backup og meta

5 Manfaat Lari tanpa Alas Kaki dan Risikonya bagi Kesehatan

5 Manfaat Lari tanpa Alas Kaki dan Risikonya bagi Kesehatan

Kebanyakan orang berlari dengan menggunakan sepatu lari, tetapi tahukah Anda bahwa lari tanpa alas kaki alias nyeker ternyata juga bermanfaat, tapi di arena lari yang tepat. Ada juga risiko yang perlu Anda perhatikan ketika berlari tanpa sepatu. Simak penjelasannya lebih lanjut,

Manfaat lari tanpa alas kaki

Berlari merupakan salah satu olahraga yang mudah dilakukan dan efektif untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Namun, bagaimana dengan berlari tanpa alas kaki?

Berlari tanpa alas kaki dapat memperkuat otot dan meningkatkan efektivitas dalam berlari.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan manfaat yang bisa Anda dapatkan dari berlari tanpa menggunakan alas kaki.

1. Memiliki teknik lari yang lebih baik

agar kuat lari

Untuk mendapatkan manfaat berlari bagi kesehatan, tentunya Anda perlu menerapkan teknik lari yang baik.

Menariknya, berlari tanpa alas kaki ternyata membantu Anda melatih teknik lari yang tepat.  Mengutip Cleveland clinic, orang yang berlari tanpa sepatu cenderung memiliki teknik lari yang lebih baik dan efisien.

Hal ini terjadi karena orang yang berlari tanpa alas kaki biasanya mendaratkan kaki pada bagian depan atau tengah, bukan tumit, sehingga mengurangi risiko nyeri tumit.

Menerapkan teknik lari yang tepat juga membuat Anda lari lebih cepat dan tidak mudah lelah.

2. Berpotensi mencegah plantar fasciitis

Lari tanpa menggunakan alas kaki dapat membantu mencegah plantar fasciitis, yaitu peradangan pada jaringan ikat di bawah kaki yang menyebabkan nyeri di area tumit. 

Hal ini karena pelari cenderung mendaratkan kaki di bagian depan atau tengah, bukan di tumit, sehingga dapat mengurangi tekanan berlebih pada tumit.

Selain itu, studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health menunjukkan bahwa berlari tanpa alas kaki di rumput selama 12 minggu dapat meredakan rasa nyeri di tumit akibat plantar fasciitis.

3. Meningkatkan kemampuan lokomotor 

Manfaat lari tanpa alas kaki selanjutnya adalah meningkatkan kemampuan lokomotor, yakni kemampuan untuk berpindah tempat, seperti berjalan atau berlari secara efisien.

Potensi manfaat berlari tanpa sepatu ini disebutkan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plos One.

Penelitian tersebut menemukan bahwa lari nyeker dapat mengurangi gaya benturan saat berlari, meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap guncangan, dan menurunkan intensitas aktivitas otot saat lari. Dengan begitu, Anda bisa berlari lebih efisien. 

4. Melatih fleksibilitas dan keseimbangan

Selain dapat membantu memperkuat otot-otot kaki, rutin lari tanpa menggunakan alas kaki dapat melatih kelenturan dan keseimbangan. 

Pasalnya, berlari tanpa sepatu memungkinkan kaki untuk bergerak secara alami mengikuti bentuk dan kontur permukaan tanah.

Gerakan yang lentur dapat membantu meningkatkan keseimbangan tubuh untuk menyesuaikan diri dengan permukaan tanah yang tidak rata. 

5. Meningkatkan fungsi otak

Manfaat lari tanpa sepatu lariuntuk kesehatan selanjutnya membantu meningkatkan fungsi otak. Hal ini disebutkan oleh sebuah studi yang terbit dalam jurnal Perceptual and Motor Skills

Dalam studi tersebut, peneliti mengajak 72 orang dewasa berlari tanpa sepatu dan dengan sepatu untuk membandingkan manfaatnya dalam meningkatkan fungsi otak. 

Hasil penelitian menunjukkan bawa lari nyeker mampu meningkatkan working memory, yakni sistem memori yang menyimpan dan memproses informasi yang dibutuhkan dalam waktu singkat.

Working memory biasanya digunakan untuk mengingat nomor telepon atau jalan, mengingat daftar pekerjaan yang perlu diselesaikan, atau mengingat daftar belanja.

Risiko berlari tanpa alas kaki

berjalan tanpa alas kaki

Memang ada sejumlah potensi manfaat, tetapi ada juga risiko yang bisa Anda alami karena berlari tanpa alas kaki, di antaranya sebagai berikut.

  • Terluka akibat benda tajam. Lari tanpa sepatu dapat membuat kaki Anda rentan terluka dan mengalami infeksi akibat benda-benda tajam atau kotoran di jalan. 
  • Cedera otot dan sendi. Lari tanpa alas kaki harus dilakukan secara bertahap. Pasalnya, langsung berlari dengan jarak jauh dan sering tanpa sepatu dapat menyebabkan tekanan berlebih pada otot dan sendi. Hal ini bisa meningkatkan risiko stres fraktur.
  • Kapalan. Berlari tanpa menggunakan sepatu dapat menyebabkan Anda mengalami kapalan, yakni penebalan pada kulit karena tekanan berlebih pada kulit telapak kaki. 

Jika Anda ingin berlari tanpa sepatu dengan aman, coba lakukan secara bertahap. Sebagai contoh, mulai gunakan sepatu dengan alas yang minimalis terlebih dahulu, baru berlanjut tanpa alas kaki setelah mulai terbiasa.

Kesimpulan

  • Berlari tanpa alas kaki memiliki manfaat dan risikonya tersendiri untuk kesehatan.
  • Manfaat lari tanpa alas kaki antara lain melatih teknik lari yang tepat, mencegah plantar fasciitis, memperkuat otot kaki, melatih fleksibilitas dan keseimbangan, serta meningkatkan fungsi otak.
  • Meski begitu, Anda perlu berhati-hati karena berlari tanpa alas kaki bisa menimbulkan risiko seperti terluka akibat benda tajam, cedera otot dan sendi, serta kapalan.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The Benefits of Barefoot Running. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 19 September 2024, from https://health.clevelandclinic.org/barefoot-running 

Field, E. (n.d). Barefoot and minimalist running: what you need to know. Retrieved 19 September 2024, from https://www.center4research.org/barefoot-minimalist-running-need-know/ 

MacGabhann, S., Kearney, D., Perrem, N., & Francis, P. (2022). Barefoot Running on Grass as a Potential Treatment for Plantar Fasciitis: A Prospective Case Series. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(23), 15466.

Alloway, R. G., Alloway, T. P., Magyari, P. M., & Floyd, S. (2016). An exploratory study investigating the effects of barefoot running on working memory. Perceptual and motor skills, 122(2), 432-443.

Ellen Braaten, P. (n.d). What is Working Memory? Retrieved 19 September 2024, from https://www.mghclaycenter.org/parenting-concerns/what-is-working-memory/ 

 

Versi Terbaru

25/09/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Dimas Nugroho

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

3 Teknik Lari Jarak Pendek untuk Tingkatkan Kecepatan

10 Rekor Dunia Lari Fantastis yang Akan Membuat Anda Tercengang


Ditinjau secara medis oleh

dr. Dimas Nugroho

Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 25/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan