Berolahraga memang menjadi suatu keharusan untuk menjaga kebugaran. Nah, saat ini mulai bermunculan gym yang menawarkan teknologi terbaru bernama electrical muscle stimulation atau EMS. Latihan EMS ini katanya hanya perlu Anda lakukan beberapa menit saja, namun cukup ampuh membasmi tumpukan lemak yang ada di bawah kulit. Benarkah?
Apa itu latihan EMS?
Electrical muscle stimulation atau EMS adalah alat yang menggunakan aliran listrik ringan untuk merangsang otot-otot Anda agar lebih bekerja efektif. Biasanya ketika Anda melakukan latihan EMS, maka alat akan tersambung ke pakaian khusus.
Pakaian khusus ini yang kemudian akan Anda gunakan selama melakukan latihan fisik. Pada pakaian ini, terdapat elektroda yang berbentuk bantalan kecil dan lengket yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu. Jadi, Anda tetap melakukan berbagai gerakan olahraga yang sederhana, sambil alat tersebut bekerja pada tubuh Anda.
Sebenarnya, aliran listrik yang ada pada perangkat EMS memiliki cara kerja yang meniru sinyal atau aliran listrik yang berasal dari neuron (sel-sel pada sistem saraf). Aliran listrik pada EMS ini akan merangsang saraf otot untuk bekerja dan akhirnya bergerak lebih efektif.
Durasi latihan fisik EMS hanya sekitar 20 menit, tidak seperti olahraga kardio atau olahraga yang melatih kekuatan otot lainnya yang membutuhkan waktu minimal 45-60 menit. Walau durasinya hanya 20 menit, banyak kalangan mengatakan mereka merasakan lelah dan capek sama halnya seperti olahraga reguler biasa.
Apa saja manfaat latihan EMS bagi kesehatan?
Umumnya, dokter atau ahli terapi fisik akan menyarankan Anda untuk menggunakan EMS training sebagai terapi olahraga yang aman. US Food and Drugs Administration (FDA) juga menyatakan bahwa EMS bisa Anda gunakan untuk membantu mengatasi beberapa gangguan kesehatan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa manfaat dari latihan EMS yang perlu Anda ketahui.
1. Mengontrol rasa nyeri kronis dan akut
Pada latihan EMS, terdapat jenis stimulasi elektrik berupa TENS (transcutaneous electrical neuromuscular stimulation) yang dapat Anda gunakan untuk membantu mengontrol rasa sakit atau nyeri.
Alat ini menghasilkan aliran listrik untuk menstimulasi ujung saraf pada kulit yang mengirimkan rasa sakit pada otak. Sinyal tersebut lalu “diganggu” oleh aliran listrik untuk membantu mengurangi nyeri yang Anda rasakan.
2. Meningkatkan fungsi otot
Pemanfaatan latihan EMS sebagian besar untuk mengembalikan dan meningkatkan fungsi otot yang telah hilang atau terganggu akibat kondisi kesehatan tertentu, seperti setelah operasi, cedera, atau sudah lama tidak bergerak.
Olahraga ini mampu membantu meningkatkan kontraksi otot untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Untuk tahu apakah Anda membutuhkan terapi khusus ini atau tidak, sebaiknya konsultasikan pada dokter Anda.
3. Meringankan kejang otot
Saat mengalami kejang otot ketika berolahraga, EMS dapat membantu menurunkan gejala yang Anda rasakan. Aliran listrik ringan dapat membuat otot yang kejang berkontraksi dan rileks secara bergantian untuk membantu menurunkan ketegangan otot.
4. Mencegah atrofi otot
Atrofi otot adalah keadaan di mana massa otot menurun atau mengecil akibat berbagai kondisi kesehatan tertentu. Latihan dengan EMS bermanfaat untuk membuat otot tetap aktif dan terangsang kembali, sehingga tidak semakin mengecil.
5. Membantu pengobatan osteoarthritis
Penggunaan EMS dapat membantu menangani kondisi osteoarthritis yang biasanya dialami orang yang telah lanjut usia. Jurnal Archives of Physical Medicine and Rehabilitation menunjukkan bahwa terapi ini efektif untuk membantu lansia kembali aktif setelah menjalani pengobatan osteoarthritis.
6. Mengontrol inkontinensia
Inkontinensia adalah kondisi kesehatan di mana Anda tidak mampu menahan rasa ingin buang air kecil. Dengan terapi fisik stimulasi elektrik seperti EMS, hal ini akan membantu otot-otot yang menjaga aliran urin dapat berfungsi kembali seperti semula.
7. Media pemberian obat
Perangkat EMS juga bisa menjadi media pemberian obat melalui proses iontoforesis, yakni prosedur pemberian obat dari stimulasi elektrik yang digunakan oleh para ahli terapi fisik. Aliran listrik ini dapat mendorong obat masuk melalui kulit lalu mencapai jaringan yang perlu diobati.
8. Membantu penyembuhan luka
Stimulasi elektrikal dengan tegangan tinggi terbukti dapat bermanfaat mengobati luka yang sulit disembuhkan. Aliran listrik membantu meningkatkan sirkulasi pada bagian sekitar ujung luka untuk membantu proses pemulihan luka.
Adakah risiko jika Anda melakukan latihan EMS?
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau melakukan latihan dengan EMS tanpa pengawasan dokter atau tenaga ahli, maka bisa saja menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Adapun beberapa risiko tersebut antara lain sebagai berikut ini.
1. Mengganggu kerja alat medis lain
Bila Anda menggunakan alat medis, seperti alat yang menunjang kesehatan jantung, maka sebaiknya jangan langsung menggunakan alat ini. Konsultasikan dulu pada dokter, pasalnya aliran listrik EMS dapat mengganggu kerja alat kesehatan yang sedang Anda gunakan.
2. Mengalami masalah kulit
Masalah kulit yang biasanya terjadi akibat penggunaan EMS adalah iritasi kulit akibat reaksi dari aliran listrik, meski begitu kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama. Namun jika tak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter.
3. Cedera otot
Meskipun jarang terjadi, namun melakukan latihan EMS dapat menyebabkan cedera otot akibat tubuh yang terus mendapatkan stimulasi aliran listrik. Otot akan terus-menerus aktif dan akhirnya mengalami kelelahan, sehingga hal ini meningkatkan risiko cedera.
Tips aman berolahraga dengan latihan EMS
Menurut US Food and Drugs Administration (FDA), latihan EMS terbukti efektif dan memang baik untuk memperkuat dan membentuk massa otot. Tetapi efek ini hanya bisa efektif dalam waktu yang sementara selama menjalani terapi.
Para ahli mengungkapkan alat ini akan membuat aliran darah menjadi lebih lancar ke bagian otot-otot tubuh, sehingga otot menjadi lebih kuat untuk melakukan berbagai gerakan. Maka itu, penggunaan EMS ini lebih khusus untuk memperbaiki masalah yang terjadi pada otot.
Penggunaannya pun kurang bisa diandalkan untuk membangun kekuatan otot dan menurunkan berat badan, terlebih belum ada bukti ilmiah yang mendukungnya. Apabila Anda tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, sebaiknya tidak perlu melakukan latihan EMS.
Sebuah penelitian dalam Journal of Strength and Conditioning Research tidak menemukan perubahan berat badan, massa otot, dan persentase lemak tubuh pada peserta yang telah menjalani latihan fisik dengan EMS selama 8 minggu berturut-turut.
Kesimpulannya, berolahraga dengan latihan EMS kurang efektif untuk menurunkan berat badan Anda. Terlebih jika Anda tidak menjalani diet dan pola hidup sehat, maka terapi dengan alat ini terbilang sia-sia saja.
Namun bila memang Anda ingin mencobanya, EMS tergolong olahraga yang aman bagi siapa saja asal sebelumnya sudah mendapatkan rujukan dari dokter dan selalu mendapat pendampingan dari personal trainer yang sudah mengerti cara kerja alat ini.
Selain itu, tentunya perlu mengikuti berbagai prosedur agar manfaat dari latihan fisik EMS dapat Anda rasakan dengan baik dan maksimal.
[embed-health-tool-bmr]