backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kanker Mata

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/06/2024

Kanker Mata

Meski jarang dibicarakan, kanker mata bisa memengaruhi kualitas hidup pengidapnya secara signifikan. Deteksi dini dan pemahaman tentang penyakit ini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien kanker. 

Apa itu kanker mata?

Kanker mata adalah penyakit kanker yang menyerang jaringan mata. Sel abnormal tersebut ini bisa menyerang berbagai lapisan bola mata, seperti sklera, uvea, dan retina.

Selain itu, sel kanker dapat menyerang jaringan yang mengelilingi bola mata serta struktur adneksa (pelengkap), seperti kelopak mata dan kelenjar air mata.

Kanker yang bermula dari mata disebut kanker intraokular primer, sedangkan kanker yang bermula dari tempat lain dan menyebar ke mata disebut kanker intraokular sekunder.

Berdasarkan areanya, kanker okular dibedakan dalam beberapa jenis berikut.

  • Kanker intraokular. Kanker mata melanoma adalah jenis kanker yang paling umum pada orang dewasa dan berawal di dalam bola mata. Sementara pada anak-anak, kanker mata yang umum terjadi adalah retinoblastoma (kanker pada retina).
  • Kanker orbital dan adneksa. Kanker yang menyerang otot, saraf, kulit, dan kelenjar di sekitar bola mata. Contoh kanker yang langka ini adalah kanker kulit melanoma pada kelopak mata dan tumor kelenjar air mata (lakrimal).

Tanda dan gejala kanker mata

urat mata merah

Gejala kanker mata pada anak dan orang dewasa biasanya tidak terasa pada stadium awal. Gejala akan mulai bermunculan ketika kanker memasuki stadium lanjut.

Beberapa tanda dan gejala penyakit kanker mata yang paling umum adalah sebagai berikut.

  • Masalah penglihatan, seperti pandangan kabur atau tidak bisa melihat secara tiba-tiba.
  • Muncul bintik-bintik atau kilatan cahaya ketika melihat sesuatu (floaters).
  • Tampak bintik gelap pada bagian iris mata.
  • Bentuk, ukuran, dan warna pupil mata berubah.
  • Mata terkesan melotot.
  • Gerak mata atau posisi bola mata berubah.
  • Muncul rasa nyeri ketika tumor telah terbentuk dan membesar di luar mata.

Setiap orang menunjukkan gejala kanker okular yang berbeda-beda. Apabila Anda merasakan gejala yang dicurigai sebagai kanker okular, segera periksakan diri ke dokter.

Mendeteksi penyakit ini lebih awal dapat mempermudah pengobatan sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien yang terkena kanker.

Penyebab kanker mata

Penyebab kanker mata tidak diketahui secara pasti. Namun, para ahli berpendapat bahwa mutasi DNA dalam sel kemungkinan besar menjadi penyebabnya. 

DNA berisi serangkaian perintah bagi sel. Jika mutasi DNA terjadi, serangkaian perintah ini akan menjadi kacau sehingga sel menjadi abnormal dan berkembang menjadi kanker.

Dikutip dari American Cancer Society, mutasi DNA dapat diwariskan dari orangtua melalui gen BAP1, GNA11, atau GNAQ.

Pada beberapa orang yang mewarisi gen tersebut, risiko kanker okular cenderung lebih besar.

Faktor risiko kanker mata

Meski penyebab kanker tidak diketahui pasti, beberapa faktor di bawah ini kemungkinan dapat meningkatkan risiko kanker mata.

  • Berusia lanjut di atas 50 tahun.
  • Berasal dari ras yang memiliki kulit putih dan pucat.
  • Memiliki warna iris mata yang terang, seperti biru atau hijau.
  • Memiliki tahi lalat pada mata atau kulit dekat mata.
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit kanker okular.
  • Mengidap sindrom nevus displastik (tahi lalat abnormal pada kulit) atau melanositosis okulodermal (bintik cokelat abnormal pada uvea mata).

Diagnosis kanker mata

Kanker okular menimbulkan gejala yang mirip dengan tanda penuaan dan penyakit mata lainnya. 

Oleh sebab itu, dokter akan meminta Anda untuk melakukan serangkaian tes kesehatan berikut ini untuk menegakkan diagnosis.

  • Tes mata. Dokter akan memeriksa penglihatan, pergerakan, dan gejala yang tampak pada mata bagian luar. Untuk memeriksa mata bagian dalam dan mendeteksi tumor, dokter akan melakukan prosedur oftalmoskopi (ophthalmoscopy).
  • Tes pencitraan. Prosedur ultrasonografi biomikroskopi (UBM) serta tomografi koherensi optik (OCT) dapat dilakukan untuk menghasilkan gambaran yang lebih detail dari bagian depan dan belakang mata. 
  • Tes medis lainnya. Apabila sel abnormal pada mata berasal dari area lain di luar mata (metastasis), prosedur rontgen dada, biopsi, atau tes darah mungkin dapat lakukan.

Pengobatan kanker mata

operasi kelopak mata blesfaroplasti

Pada dasarnya, pengobatan kanker sangatlah beragam. Setiap jenis kanker okular kemungkinan ditangani dengan cara yang berbeda-beda.

Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang umumnya dilakukan.

1. Operasi kanker

Perawatan ini bertujuan untuk mengangkat tumor atau sel kanker sehingga tidak menyebar dan menyerang jaringan maupun organ yang sehat di sekitar mata.

 Beberapa jenis operasi yang dilakukan untuk kanker okular adalah sebagai berikut.

  • Iridektomi. Pengangkatan sebagian iris (bagian mata yang berwarna) untuk menghilangkan melanoma yang berukuran kecil pada iris mata.
  • Iridotrabekulektomi. Pengangkatan sebagian iris ditambah sebagian kecil bagian luar bola mata untuk menghilangkan melanoma mata yang berukuran kecil.
  • Iridosiklektomi. Pengangkatan sebagian iris dan badan siliaris yang dapat digunakan untuk menghilangkan melanoma iris kecil.
  • Reseksi transkleral. Pengangkatan kanker melanoma pada badan siliaris atau koroid. Pembedahan ini hanya dilakukan oleh dokter bedah ahli karena sulit untuk mengangkat tumor tanpa merusak bagian mata yang lain.
  • Enukleasi. Pengangkatan seluruh bola mata pada melanoma yang lebih besar. Operasi ini juga dapat dilakukan pada pasien yang sudah kehilangan penglihatan.
  • Eksenterasi orbital. Pengangkatan bola mata dan struktur di sekitarnya, seperti bagian kelopak mata dan otot, saraf, dan jaringan lain di dalam rongga mata.

2. Terapi radiasi

Cara mengobati kanker mata yang selanjutnya adalah terapi radiasi atau radioterapi. Perawatan ini mengandalkan energi sinar X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. 

Radioterapi dapat dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor atau sesudah operasi untuk membunuh kemungkinan sel kanker yang masih tersisa.

3. Terapi laser

Jika operasi atau radiasi tidak memungkinkan, pengobatan kanker yang menjadi pilihan selanjutnya adalah terapi laser.

Termoterapi transpupil (TTT) adalah perawatan laser yang paling umum untuk melanoma mata. Terapi ini menggunakan sinar inframerah untuk memanaskan dan membunuh tumor.

Selain itu, ada pula fotokoagulasi laser yang menggunakan sinar berenergi tinggi serta terfokus untuk membakar sel dan jaringan abnormal pada mata.

4. Kemoterapi

Obat-obatan yang biasa digunakan pada kemoterapi tidak efektif untuk mengatasi kanker okular. 

Oleh karena itu, kemoterapi hanya dijadikan pengobatan tambahan bila sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Obat-obatan kemoterapi bisa diminum, disuntikkan ke bagian tubuh tertentu, maupun diberikan melalui infus.

Selain mengikuti pengobatan dokter, pasien kanker okular juga harus menyesuaikan gaya hidup

Dokter akan membantu menyusun rencana pengobatan, diet kanker, olahraga, serta perawatan tambahan lainnya untuk mendukung efektivitas pengobatan medis.

Hingga kini, para ahli masih melakukan penelitian mengenai berbagai cara yang mungkin dapat mencegah kanker mata, salah satunya melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Periksa mata rutin satu kali setahun juga bisa membantu Anda mendeteksi kanker okular lebih dini. Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter untuk solusi terbaik.

Kesimpulan

  • Kanker mata atau kanker okular adalah penyakit kanker yang menyerang bola mata dan jaringan di sekitarnya, seperti kelopak mata dan kelenjar air mata.
  • Penyakit ini ditandai dengan penglihatan kabur, hilangnya kemampuan melihat secara tiba-tiba, adanya bintik pada iris mata, mata juling, dan nyeri pada mata.
  • Penyakit kanker ini bisa diobati melalui prosedur bedah, terapi radiasi, terapi laser, dan kemoterapi dengan mempertimbangkan ukuran, lokasi, dan tingkat keparahannya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan