backup og meta

Udara Dingin Ternyata Lebih Efektif Membakar Kalori, Bagaimana Bisa?

Udara Dingin Ternyata Lebih Efektif Membakar Kalori, Bagaimana Bisa?

Berolahraga saat cuaca panas sehingga tubuh berkeringat banyak dipercaya efektif dalam membakar kalori. Nah, berolahraga di udara dingin ternyata juga efektif untuk membakar kalori, lho. Kondisi ini terjadi akibat respons tubuh yang secara tidak langsung membakar kalori tubuh tanpa Anda sadari. Lantas, bagaimanakah penjelasannya?

Bagaimana udara dingin bisa membakar kalori tubuh?

hidung terasa dingin

Sebuah penelitian dalam Journal of Clinical Investigation pada tahun 2012 menjelaskan tentang para peneliti yang menguji apakah efek paparan udara dingin bisa membakar kalori dan lebih efektif daripada udara panas. Penelitian ini melibatkan partisipan enam orang pria bertubuh sehat dengan mengukur metabolisme tubuh pada udara dingin, tetapi tidak sampai menggigil.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa suhu yang agak dingin dan tidak membuat tubuh menggigil mampu meningkatkan metabolisme tubuh hingga 80%. Pembakaran kalori ini diperlukan untuk menjaga suhu inti tubuh dengan meningkatkan produksi panas, sehingga dipercaya mampu membantu dalam menurunkan berat badan.

Menggigil dalam udara dingin nyatanya juga tidak selamanya mengganggu. Justru sebaliknya, manfaat cuaca dingin juga bisa menguntungkan bagi Anda yang ingin lebih banyak membakar kalori. Proses yang dikenal sebagai thermogenesis ini akan menghasilkan panas yang diperlukan tubuh untuk mencegahnya mengalami penurunan suhu tubuh.

Nah, menggigil adalah respons tubuh yang membuat otot-otot Anda terus bergerak. Menggigil sekitar 15 menit dapat membuat Anda kehilangan sebanyak 100 kalori. Selain itu, otot juga mengeluarkan hormon irisin yang memiliki fungsi dalam menstimulasi produksi panas dari sel-sel lemak yang disimpan dalam tubuh.

Selain membakar kalori, tubuh juga ikut membakar lemak untuk meningkatkan suhu tubuh. Tubuh memiliki dua jenis lemak, yakni lemak putih dan lemak cokelat. Lemak putih berperan dalam menyimpan cadangan energi, sementara lemak cokelat bertugas membakar kalori untuk menghasilkan panas.

Pada saat Anda berada dalam cuaca atau udara dingin, lemak putih dan lemak cokelat dalam tubuh akan bersama-sama membakar diri. Hal ini bertujuan untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat. Itulah sebabnya, tubuh Anda akan merasa tetap hangat dan tidak sampai menggigil pada saat cuaca dingin.

Berolahraga saat udara dingin bisa membakar lebih banyak kalori

olahraga saat musim hujan

Beberapa kalangan mungkin akan memilih untuk istirahat atau rebahan, malas bergerak saat cuaca hujan dan dingin. Namun, beberapa kalangan memilih tidak berdiam diri saja di rumah dan mencari gerakan atau aktivitas fisik yang bisa menghangatkan tubuh mereka.

Berbagai aktivitas ringan, seperti berjalan kaki, jogging, atau melakukan pekerjaan rumah bisa Anda lakukan. Hal ini bisa membakar sekitar 150 hingga 200 kalori per hari sambil melakukan aktivitas yang Anda sukai.

Lantas, bagaimana dengan olahraga intensitas tinggi dalam cuaca dingin? John Castellani, PhD, ahli fisiologi olahraga di Army Research Institute of Environmental Medicine seperti dikutip dari Health menyatakan bahwa olahraga intensitas tinggi, seperti berlari atau bootcamp tidak memiliki perbedaan signifikan apabila Anda lakukan dalam cuaca dingin atau panas.

Olahraga intensitas tinggi ini akan membuat Anda bekerja cukup keras sehingga meningkatkan panas tubuh secara menyeluruh. Alhasil, tubuh tidak perlu lagi membakar sel-sel lemak ekstra agar kondisinya tetap hangat. 

Tips aman berolahraga musim hujan dan udara dingin

Apabila Anda sudah terbiasa berolahraga, tentu tidak ada salahnya untuk melakukan aktivitas ini saat musim hujan dan udara dingin melanda. Nah, beberapa hal yang perlu perhatikan saat berolahraga saat musim hujan seperti berikut ini.

  • Lakukan pemanasan dan pendinginan. Kedua hal ini perlu Anda lakukan untuk mengurangi risiko cedera saat olahraga. Lakukan pemanasan minimal selama 15 menit sebelum olahraga, kemudian pada sesi akhir selalu persiapkan 5-10 menit untuk melakukan pendinginan.
  • Pakai baju olahraga berlapis. Gunakan baju berbahan sintetis yang mampu menahan air hujan dan terpaan angin. Hindari baju olahraga berbahan katun yang bisa menyerap keringat dan air hujan, sehingga membuat suhu tubuh lebih cepat turun.
  • Gunakan sarung tangan dan topi. Pakaian tambahan ini penting, karena udara dingin bisa membuat ujung-ujung tubuh, seperti kepala, tangan, dan kaki rentan kedinginan. Topi juga mampu menangkal air hujan yang bisa terjadi saat Anda berolahraga.
  • Gunakan tabir surya. Saat musim hujan, Anda tetap harus menggunakan tabir surya atau sunblock saat berolahraga yang berfungsi mengurangi paparan sinar UV. Paparan sinar UV berlebih bisa meningkatkan risiko penuaan dan kanker kulit.
  • Jaga hidrasi tubuh. Anda tetap harus menyediakan air minum untuk menggantikan cairan tubuh sebelum, saat, dan setelah berolahraga. Pastikan untuk melakukan istirahat minum setidaknya setiap 15-20 menit sekali.

Berolahraga saat udara dingin bisa memicu hipotermia. Hipotermia adalah kondisi saat temperatur tubuh menjadi sangat rendah dan tergolong situasi darurat. Maka dari itu, penting untuk tidak memaksakan diri saat berolahraga dalam udara dingin.

Selain itu, selalu perhatikan jika timbul gejala hipotermia, seperti menggigil, kelelahan, denyut nadi melemah, kesulitan berpikir dan bergerak, hingga kolaps dan tidak sadarkan diri. Jika mengalaminya, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

McCarthy, K. (2017). Calories Burned in Cold Weather. Healthy Eating | SF Gate. Retrieved 9 March 2017, from https://healthyeating.sfgate.com/calories-burned-cold-weather-12046.html

Olsen, H. (2011). Do You Burn More Calories In The Cold?. HuffPost. Retrieved 9 March 2017, from https://www.huffpost.com/entry/calories-cold-weather_n_1096331

Douglas, E., & Bailey, A. (2017). How Many Calories Are Burned by Being Cold?. Livestrong. Retrieved 9 March 2017, from https://www.livestrong.com/article/317620-how-many-calories-are-burned-by-being-cold/

Cabotaje, A. (2019). 5 Tips for Safe Winter Exercise. Right as Rain by UW Medicine. Retrieved 14 June 2021, from https://rightasrain.uwmedicine.org/body/exercise/cold-weather-fitness-tips

Hypothermia – Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2020). Retrieved 14 June 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypothermia/symptoms-causes/syc-20352682

Cannon, B., & Nedergaard, J. (2012). Yes, even human brown fat is on fire!. Journal Of Clinical Investigation, 122(2), 486-489. https://doi.org/10.1172/jci60941

Versi Terbaru

22/07/2021

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

9 Kondisi Penyebab Badan Tiba-Tiba Menggigil

Hipotermia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 22/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan