Namun, hingga kini tidak ada produk herbal yang terbukti efektif untuk mematikan sel-sel kanker dalam tubuh. Bahkan, beberapa obat herbal mungkin saja bisa mengurangi efektivitas perawatan dokter yang dilakukan, bahkan menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, obat herbal tidak bisa dijadikan pengobatan utama untuk mengatasi penyakit kanker.
8. Mitos: Jika ada keluarga terkena kanker, Anda juga akan mengalaminya
Penyebab utama dari kanker adalah mutasi DNA dalam sel. DNA berisi serangkaian perintah untuk sel berfungsi secara normal. Ketika DNA mengalami mutasi, sistem perintah di dalamnya menjadi rusak sehingga sel berfungsi tidak semestinya.
Mayo Clinic menyebutkan bahwa penyakit kanker memiliki faktor risiko salah satunya keturunan. Hal ini membuat anggapan atau mitos jika salah satu anggota keluarga terkena kanker, maka keluarga lainnya pasti terkena penyakit serupa.
Faktanya, keturunan memang faktor risiko kanker. Akan tetapi, sangat kecil pengaruhnya. Hanya 5 hingga 10 persen kasusnya kanker difaktori oleh keturunan keluarga. Perlu diingat juga masih ada faktor-faktor lain yang berkontribusi dalam terbentuknya kanker, seperti gaya hidup yang tidak sehat.
9. Mitos: Keluarga bebas kanker, Anda juga bebas kanker
Keturunan memang memainkan peran kecil dalam perkembangan kanker pada seseorang. Namun, pengaruhnya sangat kecil. Kebanyakan kasus kanker, disebabkan oleh mutasi gen yang dipicu oleh penuaan dan paparan lingkungan karsinogenik, seperti merokok, minum alkohol, bekerja di pabrik bahan kimia, dan lain-lain.
Jadi, mitos atau anggapan bahwa terbebas kanker karena keluarga tidak punya riwayat penyakit tersebut adalah informasi yang salah. Terlepas dari faktor keturunan, seseorang tetap bisa terkena penyakit ini.
10. Mitos: Setiap orang punya sel kanker dalam tubuhnya
Apakah setiap orang punya sel kanker dalam tubuhnya? Jawabannya adalah tidak. Tak semua orang punya sel kanker dalam tubuhnya. Anda harus memahami dari mana kanker berasal.
Kanker adalah sel, bukan organisme seperti virus atau bakteri yang berasal dari luar tubuh manusia. Kanker memang bisa berkembang di dalam tubuh manusia tapi tubuh orang yang sehat, tidak ada sel kanker di dalam tubuhnya. Hanya orang yang mengidap penyakit kanker yang memiliki sel kanker dalam tubuhnya.
11. Mitos: Pengobatan kanker lebih menyakitkan ketimbang penyakitnya
Pengobatan kanker, salah satunya kemoterapi memang menimbulkan efek samping yang beragam. Mulai dari rambut rontok, nafsu makan berkurang, muntah, diare, hingga kelelahan dirasakan hampir semua pasien kanker.
Efek sampingnya ini memang cukup membuat pasien yang belum menjalani kemoterapi menjadi takut dan cemas. Hal ini kemudian menimbulkan anggapan atau mitos terbesit pikiran bahwa kemoterapi lebih menyakitkan ketimbang penyakit kanker itu sendiri.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar