backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Gerakan Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 09/11/2022

    Mengenal Gerakan Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif

    Gerakan lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif merupakan bagian dari sistem gerak manusia. Bentuk gerakan ini bisa dijumpai saat melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk ketika berolahraga.

    Namun, masih banyak orang yang belum sadar betul bahwa kemampuan gerakan dasar ini menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Agar lebih memahami ketiganya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

    Gerakan lokomotor dan contoh aktivitasnya

    Gerakan lokomotor adalah jenis gerakan yang ditandai dengan pergerakan seluruh tubuh dan anggota badan. Hal ini memungkinkan Anda untuk menggerakkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain.

    Mengutip Greene Towne Montessori School, gerakan lokomotor penting bagi anak-anak karena untuk membangun kekuatan pada otot dan persendian agar terhindar dari gangguan muskuloskeletal.

    Selain itu, gerakan ini juga membantu koordinasi otak yang akan mengirim pesan ke otot, sehingga pergerakan tubuh bisa dilakukan dengan cepat.

    Keterampilan ini harus dipahami sejak dini karena akan memengaruhi tumbuh kembang anak dan kemampuannya beraktivitas pada kemudian hari.

    Kendati begitu, sebagian besar anak mungkin bisa menguasai gerak lokomotor tanpa instruksi dari orang dewasa.

    Akan tetapi, Anda harus menyadari dan mencoba melatih gerak lokomotor yang tepat dengan beberapa contoh aktivitas di bawah ini.

    1. Berjalan

    manfaat jalan mundur, contoh gerak lokomotor

    Cara berjalan kaki yang tepat, yakni kaki lurus sambil mengayunkan lengan secara perlahan.

    Pastikan gerakan lengan berlawanan dengan kaki. Lakukan berbagai jenis jalan, seperti jalan cepat atau jalan dengan kaki tertekuk.

    2. Berlari

    Pastikan lengan Anda ditekuk dan gerakkan berlawanan dengan kaki yang dimulai. Tekuk kaki Anda sehingga tumit hampir menyentuh pantat.

    3. Leaping

    Leaping adalah lompatan yang dilakukan dengan tolakan satu kaki dan mendarat dengan kaki yang lain. Biasanya, gerakan ini digabungkan dengan berlari.

    4. Hopping

    Hop adalah bentuk gerakan meloncat dengan satu kaki dan mendarat dengan kaki yang sama.

    Untuk melakukannya, condongkan tubuh Anda ke depan. Lalu, kaki yang tidak dipergunakan dan kedua lengan bertindak sebagai penyeimbang gerakan.

    5. Melompat

    Gerakan memindahkan badan dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kedua kaki untuk menolak dan dua kaki untuk mendarat.

    Kedua lengan harus membantu dengan berayun ke atas dan gerakan tubuh dikombinasikan dengan dorongan dari kaki untuk mengangkat berat tubuh.

    Gerakan nonlokomotor dan contoh aktivitas yang tepat

    Berbanding terbalik dengan lokomotor, gerakan nonlokomotor adalah gerak yang tidak disertai dengan perpindahan tempat atau gerak yang dilakukan di tempat.

    Gerak nonlokomotor biasanya dilakukan untuk meningkatkan kekuatan dan keterampilan gerak menjadi lebih luwes.

    Sementara itu, menurut Dr. Shannon S.D. Bredin dari University of British Columbia, gerakan nonlokomotor tidak hanya dapat membantu meningkatkan keseimbangan atau kelenturan, tetapi juga menjadi cara yang bagus untuk mengendalikan tubuh.

    Belum lagi, gerakan ini dapat membantu orang-orang untuk mencegah osteoporosis pada usia lanjut.

    Oleh karena itu, berlatih gerakan nonlokomotor menjadi semakin penting untuk menjaga kesehatan tulang manusia seiring bertambahnya usia.

    Hal ini dikarenakan semakin bertambah usia, Anda akan dituntut untuk menjadi lebih mandiri secara fisik. Adapun beragam cara untuk melatih gerakan nonlokomotor seperti di bawah ini

    1. Berlatih keseimbangan

    latihan keseimbangan tubuh

    Mampu menyeimbangkan badan dalam berbagai posisi memberikan dasar yang bagus untuk olahraga.

    Berlatih keseimbangan dapat Anda temukan manfaatnya saat melakukan gerakan senam yoga, seni bela diri, dan menari.

    2. Pemanasan

    Untuk menghindari cedera saat olahraga, Anda harus melakukan gerakan pemanasan atau peregangan terlebih dahulu.

    Membiasakan peregangan juga dapat meningkatkan fleksibilitas tubuh dan meredakan sakit punggung.

    3. Mendorong dan menarik

    Keduanya adalah cara yang bagus untuk mengembangkan kekuatan lengan. Selain itu, gerakan ini berguna untuk menjaga kebugaran dan postur tubuh yang ideal.

    4. Berayun

    Berayun mengacu pada kemampuan untuk menggerakkan bagian tubuh dari segala sisi. Hal ini berguna untuk mengembangkan kesadaran spasial.

    Ini termasuk saat Anda sedang melakukan senam aerobik. Ada berbagai cara untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan ini, baik di rumah atau mengikuti kursus.

    Gerakan manipulatif dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

    Gerak manipulatif adalah gerak yang membutuhkan kemampuan untuk mengontrol objek atau peralatan apa pun. Jenis ini sering kali disebut dengan gerakan kontrol objek.

    Gerakan manipulatif dalam hal ini berarti melibatkan beberapa unsur gerak yang harus dikoordinasikan menjadi satu gerakan yang baik dan harmonis.

    Oleh karena itu, jenis gerakan yang satu ini membutuhkan kemampuan koordinasi yang cukup baik.

    Walaupun sebagian besar keterampilan manipulatif menggunakan tangan dan kaki, tetapi bagian-bagian tubuh yang lain juga dapat digunakan.

    Manipulasi terhadap objek tertentu mengarah pada koordinasi mata-tangan dan mata-kaki yang lebih baik.

    Beberapa jenis olahraga yang menggunakan gerak manipulatif,  yakni basket dan sepak bola. Sementara itu, jenis gerak manipulatif di antaranya sebagai berikut.

    1. Melempar

    Jenis gerak manipulatif yang pertama, yakni melempar. Untuk melakukan gerakan ini, Anda memerlukan koordinasi antara tangan dan mata.

    Nah, mata dan tangan yang tidak seirama akan membuat objek yang dilemparkan meleset jauh dari sasaran.

    2. Memukul

    Memukul memiliki tujuan untuk menjatuhkan benda. Gerakan ini bisa dilakukan dengan menggunakan tangan, raket, tongkat, atau lainnya.

    3. Menendang

    cara menendang bola

    Menendang, termasuk menendang bola, memerlukan koordinasi mata dan kaki. Koordinasi yang baik antara mata dan kaki akan berpengaruh pada arah tembakan atau yang dituju.

    4. Menggiring

    Menggiring juga termasuk gerak manipulatif yang memerlukan konsentrasi tinggi. Hal ini dilakukan untuk memindahkan benda dengan kaki atau tangan.

    Selain itu, menggiring memerlukan kontrol yang baik sehingga sampai pada sasaran.

    5. Menangkap

    Jenis gerak manipulatif yang terakhir adalah menangkap objek, baik yang bergerak atau mendekat. Anda bisa melakukan gerakan ini menggunakan satu atau dua tangan.

    Kesimpulan

    Gerakan lokomotor, nonlokomotor, dan gerak manipulatif merupakan gerak pengulangan yang dilakukan terus-menerus dari kebiasaan serta menjadikannya sebagai dasar dari pengalaman dan lingkungan sekitar.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 09/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan