Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Kanker mata atau kanker okular adalah penyakit kanker yang menyerang jaringan mata. Sel abnormal tersebut ini bisa menyerang bola mata yang dilengkapi lapisan utama seperti sklera, uvea, dan retina.
Di samping itu, sel kanker juga bisa menyerang jaringan yang mengelilingi bola mata, bahkan struktur adneksa (pelengkap), seperti kelopak mata dan kelenjar air mata.
Kanker yang bermula dari mata disebut dengan kanker intraokular primer, sementara jika bermula dari tempat lain dan menyebar ke mata disebut dengan kanker intraokular sekunder.
Berdasarkan areanya, kanker okular diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yakni:
Kanker mata melanoma adalah jenis yang paling umum terjadi pada orang dewasa yang biasanya berawal di dalam bola mata. Namun jika dibandingkan dengan kulit, melanoma yang terjadi pada mata terbilang cukup langka.
Jenis kanker ini terjadi pada sel pembuat pigmen yang disebut melanosit. Selain di dalam bola mata, melanoma juga bisa uvea, yakni lapisan tengah mata yang terdiri dari iris, koroid, dan badan siliar.
Melanoma mata ini dapat menyebar melalui pembuluh darah dan sering menyerang hati, tapi penyebarannya cukup lambat karena membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Sel abnormal juga bisa berada pada konjungtiva, yaitu lapisan tipis yang melindungi area putih mata. Jenis kanker ini cukup jarang terjadi, tapi dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat melalui aliran darah dan sistem limfatik.
Sementara pada anak, kanker mata yang umum terjadi adalah retinoblastoma (kanker pada retina) dan medulloepithelioma (kanker pada badan siliar).
Kanker orbital dan adneksa menyerang otot, saraf, dan kulit yang berada di sekitar bola mata. Kanker ini cukup jarang terjadi ketimbang kanker intraokular melanoma.
Kanker mata adalah jenis penyakit kanker yang bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Hanya jenis kankernya saja yang umumnya berbeda.
Kanker yang menyerang indra penglihatan ini tidak termasuk dalam jenis kanker yang umum terjadi di Indonesia. Meski begitu, penting untuk menurunkan risiko dari penyakit ini agar selalu sehat.
Ciri-ciri penyakit kanker mata pada anak maupun orang dewasa, umumnya tidak dirasakan pada stadium awal. Gejala akan mulai bermunculan ketika kanker mata memasuki stadium lanjut.
Gejala penyakit kanker mata yang umumnya dirasakan, meliputi:
Setiap orang menunjukkan gejala kanker mata yang berbeda-beda. Bahkan, ada pula yang merasakan gejala kanker lain dan tidak disebutkan di atas.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda mengalami gejala di atas yang dicurigai sebagai pertanda kanker mata, segera periksa ke dokter. Terutama jika tidak kunjung sembuh dalam beberapa minggu.
Mendeteksi adanya penyakit lebih awal, bisa mempermudah pengobatan sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien yang terkena kanker.
Penyebab kanker mata pada anak dan orang dewasa tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, ilmuwan mengamati mutasi DNA dalam sel kemungkinan besar jadi penyebabnya. Ini karena DNA berisi serangkaian perintah bagi sel.
Jika mutasi DNA terjadi, serangkaian perintah akan mengalami kerusakan sehingga membuat sel jadi abnormal dan menyebabkan kanker.
Pada beberapa orang, mutasi DNA diwarisi oleh orangtua dengan gen BAP1, GNA11, atau GNAQ. Orang yang mewarisi gen tersebut, memiliki risiko kanker okular lebih besar.
Meski penyebab kanker mata tidak diketahui secara pasti, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Kanker mata menimbulkan gejala yang hampir serupa dengan tanda penuaan atau masalah mata lainnya. Oleh karena itu, untuk menegakkan diagnosis, dokter akan meminta Anda untuk mengikuti serangkaian tes kesehatan, seperti:
Dokter akan memeriksa penglihatan, pergerakan, maupun gejala lain yang tampak pada mata. Untuk memeriksa mata bagian dalam dan mendeteksi adanya tumor, dokter akan memasukkan ophthalmoscope atau menggunakan lensa genioskopi.
Jenis pencitraan yang digunakan adalah USG biomikroskopi membuat gambaran detail bagian depan mata dengan gelombang suara) dan tomografi koherensi optik (membuat gambaran detail belakang mata dengan gelombang cahaya).
Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan angiografi fluoresens, yakni penyuntikan cairan khusus ke pembuluh darah sebagai pemberi warna, kemudian menggunakan gelombang cahaya untuk menghasilkan gambar.
Jika dokter meyakini sel abnormal telah bermetastasis atau berasal dari area lain di luar mata, rontgen dada, biopsi (pengambilan jaringan sebagai sampel pemeriksaan kanker), atau tes darah mungkin dilakukan.
Selain menegakkan diagnosis, tes di atas juga membantu dokter menentukan hasil diagnosis kanker okular. Berdasarkan American Cancer Society, dokter akan menggunakan dua sistem untuk menentukan kondisi kanker okular yang Anda miliki.
Setiap huruf tersebut akan dilengkapi dengan angka serta huruf (a, b, dan c) yang menandakan stadium dan kondisi kanker lebih lanjut.
Sistem ini lebih sederhana ketimbang sistem TNM, namun hanya bisa digunakan untuk kanker jenis melanoma intraokular.
Pengobatan kanker sangat beragam. Akan tetapi, setiap jenis kanker kemungkinan ditangani dengan cara yang berbeda-beda. Berikut ini cara mengobati kanker mata yang umumnya dilakukan, antara lain:
Operasi merupakan cara mengobati kanker okular yang paling utama. Perawatan ini bertujuan untuk mengangkat tumor dan sel kanker sehingga tidak menyebar dan menyerang jaringan maupun organ yang sehat. Beberapa jenis operasi yang dilakukan, meliputi:
Pengobatan kanker ini memiliki efek samping, seperti nyeri, perdarahan, pembekuan darah, maupun infeksi.
Cara mengobati kanker mata selanjutnya adalah radioterapi. Perawatan ini mengandalkan energi sinar X untuk membunuh sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor atau sesudah operasi untuk membunuh kemungkinan sel kanker yang masih tersisa.
Efek samping dari pengobatan ini adalah mata kering, katarak, perdarahan mata, atau kerusakan mata. Guna mencegah efek samping ini, terapi radiasi hanya dilakukan bagian mata yang memiliki sel abnormal.
Jika operasi atau radiasi tidak memungkinkan, pengobatan kanker yang menjadi pilihan selanjutnya adalah terapi laser.
Terapi laser untuk kanker mata terdiri dari termoterapi transpupillary (TTT), yakni perawatan laser menggunakan sinar infra merah untuk membunuh tumor dan fotokoagulasi laser, yaitu perawatan laser menggunakan cahaya.
Efek samping dari pengobatan ini adalah perdarahan, penyumbatan pembuluh darah di mata, dan berisiko tinggi mengalami kekambuhan.
Obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi tidak efektif dalam mengobati kanker mata. Oleh karena itu, kemoterapi dijadikan pengobatan tambahan jika kanker sudah menyebar ke area tubuh lainnya.
Efek samping yang mungkin terjadi akibat kemoterapi adalah rambut rontok, tubuh kelemahan, mual, dan muntah.
Selain menjalani pengobatan kanker yang dokter rekomendasikan, Anda juga harus menyesuaikan gaya hidup untuk pasien kanker.
Dokter akan membantu Anda membuat rencana pengobatan, diet kanker, olahraga, dan perawatan tambahan lainnya untuk mendukung efektivitas pengobatan dokter.
Jangan gunakan obat-obatan herbal sebagai andalan untuk mengobati kanker. Pasalnya, efektivitas obat belum sepenuhnya terbukti ampuh. Oleh karena itu, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis kanker jika ingin menggunakan obat-obatan herbal.
Hingga kini, ilmuwan masih melakukan penelitian mengenai berbagai cara yang mungkin dapat mencegah kanker mata. Namun, periset menyebutkan sebaiknya lindungi kulit dan mata Anda dari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan topi atau pakaian panjang dan mengoleskan tabir surya.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar