backup og meta

Melahirkan Normal dan Operasi Caesar: Kelebihan Serta Kekurangan

Melahirkan Normal dan Operasi Caesar: Kelebihan Serta Kekurangan

Ada dua cara bagi ibu hamil dalam melahirkan bayi, yaitu secara normal atau melahirkan dengan operasi Caesar atau yang juga sering disebut C-section. Kebanyakan ibu hamil ingin melahirkan secara normal dengan alasan lebih natural. Akan tetapi, operasi Caesar terkadang harus dipilih karena berbagai alasan.

Berikut adalah beberapa alasan yang sering menjadi penyebab diperlukannya operasi Caesar:

  • Ibu akan melahirkan bayi kembar.
  • Ibu memiliki riwayat medis yang tidak mendukung untuk melahirkan secara normal (diabetes, tekanan darah tinggi, HIV, herpes, atau masalah pada plasenta).
  • Ukuran bayi cukup besar sedangkan ukuran pinggul ibu kecil.
  • Bayi dalam posisi sungsang.
  • Proses pembukaan yang terlalu lambat sehingga si bayi tidak mendapatkan cukup oksigen.
  • Pengalaman traumatik sang ibu yang sebelumnya pernah melahirkan secara normal

Kelebihan dan kekurangan melahirkan secara normal

Melahirkan secara normal adalah proses panjang yang melibatkan kerja keras seorang ibu dan mengakibatkan kelelahan secara fisik. Akan tetapi, banyak keuntungan yang didapat dengan melahirkan secara normal:

Dapat meninggalkan rumah sakit lebih cepat. Keuntungan bagi ibu yang melahirkan secara normal adalah proses pemulihan yang cepat dibandingkan dengan melahirkan secara Caesar. Menurut Dr. Allison Bryant, ahli perinatologi dari Massachusetts General Hospital di Boston, meskipun bergantung pada keadaan ibu dan anak, namun pada umumnya bila si ibu dinilai sudah cukup sehat dalam waktu 24 sampai 48 jam, maka si ibu dapat meninggalkan rumah sakit.

Terhindar dari risiko yang diakibatkan oleh operasi. Wanita yang melahirkan secara normal terhindar dari berbagai risiko dan komplikasi akibat operasi, di antaranya perdarahan, infeksi, reaksi terhadap anestesi, dan efek sakit yang berkepanjangan.

Ibu dapat langsung berinteraksi dengan bayi. Kelebihan lain dari melahirkan secara normal adalah si ibu dapat langsung berinteraksi dengan si bayi dan langsung dapat memberikan ASI eksklusif secepatnya setelah melahirkan.

Kekurangannya

Di samping kelebihan-kelebihan yang sudah disebutkan, melahirkan secara normal juga memiliki beberapa risiko, di antaranya:

Risiko kerusakan pada kulit dan jaringan di sekitar vagina. Pada saat si bayi melewati vagina, besar risiko bahwa kulit dan jaringan di sekitar vagina akan melar dan robek. Hal tersebut dapat mengakibatkan melemahnya atau cedera pada otot pinggul yang berfungsi untuk mengontrol air seni dan isi perut pada sang ibu.

Rasa sakit di perineum. Setelah melahirkan secara normal, si ibu juga mungkin mengalami sakit yang berkepanjangan di area antara vagina dan anus, atau yang lebih dikenal dengan perineum.

Cedera saat proses melahirkan. Dilansir dari Stanford School of Medicine, risiko lain yang mungkin dialami oleh sang ibu adalah cedera yang mungkin terjadi saat proses melahirkan itu sendiri. Bila ukuran bayi terlalu besar, ada kemungkinan si ibu dapat mengalami cedera, di antaranya memar pada kulit atau retak tulang.

Kelebihan dan kekurangan melahirkan secara operasi Caesar

Dr. Bryant menyatakan bahwa tidak banyak kelebihan yang dapat diperoleh dari melahirkan secara Caesar. Akan tetapi, terjadwalnya waktu proses kelahiran membuat si ibu dapat merasa lebih aman dan terprediksi dibandingkan melahirkan secara normal.

Kekurangannya

Kekurangan-kekurangan dari melahirkan secara Caesar di antaranya:

Tinggal lebih lama di rumah sakit. Kebalikan dari melahirkan secara normal, wanita yang melahirkan secara Caesar kemungkinan untuk tinggal lebih lama di rumah sakit.

Risiko masalah fisik setelah operasi. Menjalani proses operasi Caesar meningkatkan risiko fisik bagi si ibu seperti rasa sakit yang berkepanjangan di bagian yang dibedah.

Kemungkinan   perdarahan   dan   infeksi.   Operasi   Caesar   mengakibatkan   besarnya kemungkinan akan kehilangan banyak darah. Selain itu, ada juga kemungkinan terjadinya penggumpalan darah.   Operasi Caesar juga dapat meningkatkan risiko infeksi dikarenakan cedera pada usus besar atau kantung kemih

Kemungkinan tidak bisa langsung berinteraksi dengan bayi. Beberapa studi menyatakan bahwa wanita yang melahirkan secara Caesar kecil kemungkinan untuk langsung bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

Waktu pemulihan yang lama. Pemulihan setelah operasi dapat memakan waktu sampai 2 bulan. Hal ini diakibatkan karena wanita tersebut mungkin mengalami sakit yang lebih besar di perut di area sekitar luka operasi.

Kemungkinan meninggal. Menurut French Study, wanita yang melahirkan secara Caesar memiliki kemungkinan meninggal tiga kali lebih besar daripada wanita yang melahirkan secara normal dikarenakan perdarahan, infeksi, dan komplikasi karena anestesi.

Risiko keguguran. Risiko keguguran saat proses kelahiran melalui operasi caesar juga lebih besar dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan secara normal

Risiko kerusakan pada uterus dan plasenta di proses kelahiran yang selanjutnya. Wanita yang telah menjalani operasi Caesar memiliki risiko akan mengalami komplikasi di kehamilan selanjutnya, seperti robeknya uterus yang dikarenakan luka akibat operasi di  uterus dan abnormalnya plasenta. Risiko masalah plasenta akan terus bertambah di setiap operasi Caesar yang dijalani.

Kemungkinan untuk kembali mendapat tindakan operasi Caesar di proses kelahiran selanjutnya. Bila si ibu sudah mendapat tindakan operasi Caesar, maka besar kemungkinan bahwa di proses persalinan selanjutnya, si ibu harus kembali melewati operasi Caesar.

Pengaruh pilihan metode melahirkan terhadap kesehatan si bayi

Metode persalinan yang dilakukan ibu akan mempengaruhi kesehatan bayi bahkan sampai si kecil berusia 7 tahun. Metode melahirkan secara normal lebih menguntungkan bagi kesehatan si bayi, untuk beberapa alasan berikut ini:

Berkurangnya risiko masalah pernapasan selama proses melahirkan. Menurut Dr. Bryant, Selama proses melahirkan secara normal, banyak otot yang terlibat untuk memompa keluar cairan  yang  berada  di  paru-paru si  bayi.  Hal  ini  mengakibatkan si  bayi  akan  memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami masalah pada pernapasan.

Membangun sistem imunitas. Ketika masih berada di dalam rahim ibu, si bayi tinggal dalam kondisi yang steril. Hal itu berbanding terbalik ketika si bayi dalam proses dilahirkan, di mana bayi akan melewati vagina sang ibu yang penuh dengan bakteri. Hal ini mengakibatkan bayi dapat membangun sistem imunitas dari bakteri yang didapat dan memperkaya bakteri yang berguna yang terdapat di dalam pencernaan si bayi.

Masalah kesehatan anak yang mungkin terjadi karena Caesar

Berbanding terbalik dengan bayi yang dilahirkan secara normal, bayi yang dilahirkan melalu operasi Caesar kemungkinan memiliki beberapa masalah kesehatan, di antaranya:

Kemungkinan mengalami masalah  pernapasan. Bayi  yang  dilahirkan  melalui  operasi Caesar memiliki kemungkinan mengidap masalah pernapasan selama proses melahirkan atau selama masa kanak-kanaknya kelak, di antaranya seperti penyakit asma.

Kemungkinan mengalami obesitas. Beberapa studi mengindikasikan bahwa proses kelahiran secara operasi Caesar mungkin dapat menyebabkan obesitas pada anak di masa kanak- kanaknya atau bahkan sampai dewasa. Akan tetapi, belum ada penelitian yang benar-benar bisa membuktikan hal ini. Hipotesis yang dikemukakan saat ini adalah hal ini berhubungan dengan faktor bahwa wanita yang obesitas atau mengidap diabetes akan lebih besar kemungkinannya untuk menjalani operasi Caesar, sehingga anak yang dilahirkan juga mungkin akan mengalami obesitas.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Canadian Medical Association Journal. (2013, February 11). Infant gut microbiota influenced by caesarean section and breastfeeding practices; may impact long-term health. ScienceDaily. Retrieved April 11, 2016 from www.sciencedaily.com/releases/2013/02/130211134842.htm

Nierenberg, Cari. (2015, March 20). Vaginal birth vs. C-section: pros and cons. Livescience. Retrieved April 11, 2016 from http://www.livescience.com/45681-vaginal-birth-vs-c- section.html?li_source=LI&li_medium=most-popular

Versi Terbaru

16/08/2021

Ditulis oleh Margaret

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nabila Azmi


Artikel Terkait

Ciri-Ciri Terjadi Infeksi setelah Kuret, Bukan Cuma Nyeri

Tips Melahirkan Normal agar Lancar, Cepat, dan Nyaman


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Margaret · Tanggal diperbarui 16/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan