5. Membantu pengobatan osteoarthritis
Penggunaan EMS dapat membantu menangani kondisi osteoarthritis yang biasanya dialami orang yang telah lanjut usia. Jurnal Archives of Physical Medicine and Rehabilitation menunjukkan bahwa terapi ini efektif untuk membantu lansia kembali aktif setelah menjalani pengobatan osteoarthritis.
6. Mengontrol inkontinensia
Inkontinensia adalah kondisi kesehatan di mana Anda tidak mampu menahan rasa ingin buang air kecil. Dengan terapi fisik stimulasi elektrik seperti EMS, hal ini akan membantu otot-otot yang menjaga aliran urin dapat berfungsi kembali seperti semula.
7. Media pemberian obat
Perangkat EMS juga bisa menjadi media pemberian obat melalui proses iontoforesis, yakni prosedur pemberian obat dari stimulasi elektrik yang digunakan oleh para ahli terapi fisik. Aliran listrik ini dapat mendorong obat masuk melalui kulit lalu mencapai jaringan yang perlu diobati.
8. Membantu penyembuhan luka
Stimulasi elektrikal dengan tegangan tinggi terbukti dapat bermanfaat mengobati luka yang sulit disembuhkan. Aliran listrik membantu meningkatkan sirkulasi pada bagian sekitar ujung luka untuk membantu proses pemulihan luka.
Adakah risiko jika Anda melakukan latihan EMS?
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau melakukan latihan dengan EMS tanpa pengawasan dokter atau tenaga ahli, maka bisa saja menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Adapun beberapa risiko tersebut antara lain sebagai berikut ini.
1. Mengganggu kerja alat medis lain
Bila Anda menggunakan alat medis, seperti alat yang menunjang kesehatan jantung, maka sebaiknya jangan langsung menggunakan alat ini. Konsultasikan dulu pada dokter, pasalnya aliran listrik EMS dapat mengganggu kerja alat kesehatan yang sedang Anda gunakan.
2. Mengalami masalah kulit
Masalah kulit yang biasanya terjadi akibat penggunaan EMS adalah iritasi kulit akibat reaksi dari aliran listrik, meski begitu kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama. Namun jika tak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter.
3. Cedera otot
Meskipun jarang terjadi, namun melakukan latihan EMS dapat menyebabkan cedera otot akibat tubuh yang terus mendapatkan stimulasi aliran listrik. Otot akan terus-menerus aktif dan akhirnya mengalami kelelahan, sehingga hal ini meningkatkan risiko cedera.
Tips aman berolahraga dengan latihan EMS

Menurut US Food and Drugs Administration (FDA), latihan EMS terbukti efektif dan memang baik untuk memperkuat dan membentuk massa otot. Tetapi efek ini hanya bisa efektif dalam waktu yang sementara selama menjalani terapi.
Para ahli mengungkapkan alat ini akan membuat aliran darah menjadi lebih lancar ke bagian otot-otot tubuh, sehingga otot menjadi lebih kuat untuk melakukan berbagai gerakan. Maka itu, penggunaan EMS ini lebih khusus untuk memperbaiki masalah yang terjadi pada otot.
Penggunaannya pun kurang bisa diandalkan untuk membangun kekuatan otot dan menurunkan berat badan, terlebih belum ada bukti ilmiah yang mendukungnya. Apabila Anda tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, sebaiknya tidak perlu melakukan latihan EMS.
Sebuah penelitian dalam Journal of Strength and Conditioning Research tidak menemukan perubahan berat badan, massa otot, dan persentase lemak tubuh pada peserta yang telah menjalani latihan fisik dengan EMS selama 8 minggu berturut-turut.
Kesimpulannya, berolahraga dengan latihan EMS kurang efektif untuk menurunkan berat badan Anda. Terlebih jika Anda tidak menjalani diet dan pola hidup sehat, maka terapi dengan alat ini terbilang sia-sia saja.
Namun bila memang Anda ingin mencobanya, EMS tergolong olahraga yang aman bagi siapa saja asal sebelumnya sudah mendapatkan rujukan dari dokter dan selalu mendapat pendampingan dari personal trainer yang sudah mengerti cara kerja alat ini.
Selain itu, tentunya perlu mengikuti berbagai prosedur agar manfaat dari latihan fisik EMS dapat Anda rasakan dengan baik dan maksimal.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar