backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Karsinoma Sel Basal

Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk · Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 22/11/2021

    Karsinoma Sel Basal

    Penyakit kanker bisa menyerang organ terkuat seperti tulang. Bisa juga menyerang organ terbesar yang ada pada tubuh, yakni kulit. Kanker yang muncul pada kulit ternyata tidak hanya terdiri dari satu jenis. Ada salah satu jenisnya yang disebut dengan karsinoma sel basal. Ingin tahu lebih lanjut mengenai penyakit ini? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

    Definisi karsinoma sel basal

    Karsinoma sel basal adalah salah satu jenis kanker kulit yang paling umum dan banyak dialami. Bahkan, penyakit ini lebih banyak dialami oleh pasien melanoma maligna.

    Penyakit ini dimulai di sel kulit basal, yaitu sel kulit yang memproduksi kulit baru setelah kulit yang lama telah mati. Karsinoma sel basal biasanya muncul dalam bentuk benjolan pada kulit pada area yang sering terpapar oleh sinar matahari, misalnya kepala atau leher.

    Karsinoma sel basal cenderung tumbuh secara perlahan. Bahkan, penyakit ini hampir tidak pernah menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya. Namun, jika terlalu lama dibiarkan tanpa diobati, penyakit ini bisa tumbuh hingga memengaruhi kondisi tulang dan jaringan yang berada di bawah kulit yang bermasalah.

    Selain itu, kondisi ini harus segera ditangani secara menyeluruh. Pasalnya, jika dalam proses pengobatan masih ada kanker yang tersisa di dalam kulit, penyakit ini berpotensi untuk muncul kembali di bagian kulit lainnya.

    Diduga penyakit ini terjadi karena paparan radiasi ultraviolet (UV) yang didapat dari sinar matahari. Untuk menghindarinya, Anda dapat melindungi kulit dengan menggunakan tabir surya setiap hendak keluar rumah.

    Seberapa umumkah karsinoma sel basal?

    Dibandingkan dengan melanoma maligna, penyakit ini tergolong yang paling banyak dialami oleh pasien kanker kulit.

    Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of General-Procedural of Dermatology and Venereology Indonesia menyatakan bahwa penderita penyakit ini kebanyakan wanita yang berada pada kelompok usia lebih dari 60 tahun.

    Tanda dan gejala karsinoma sel basal

    Makanan penyebab kulit berminyak

    Meski penyakit ini sering kali terjadi pada kulit yang terpapar sinar matahari, bukan berarti karsinoma sel basal tidak dapat muncul pada area kulit yang lain. Ya, penyakit ini juga bisa muncul di area kulit yang bahkan tidak terekspos sinar matahari sama sekali, seperti area genital atau kelamin.

    Biasanya, penyakit ini ditandai dengan adanya perubahan pada kulit yang terlihat seperti luka tapi tak kunjung sembuh. Ada beberapa karakteristik dari kondisi kulit yang merupakan gejala dari kanker kulit ini, yaitu:

    • Kulit yang berubah menjadi kemerahan tapi bagian tengahnya tampak cekung ke dalam.
    • Muncul bagian kulit yang bersisik di sekitar atau pada telinga.
    • Luka yang tak bisa sembuh atau meski sembuh akan muncul kembali. Biasanya berdarah, mengering, atau mengelupas. Sering kali disalahartikan sebagai jerawat.
    • Kulit yang timbul bertekstur kering di area kulit yang mengalami iritasi, biasanya berwarna kemerahan.
    • Adanya kulit yang tumbuh berwarna sama dengan warna kulit berbentuk bulat.
    • Tanda pada kulit yang terlihat seperti bekas luka, biasanya berwarna kuning atau putih. Biasanya, warnanya agak sedikit berkilau dan kulit di sekitarnya terasa kaku.

    Kapan harus periksa ke dokter ?

    Jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas, tak ada salahnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter bedah onkologi. Apalagi jika Anda tidak yakin apa yang terjadi pada kondisi kulit tersebut. Dokter akan membantu Anda menentukan apakah kondisi tersebut termasuk ke dalam penyakit kanker kulit.

    Penyebab karsinoma sel basal

    Penyebab dari kanker kulit ini adalah terjadinya mutasi DNA pada sel kulit basal. Biasanya, kondisi ini terjadi karena kulit terlalu sering terpapar oleh radiasi sinar ultraviolet (UV), sehingga merusak DNA yang berada di dalam sel kulit tersebut.

    Pada awalnya, tubuh akan berusaha untuk memperbaiki kerusakan DNA. Namun, lambat laun tubuh tidak mampu lagi melakukan perbaikan sehingga terjadilah mutasi DNA.

    Nah, tugas dari sel basal ini adalah memproduksi sel kulit yang baru saat sel kulit yang lama telah mati. Proses terbentuknya sel kulit yang baru ini dikontrol oleh DNA yang terdapat pada sel kulit basal.

    DNA akan memberikan instruksi kepada sel untuk memproduksi sel kulit baru dan mendorong sel kulit mati keluar hingga nanti mengelupas dan lepas sendiri dari tubuh.

    Sayangnya, saat terjadi mutasi DNA, terjadi pula kesalahan pada instruksi yang diberikan pada sel. Oleh sebab itu, alih-alih membiarkan sel kulit mati untuk keluar, DNA malah menginstruksikan sel kulit mati untuk terus tumbuh dan menggandakan diri.

    Penumpukan sel yang abnormal tersebut akhirnya membentuk kanker pada kulit.

    Fakt0r-faktor risiko karsinoma sel basal

    Penuaan kulit sinar UV

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab dari penyakit ini adalah paparan radiasi ultraviolet. Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko Anda terpapar radiasi tersebut seperti di bawah ini.

    1. Paparan sinar matahari

    Sadar atau tidak, saat terlalu sering terpapar sinar matahari, Anda sebenarnya juga sedang terpapar oleh radiasi ultraviolet. Risiko akan semakin meningkat jika Anda sering menghabiskan waktu di luar ruangan dan tidak menggunakan perlindungan untuk kulit.

    2. Usia

    Jenis kanker kulit yang satu ini sebenarnya membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga terbentuk, jadi tak heran jika sebagian besar penderita karsinoma sel basal adalah orang dengan usia lanjut. Namun, penyakit ini juga bisa dialami oleh anak muda, khususnya pada usia 20-30 tahun.

    3. Riwayat kesehatan

    Baik riwayat kesehatan pribadi maupun keluarga, keduanya dapat mempengaruhi potensi Anda mengalami penyakit ini. Sebagai contoh, apabila Anda pernah mengalami kondisi ini sebelumnya, sangat mungkin Anda mengalaminya lagi di kemudian hari.

    Sementara itu, apabila Anda memiliki riwayat kesehatan keluarga yang berhubungan dengan kanker kulit, risiko untuk mengalami salah satu jenis dari penyakit tersebut pun juga ikut meningkat.

    4. Sistem imun yang lemah

    Jika sistem imun Anda lemah, risiko untuk mengalami karsinoma sel basal pun meningkat. Biasanya, sistem imun menjadi lemah setelah Anda menerima transplantasi organ. Pasalnya, obat-obatan yang digunakan untuk mencegah Anda menolak organ baru ini justru menekan sistem imun.

    Diagnosis dan pengobatan karsinoma sel basal

    operasi mohs

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Sebenarnya, jika lebih peka terhadap kondisi kulit, Anda tentu menyadari adanya perubahan yang terjadi. Oleh sebab itu, segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami perubahan kulit yang dirasa tidak normal.

    Dalam proses pemeriksaan kondisi kesehatan kulit Anda, dokter biasanya akan memeriksa riwayat kesehatan pasien sekaligus memberikan beberapa pertanyaan seputar keseharian Anda.

    Sebagai contoh, dokter mungkin akan bertanya beberapa hal berikut:

    • Seberapa sering Anda terpapar sinar matahari?
    • Apakah Anda sering terpapar berbagai hal yang berpotensi meningkatkan risiko kanker kulit?
    • Bagaimana kondisi kulit Anda dan keluarga sebelumnya?
    • Kapan Anda pertama kali menyadari perubahan pada kulit?
    • Apakah tanda atau luka yang Anda temukan pada kulit sudah berubah bentuk atau warna?

    Setelah itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan kulit lebih lanjut sekaligus memeriksa apakah terjadi pembesaran pada kelenjar getah bening.

    Apabila dokter merasa bahwa area tertentu pada kulit harus diperiksa lebih mendalam, dokter mungkin akan melakukan biopsi, yaitu prosedur pengambilan sampel pada kulit untuk diperiksa lebih lanjut.

    Apa saja pilihan pengobatan untuk karsinoma sel basal?

    Di bawah ini sejumlah pilihan pengobatan untuk kanker kulit.

    1. Bedah eksisi

    Operasi bedah eksisi adalah prosedur yang dilakukan dokter dengan cara memotong dan mengangkat area kulit yang terkena kanker beserta kulit yang ada di sekitarnya.

    Kulit yang berada di sekitarnya akan diperiksa di bawah mikroskop untuk memastikan bahwa tidak ada sel kanker di dalamnya. Biasanya, prosedur medis ini direkomendasikan untuk karsinoma sel basal yang terbentuk di area seperti dada, punggung, tangan, dan kaki.

    2. Terapi radiasi

    Terapi ini biasanya dilakukan menggunakan sinar berenergi tinggi seperti sinar X dan proton untuk membunuh sel kanker. Radioterapi biasanya dilakukan untuk melengkapi prosedur operasi saat adanya risiko kanker akan muncul kembali.

    Namun, terapi ini juga bisa dilaksanakan untuk mengobati karsinoma sel basal pada pasien yang tidak bisa menjalani operasi.

    3. Terapi target

    Terapi target adalah terapi yang khusus ditujukan untuk mencegah sel kanker berkembang ataupun menyebar. Silahkan menghubungi dokter bedah onkologi Anda untuk informasi lebih lanjut mengenai terapi target ini.

    Pengobatan karsinoma sel basal di rumah

    pantangan setelah operasi batu empedu

    Tidak ada pengobatan alami yang dapat mengobati kanker kulit ini. Oleh karena itu, Anda tetap harus mengutamakan pengobatan kanker kulit padda dokter. Konsultasikan produk perawatan kulit untuk pasien kanker kulit yang bisa digunakan di rumah pada dokter.

    Pencegahan karsinoma sel basal

    Ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika ingin mencegah kanker kulit ini, di antaranya:

    • Kenakan pakaian yang tertutup, misalnya pakaian lengan panjang dan celana panjang. Jika perlu menggunakan kacamata hitam dan topi untuk melindungi area wajah dan kepala.
    • Rutin memeriksa kulit secara mandiri dan jika menemukan kejanggalan pada kulit, segera periksakan ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk

    Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 22/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan