dengan operasi caesar pada kehamilan sebelumnya, kehamilan kembar, dan kondisi khusus lainnya. Operasi caesar dilakukan untuk menghindari komplikasi saat persalinan, seperti perdarahan.
Selain dengan cara melahirkan normal atau operasi caesar, proses pengeluaran bayi lahir mati juga dapat dilakukan dengan cara dilasi dan kuretase (D & C) atau lebih dikenal dengan istilah kuret. Prosedur ini dilakukan jika usia kandungan ibu masih dalam trimester kedua. Prosedur ini memiliki komplikasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan prosedur induksi sebagai upaya untuk dapat melahirkan normal.
Apakah proses melahirkan bayi lahir mati tetap sakit?
Prosedur melahirkan bayi lahir mati tidak jauh berbeda dengan prosedur melahirkan bayi yang masih hidup. Setelah Anda melahirkan bayi Anda dengan prosedur melahirkan normal, Anda masih akan mengalami kontraksi dengan tingkat sakit yang sama. Anda juga akan merasakan sakit yang sama pada tubuh Anda. Perdarahan pada vagina, kram rahim, dan nyeri perineum juga mungkin akan Anda rasakan setelah melahirkan.
Untuk menghilangkan rasa sakit Anda, dokter mungkin akan memberikan obat. Anda memiliki pilihan yang lebih banyak untuk dapat menghilangkan rasa sakit Anda setelah melahirkan, karena berbagai cara yang Anda ambil tidak akan memberi risiko pada bayi Anda.
Apa yang dirasakan setelah melahirkan bayi lahir mati?
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar