Saat mendiagnosis pasien dengan leukemia, dokter juga akan menjelaskan tentang tipe atau jenis leukemia yang ditemukan. Ini akan membantu dokter dalam menentukan metode pengobatan leukemia yang tepat untuk mengendalikan perkembangan sel kanker.
Penentuan klasifikasi leukemia
Leukemia merupakan salah satu jenis kanker darah yang paling umum. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa pun, termasuk anak-anak, orang dewasa, dan bahkan lansia.
Penentuan tipe penyakit leukemia bisa dilihat dari kecepatan perkembangan sel kanker dan jenis sel yang terlibat. Berikut adalah rinciannya.
1. Berdasarkan kecepatan sel kanker
Menurut kecepatan perkembangan sel kanker, klasifikasi leukemia terbagi dalam dua jenis, yakni akut dan kronis.
- Leukemia akut (acute leukemia). Pada leukemia akut, sel-sel kanker adalah sel-sel darah yang belum matang atau disebut blast. Sel-sel ini tidak dapat berfungsi normal dan cepat membelah sehingga penyakit pun berkembang dengan cepat.
- Leukemia kronis (chronic leukemia). Leukemia kronis melibatkan sel-sel darah yang lebih matang. Sel-sel darah abnormal ini berkembang lebih lambat dan tetap berfungsi normal untuk jangka waktu tertentu.
2. Berdasarkan sel yang terlibat
Selain itu, klasifikasi leukemia pun ditentukan berdasarkan jenis sel yang terlibat. Berdasarkan jenis sel ini, tipe leukemia dibagi menjadi dua, yakni limfositik dan mieloid.
- Leukemia limfositik (lymphocytic leukemia). Jenis leukemia ini memengaruhi sel-sel limfosit. Adapun, sel limfosit normal berkembang akan menjadi sel darah putih yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.
- Leukemia mieloid (myeloid leukemia). Tipe leukemia ini berkembang dari sel mieloid. Adapun, sel mieloid yang normal berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Berbagai jenis leukemia
Berdasarkan kecepatan perkembangan sel kanker dan tipe sel yang terlibat, leukemia terbagi ke dalam beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis leukemia yang umum terjadi.
1. Leukemia limfoblastik akut
Acute lymphoblastic/lymphocytic leukemia (ALL) atau leukemia limfoblastik/limfositik akut merupakan tipe leukemia yang dimulai dari sumsum tulang.
Jenis leukemia ini memengaruhi sel limfosit B atau T, yaitu sel darah putih yang belum matang.
Kemudian, sel-sel leukemia ini menyerang darah dengan cepat dan terkadang dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, hati, limpa, sistem saraf pusat, dan testis.
Oleh karena itu, pasien ALL perlu segera mendapat perawatan medis agar penyakit tidak berakibat fatal.
Perawatan utama untuk tipe leukemia ini dilakukan melalui kemoterapi. Pengobatan lainnya, seperti terapi target, radioterapi, atau transplantasi stem cell pun bisa saja diberikan.
ALL merupakan jenis leukemia yang lebih sering terjadi pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Pada kasus tertentu, ALL juga berpotensi dialami oleh orang dewasa.
2. Leukemia mieloid akut
Acute myeloblastic/myeloid leukemia (AML) atau leukemia mieloid/mieloblastik akut merupakan jenis penyakit leukemia akut yang paling umum terjadi.
Tipe leukemia ini mungkin terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Namun, AML lebih sering terjadi pada orang dewasa dan umumnya ditemukan pada lansia di atas 75 tahun.
AML dimulai dari sumsum tulang dan memengaruhi sel mieloid. Kondisi ini membuat mieloblast, yakni sejenis sel darah putih yang belum matang, menjadi tidak normal.
Tidak sekadar itu, terkadang AML juga bisa membuat sel darah merah atau trombosit menjadi abnormal.
Seperti leukemia akut pada umumnya, sel leukemia pada AML pun membelah dan berkembang cepat. Selanjutnya, sel-sel ini menyerang darah dan mungkin menyebar ke bagian tubuh lain.
Oleh sebab itu, pasien AML perlu segera mendapat pengobatan medis, seperti kemoterapi atau transplantasi sel punca (stem cell).
3. Leukemia limfositik kronis
Chronic lymphocytic leukemia (CLL) atau leukemia limfositik kronis adalah jenis leukemia kronis yang paling sering terjadi pada orang dewasa, terutama pada usia di atas 65 tahun.
Penyakit kanker darah ini bermula dari sumsum tulang. CLL akan memengaruhi sel limfosit B dan umumnya memengaruhi sel yang sudah matang.
Tidak seperti leukemia akut, leukemia limfositik kronis akan berkembang dengan sangat lambat. Bahkan, gejala leukemia mungkin tidak akan muncul dalam beberapa tahun.
Namun, seiring berjalannya waktu, sel abnormal ini dapat berkembang dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, hati, dan limpa.
Pasien leukemia CLL yang tanpa gejala umumnya tidak membutuhkan pengobatan. Namun, tes darah rutin tetap harus dilakukan untuk memantau perkembangan penyakit.
Jika dibutuhkan pengobatan, biasanya kemoterapi menjadi pilihan perawatan pada leukemia ini.
4. Leukemia mieloid kronis
Chronic myelogenous/myeloid leukemia (CML) atau leukemia mieloid kronis termasuk ke dalam jenis leukemia yang jarang terjadi.
Hanya sekitar 10% pasien yang mengidap CML. Leukemia tipe ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dan kasusnya lebih langka pada anak-anak.
Jenis leukemia kronis ini dimulai pada sel mieloid. Kondisi ini terjadi ketika sel mieloid berubah menjadi sel kanker yang belum matang, lalu tumbuh perlahan dan menggantikan sel normal.
Dilansir dari situs Cancer Research UK, sebagian besar pasien CML dapat memiliki kromosom yang abnormal yang disebut sebagai kromosom Philadelphia.
Kromosom Philadelphia membuat sel menghasilkan protein yang disebut tirosin kinase. Protein ini yang dapat mendorong sel-sel leukemia tumbuh secara tak terkendali.
5. Hairy cell leukemia
Selain empat tipe leukemia di atas, ada pula tipe lain yang sangat langka. Salah satunya adalah hairy cell leukemia (HCL) atau leukemia sel berambut.
Hairy cell leukemia merupakan salah satu jenis leukemia kronis yang bisa dialami oleh orang dewasa. Penyakit ini memengaruhi sel limfosit B dan berkembang secara lambat.
Saat dilihat di bawah mikroskop, sel-sel ini tampak memiliki rambut pada permukaannya. Oleh karena itu, penyakit kanker darah ini dinamai dengan leukemia sel berambut.
HCL mungkin tidak menimbulkan gejala pada pengidapnya. Akibatnya, sering kali penyakit ini tidak disadari. Namun, gejala dapat muncul seiring dengan perkembangan penyakit.
Pengobatan baru dibutuhkan saat gejala muncul. Konsultasikan selalu dengan dokter tentang pilihan pengobatan hairy cell leukemia yang tepat untuk Anda.
6. Jenis leukemia lainnya
Selain jenis leukemia akut dan kronis di atas, ada pula tipe leukemia yang jarang lainnya, yaitu myelodysplastic syndrome (MDS) dan myeloproliferative disorder.
MDS atau praleukemia adalah kondisi saat sel-sel pembentuk darah pada sumsum tulang menjadi abnormal. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya jumlah salah satu atau lebih sel darah.
Sementara itu, myeloproliferative disorder atau gangguan mieloproliferatif merupakan kumpulan penyakit yang membuat sel darah pada sumsum tulang tumbuh dan berkembang tidak normal.
Gangguan ini terjadi saat tubuh menghasilkan terlalu banyak satu ataupun lebih jenis sel darah, baik itu sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit.
Beberapa contoh penyakit langka yang termasuk dalam gangguan mieloproliferatif, di antaranya myelofibrosis dan polycythemia vera.
Kesimpulan
- Leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan kecepatan perkembangan sel kanker (akut dan kronis) dan jenis sel yang terlibat (limfositik dan mieloid).
- Dari klasifikasi ini, terdapat sejumlah tipe leukemia yang umum terjadi, meliputi leukemia limfoblastik akut (ALL), leukemia mieloid kronis (CML), dan hairy cell leukemia (HCL).
- Mengetahui tipe leukemia sedini mungkin bisa membantu menentukan pengobatan yang tepat untuk mengendalikan perkembangan sel kanker.
[embed-health-tool-bmi]