Sel kanker bisa menyerang bagian tubuh mana pun, termasuk kelenjar tiroid. Penyakit apa pun, termasuk kanker tiroid, tentu lebih baik Anda cegah, bukan? Namun, tahukah Anda bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasan berikut mengenai tindakan pencegahan kanker tiroid dengan saksama.
Tindakan pencegahan untuk menurunkan risiko kanker tiroid
Menurut American Cancer Society, tidak ada cara yang 100% bisa mencegah penyakit kanker, termasuk kanker tiroid. Ini karena penyebabnya yang tidak diketahui secara pasti.
Meskipun begitu, para ahli kesehatan tetap menyarankan beberapa tindakan berikut ini sebagai pencegahan kanker tiroid di masa depan.
1. Lakukan tes genetik
Beberapa kondisi bawaan terkait genetik dalam keluarga memiliki kaitan dengan beberapa jenis penyakit kanker tiroid.
Sebagai contoh, sebanyak 2 dari 10 kasus karsinoma tiroid meduler terjadi akibat gen abnormal yang diwariskan orangtua. Gen-gen abnormal tersebut di antaranya gen RET yang bermutasi, MEn 2a, dan MEN 2b.
Adanya gen ini berisiko tinggi menimbulkan tumor pada kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid. Sewaktu-waktu, tumor bisa berubah menjadi tumor ganas (kanker).
Oleh karena itulah, tindakan tepat untuk pencegahan kanker tiroid yakni dengan menjalani tes genetik. Tes ini perlu dilakukan jika ada anggota keluarga, seperti orangtua atau saudara kandung, yang mengalami kanker tiroid.
Selain riwayat langsung dalam keluarga, berikut beberapa kondisi lain yang dapat menjadi pertimbangan Anda untuk menjalani tes genetik.
- Mengidap penyakit Cowden (sindrom yang menyebabkan masalah pada tiroid dan berisiko tinggi mengalami berbagai jenis kanker) atau memiliki riwayatnya dalam keluarga. Pengidap sindrom ini memiliki kerusakan pada gen PTEN.
- Mengidap Carney complex tipe I (sindrom yang membuat seseorang berisiko tinggi memiliki berbagai jenis tumor) atau memiliki anggota dengan kondisi tersebut. Gen pembawa risiko kanker tiroid ini ialah gen PRKAR1A.
- Pasien dengan karsinoma tiroid nonmeduler familial yang memiliki kerusakan pada gen kromosom 19 dan kromosom 1, atau orang yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi tersebut.
2. Pengangkatan kelenjar tiroid
Tes genetik dan tes kanker bertujuan untuk menemukan mutasi gen guna mendeteksi kanker tiroid. Jika dokter menemukan adanya gen-gen pembawa kanker tiroid, dokter akan menyarankan tindakan pencegahan lebih awal.
Salah satu tindakan pencegahannya yakni melakukan prosedur pengangkatan kelenjar tiroid. Namun, dokter biasanya tidak akan langsung melakukan tindakan ini.
Sebelum memutuskan untuk melakukan pengangkatan kelenjar tiroid, dokter perlu melakukan evaluasi terlebih dahulu guna menilai efektivitasnya sekaligus mengetahui risikonya.
Bila prosedur pengangkatan kelenjar tiroid perlu Anda jalani, Anda wajib menjalani terapi hormon untuk mengganti hormon tiroid yang tidak bisa dihasilkan tubuh secara alami.
3. Memenuhi asupan yodium sesuai kebutuhan
Tindakan pencegahan lainnya yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko kanker tiroid yakni memerhatikan asupan yodium sesuai kebutuhan tubuh.
Ini menjadi perhatian besar banyak peneliti setelah mereka melihat banyaknya kasus tiroid folikel di wilayah yang asupan yodiumnya rendah.
Anda bisa memenuhi asupan yodium dari makanan sehari-hari, seperti ikan, produk susu, dan garam yang mengandung yodium. Namun, perlu Anda catat bahwa asupan yodium juga tidak boleh berlebihan karena bisa meningkatkan risiko kanker tiroid papiler.
Menurut National Institute of Health, rekomendasi asupan yodium untuk anak hingga remaja yaitu sekitar 90–150 mcg, sedangkan orang dewasa dan lansia adalah sekitar 150–290 mcg.
4. Menerapkan pola hidup sehat
Obesitas dan merokok merupakan faktor risiko dari banyak penyakit, salah satunya kanker tiroid. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan kanker tiroid yang bisa Anda lakukan saat ini adalah menjaga berat badan tetap ideal dan tidak merokok.
Terapkan pola makan yang sehat dan imbangi dengan aktivitas yang sesuai agar berat badan tetap terkendali. Perhatikan juga berbagai kebiasaan yang bisa menaikkan berat badan Anda, contohnya ngemil makanan tinggi kalori, tidur setelah makan, dan malas gerak.
5. Mengurangi paparan radiasi
Paparan radiasi terbukti merupakan faktor risiko kanker tiroid. Meski begitu, tentu tidak mudah untuk menghindari paparan radiasi dari lingkungan sekitar.
Radiasi pun banyak digunakan dalam pengobatan, termasuk pengobatan kanker pada lehar atau kepala serta tes pencitraan seperti rontgen and CT scan.
Berdasarkan risikonya ini, Anda perlu berkonsultasi langsung dengan dokter jika ingin menjalani pengobatan berbasis radiasi. Kabar baiknya, paparan radiasi dalam tes dan pengobatan dosisnya kecil sehingga tetap aman.
Sementara pada pasien kanker yang ingin menjalani radioterapi, dokter perlu mengevaluasi lebih dahulu terkait manfaat sekaligus efek sampingnya.
[embed-health-tool-bmi]