Selain itu, pengobatan melalui radioterapi dan kemoterapi cukup memberikan hasil positif dalam menghancurkan dan memperlambat perkembangan kanker.
Jika operasi dilakukan, dokter umumnya juga harus mengangkat kelenjar getah bening karena kanker bisa menyebar ke bagian ini.
Dalam pengobatan kanker nasofaring, operasi lebih sering dilakukan dalam kondisi berikut ini.
- Kanker nasofaring kembali muncul setelah terapi radiasi berhasil menghancurkan kanker berkembang di awal.
- Pasien memiliki jenis kanker nasofaring, seperti adenokarsinoma, yang tidak terpengaruh dengan pengobatan radiasi atau obat antikanker.
4. Imunoterapi

Pengobatan ini sangat jarang dilakukan untuk kanker nasofaring, tapi dapat menjadi pilihan untuk pasien dengan kondisi sistem imun yang lemah.
Beberapa pasien yang berada di stadium akhir menjalani imunoterapi. Namun sejauh ini, penggunaan imunoterapi untuk kanker nasofaring masih diteliti lebih lanjut seberapa efektif pengaruhnya.
Menurut American Cancer Society, peneliti telah melakukan pengujian awal pengobatan imunoterapi yang berasal dari sel imun pasien yang terinfeksi virus Epstein-Barr (EBV). Virus yang menginfeksi kelenjar air liur ini diduga menjadi penyebab kanker nasofaring.
Hasil awal memperlihatkan adanya potensi pemulihan, tapi masih dibutuhkan penelitian dalam skala yang lebih besar untuk membuktikan kemanjuran metode ini.
Kanker nasofaring umumnya diatasi dengan terapi radiasi atau kombinasi pengobatan antara terapi radiasi dan kemoterapi. Operasi pengangkatan kanker dilakukan pada kondisi tertentu.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui pilihan pengobatan kanker yang sesuai dengan kondisi Anda. Pastikan Anda menanyakan hal-hal yang belum dipahami dan mempertimbangkan risiko efek samping dari setiap pengobatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar