Terlihatnya janin selama menjalani pemeriksaan ultrasound (USG) menjadi tolak ukur bahwa Anda sedang hamil. Namun, apa penyebab bila janin tidak terlihat saat di USG padahal hasil tes kehamilan menunjukkan tanda positif?
Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga
Terlihatnya janin selama menjalani pemeriksaan ultrasound (USG) menjadi tolak ukur bahwa Anda sedang hamil. Namun, apa penyebab bila janin tidak terlihat saat di USG padahal hasil tes kehamilan menunjukkan tanda positif?
Jangan cemas dulu, ada beragam alasan yang menjadi penyebab janin tidak terlihat saat hamil muda. Berikut berbagai hal yang perlu Anda ketahui.
Sejak dinyatakan positif hamil, artinya nantinya Anda akan rutin menjalani pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal.
Pemeriksaan ini biasanya berupa cek ultrasonografi atau USG kehamilan yaitu prosedur yang menggunakan alat dengan frekuensi gelombang tinggi.
Tujuan pemeriksaan USG adalah untuk mengetahui beberapa hal, meliputi:
USG juga biasanya digunakan untuk memantau jenis kelamin calon bayi.
Ada beberapa jenis USG, di antara USG transabdominal (perut) dan transvaginal (vagina).
USG perut jenisnya ada USG 2D dan USG 3D/4D yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.
Para ibu hamil kerap bertanya di usia kehamilan berapa minggu janin sudah terlihat di USG.
Anda mulai bisa melakukan USG untuk mengecek keberadaan janin sekitar usia kehamilan 6 minggu disertai dengan pengukuran detak jantung janin.
Melansir dari March of Dimes, USG yang pertama kali atau disebut USG awal bisa dilakukan saat usia kehamilan 6 minggu tersebut.
Sementara pemeriksaan penapisan USG untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan bawaan bisa dilakukan di trimester kedua kehamilan sekitar 18-24 minggu.
Ketika pertama kali menjalani pemeriksaan USG, mungkin Anda tak sabar untuk melihat perkembangan si kecil di dalam kandungan.
Ada janin yang langsung terlihat sehingga bisa tampak perkembangannya, tetapi ada juga kasus janin tak terlihat di USG.
Hal ini tentu membuat Anda cemas karena bertanya-tanya kemana si calon bayi padahal hasil tes kehamilan menunjukkan hasil positif.
Para ibu perlu mengerti, terdapat tiga kemungkinan penyebab janin tidak terlihat saat di USG:
Setiap calon orangtua pasti bahagia melihat tanda dua strip saat memeriksa kehamilan menggunakan test pack.
Antusias kemudian berlanjut untuk melakukan pengecekan kehamilan ke dokter. Sayangnya, saat dicek, janin ternyata masih belum terlihat.
Hal ini yang mungkin membuat ibu hamil bertanya-tanya sebenarnya di usia kehamilan berapa minggu janin sudah terlihat di USG.
Padahal, di usia kehamilan saat ini mungkin seharusnya janin sudah mulai terlihat.
Salah satu hal yang jadi penyebab janin tidak terlihat saat di USG yakni dilakukannya pemeriksaan saat usia hamil masih sangat muda.
Alih-alih calon buah hati Anda terlihat di layar USG, Anda justru belum melihat keberadaan janin.
Namun, tak perlu cemas karena hal ini normal. Pemeriksaan USG akan menunjukkan hasil yang lebih jelas saat nantinya sekitar minggu ke-6 kehamilan.
Pada usia kehamilan tersebut, USG bertujuan untuk hal-hal berikut.
Keguguran bisa menjadi hal lain penyebab janin tidak terlihat saat di USG.
Meskipun tes telah menunjukkan hasil positif, mungkin saja sebagian ibu telah mengalami perdarahan sebelum memeriksakan diri ke dokter.
Tes kehamilan masih akan menunjukkan hasil positif selama 3 minggu pasca keguguran.
Kondisi ini akan berlangsung terus hingga hormon-hormon di dalam tubuh ibu kembali stabil.
Kehamilan ektopik juga menjadi penyebab janin tak terlihat di USG.
Kehamilan ektopik adalah salah satu komplikasi kehamilan yang terjadi ketika kehamilan berkembang di luar rahim.
Berbeda dengan kehamilan normal yang berlangsung di dalam kandungan atau rahim, kehamilan ektopik justru terjadi di luar rahim.
Lokasi di luar rahim yang bisa terjadi kehamilan ektopik seperti saluran indung telur (tuba fallopi), indung telur, hingga perut (intra abdomen).
Jadi, saat dilakukan pemindaian melalui USG, janin tak terlihat.
Sebenarnya pada kehamilan ektopik, janin bisa berkembang dengan baik. Hanya saja, ruang tempat janin berkembang tidak sesuai atau semput.
Ambil contohnya ketika kehamilan ektopik terjadi pada tuba fallopi, ini bisa mengakibatkan robekan pada dinding tuba sehingga akhirnya menyebabkan perdarahan.
Tidak seperti kehamilan normal pada rahim, kehamilan ektopik tidak mendukung perkembangan kehamilan seutuhnya karena jadi berisiko.
Masing-masing penyebab janin tidak terlihat saat di USG memerlukan penanganan yang berbeda.
Penanganan ini biasanya disarankan atas rekomendasi dokter kandungan.
Berdasarkan laman NSH Women and Children’s Health, pemeriksaan diawali dokter dengan menanyakan gejala yang Anda rasakan.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan perut dan serangkaian tes darah untuk memeriksa kadar hormon kehamilan sekaligus memantau perubahannya.
Pemeriksaan darah ini diharapkan dapat membantu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di awal kehamilan.
Bila diperlukan, dokter juga mungkin akan melakukan pemindaian USG selama beberapa minggu.
Dalam kurun waktu menunggu sampai janin terlihat jelas, segera periksakan diri ke dokter bila kemungkinan Anda merasakan beberapa hal berikut.
Ketidaksesuaian hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan pemeriksaan USG pertama kali bisa mengindikasikan janin tidak berkembang
Berikut beberapa penanganan yang akan dipertimbangkan dokter sesuai penyebab janin tidak berkembang saat di USG.
Jika di awal kehamilan janin tidak terdeteksi saat di USG, dokter akan mencari tahu penyebab kondisi ini sembari meminta Anda untuk menunggu janin berkembang dulu.
Sebab mungkin saja penyebab janin tidak terlihat saat di USG yakni karena pemeriksaan dilakukan terlalu awal atau ketika hamil muda.
Bila Anda mengalami hal ini, tidak ada penanganan khusus dari dokter kecuali membiarkan janin berkembang sesuai usia kehamilan.
Selanjutnya saat jadwal kontrol yang telah ditentukan, Anda bisa melihat perkembangan si kecil.
Pemeriksaan kehamilan selanjutnya biasanya dilakukan kembali dalam kurun waktu 2-3 minggu setelah cek yang pertama kali.
Sementara pada kasus keguguran, dokter kandungan akan merekomendasikan Anda melakukan kontrol lagi guna memastikan dinding rahim sudah kembali normal.
Ibu mungkin mengalami perdarahan dan merasakan ketidaknyamanan pada area rahim usai melakukan kuret.
Namun, seiring berjalannya waktu, rasa sakit akan berangsur-angsur reda hingga hilang. Akan tetapi, jika sakit masih terasa sebaiknya Anda sesegera mungkin berkonsultasi ke dokter.
Selama kehamilan ektopik, janin tentu tidak terlihat dalam scan USG. Kehamilkan ektopik terbilang sangat jarang terjadi.
Untuk memastikan potensi kehamilan ektopik, dokter akan mengusulkan pengecekan darah dan tes lainnya jika diperlukan.
Setelah mengetahui penyebab jelas mengapa janin tidak terlihat saat di USG, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Setelahnya, Anda bisa melanjutkan aktivitas kembali secara normal.
Jika diperlukan, Anda mungkin perlu beristirahat terlebih dahulu sebelum kembali menjalani padatnya aktivitas, misalnya bila bekerja.
Pada intinya, usahakan untuk melakukan apa yang Ibu rasa mampu dan tepat tetapi tetap memahami kondisi tubuh sendiri.
Dokter kebidanan dan kandungan biasanya meminta Ibu untuk tidak bepergian jauh ke luar kota atau luar negeri, melakukan hubungan seks, dan olahraga berat sampai kehamilan dapat dipastikan dengan jelas.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Amanda Rumondang Sp.OG
Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar