Ukuran perut yang lebih besar selama kehamilan kerap diartikan sebagai ciri-ciri hamil anak kembar. Namun, perubahan ukuran pada perut biasanya baru terlihat saat kehamilan memasuki trimester dua. Lantas, apa saja ciri-ciri kehamilan kembar yang bisa Ibu kenali sejak dini?
Ciri-ciri hamil anak kembar yang perlu diketahui
Ciri kehamilan kembar bisa berbeda pada tiap wanita. Akan tetapi, berikut adalah beberapa tanda yang bisa Ibu amati sejak dini.
1. Hormon hCG lebih tinggi
Human chorionic gonadotropin atau hCG adalah hormon yang diproduksi plasenta setelah embrio menempel pada dinding rahim.
Hormon inilah yang menyebabkan munculnya hasil positif saat Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan dengan test pack.
Namun, perlu dicatat bahwa pemeriksaan urine dengan test pack tidak bisa menunjukkan jumlah hCG. Untuk mengetahui jumlah hCG, Ibu perlu melakukan pemeriksaan darah.
Tingginya angka hCG pada awal masa kehamilan kerap dikaitkan dengan hamil kembar. Namun, hal ini belum bisa dipercaya karena produksi hormon dipengaruhi oleh beragam faktor.
2. Suara detak jantung ganda

Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa detak jantung yang terdengar ganda bisa menjadi ciri-ciri hamil kembar.
Detak jantung janin biasanya mulai terdengar pada akhir trimester pertama. Dokter akan mendeteksinya melalui alat yang disebut USG Doppler.
Meski begitu, kondisi ini tidak bisa menjadi penanda mutlak kehamilan kembar. Pasalnya, detak jantung kedua yang muncul bisa berasal dari jantung ibu atau merupakan gema dari detak jantung janin.
3. Morning sickness lebih parah
Peningkatan hCG pada ibu hamil kembar bisa memicu morning sickness yang lebih parah. Gejala utamanya adalah mual dan muntah, terutama pada awal kehamilan.
Meski begitu, perlu diingat bahwa morning sickness yang lebih parah tidak bisa menjadi satu-satunya ciri hamil anak kembar.
Pasalnya, morning sickness yang lebih parah juga bisa dipicu oleh stres berlebihan, obesitas, dan riwayat kehamilan sebelumnya dengan kondisi serupa.
4. Fundus uteri lebih tinggi
Tinggi fundus uteri (TFU) adalah jarak antara puncak tulang kemaluan dengan puncak rahim yang diukur selama kehamilan.
Ukuran TFU akan bertambah seiring dengan kenaikan berat badan saat hamil dan usia kehamilan.
Ibu yang hamil anak kembar dinilai bisa memiliki TFU yang lebih tinggi karena bobot janin bisa mencapai dua kali lipat.
Karena berhubungan dengan ukuran, TFU menjadi ciri-ciri hamil anak kembar yang terlihat secara kasatmata. Meski begitu, TFU yang lebih tinggi juga bisa terjadi pada kehamilan tunggal.
5. Hasil tes AFP tidak normal
Alpha fetoprotein atau AFP merupakan protein yang terdapat dalam darah selama masa kehamilan.
Nilai AFP yang positif atau lebih tinggi dibandingkan nilai normal dinilai bisa menjadi tanda bahwa Ibu mengandung dua janin atau bahkan lebih.
Selain memprediksi kehamilan kembar, tes yang biasanya dilakukan saat trimester dua ini bisa membantu mendeteksi kelainan pada janin.
6. Berat badan naik pesat di awal kehamilan
Kenaikan berat badan ibu hamil pada trimester pertama biasanya berkisar pada angka 2 kg. Namun, kehamilan kembar mungkin membuat Ibu mengalami kenaikan berat badan hingga 4,5 kg.
Meski begitu, kenaikan berat badan yang pesat juga bisa terjadi pada kehamilan tunggal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak sehat sebelum atau selama kehamilan.
7. Lebih sering buang air kecil
Ciri-ciri hamil anak kembar yang selanjutnya adalah sering buang air kecil. Ini disebabkan karena kandung kemih mendapat tekanan yang lebih besar dari dua janin yang bertumbuh.
Laman Huron Regional Medical Center juga menyebutkan bahwa peningkatan hCG saat hamil bisa membuat ginjal bekerja lebih keras sehingga pembuangan urine berlangsung lebih cepat.
8. Kaki lebih mudah membengkak
Pembengkakan pada pergelangan dan jari-jari kaki adalah salah satu keluhan yang cukup sering dirasakan bumil.
Kondisi tersebut disebabkan oleh peningkatan darah dan cairan di dalam tubuh yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan janin.
Pada kehamilan kembar, jumlah carian yang tertahan di dalam tubuh juga akan meningkat sehingga risiko pembengkakan ikut bertambah.
9. Lebih mudah lelah

Berbagai perubahan selama kehamilan dan berat janin yang bertambah sering kali membuat bumil lebih mudah lelah.
Karena berat janin bisa menjadi dua kali lipat saat hamil kembar, kondisi ini mungkin membuat rasa lelah ikut berlipat ganda.
Kelelahan mungkin semakin terasa jika kebutuhan gizi Ibu tidak terpenuhi atau Ibu kurang istirahat.
10. Pemeriksaan USG
Perubahan fisik bukanlah cara akurat untuk membedakan ciri-ciri hamil anak kembar dan tunggal. Untuk memastikannya, Ibu perlu menjalani pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG).
Kehamilan kembar biasanya mulai terlihat melalui USG ketika janin berusia lima minggu. Hasil USG hamil kembar akan memperlihatkan dua kantong janin yang menjadi tempat tumbuh keduanya selama sembilan bulan ke depan.
Namun, perlu diingat bahwa USG tidak bisa mendeteksi tingkat keidentikan atau apakah kehamilan tersebut merupakan kembar beda ayah. Untuk dua hal ini, Ibu bisa menjalani tes DNA setelah bayi dilahirkan.
Kembar ataupun tunggal, kesehatan Ibu dan janin merupakan hal yang sebaiknya diprioritaskan selama kehamilan.
Kesimpulan
- Hormon hCG yang lebih tinggi, suara detak jantung ganda, dan morning sickness yang lebih parah dinilai sebagai ciri-ciri hamil anak kembar. Namun, berbagai kondisi ini masih membutuhkan penelitian secara medis sehingga tidak bisa menjadi acuan utama.
- Janin yang cenderung lebih berat pada kehamilan kembar juga dinilai bisa membuat bumil lebih sering buang air kecil dan mengalami pembengkakan pada kaki.
- Meski begitu, sejauh ini cara terbaik untuk mendeteksi kehamilan kembar adalah melalui pemeriksaan USG.