backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Leukemia Limfositik Kronis

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 04/01/2021

Leukemia Limfositik Kronis

Definisi

Apa itu leukemia limfositik kronis?

Chronic Lymphocytic leukemia (CLL) atau leukemia limfositik kronis adalah kondisi menyebabkan sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah putih. Sel-sel yang terkena kanker tidak dapat bekerja dengan normal.

Sel-sel ini tidak dapat menyerang infeksi tapi juga tidak akan mati, jadi menghalangi sel-sel yang sehat. Leukemia limfositik berkembang dari perubahan sel darah limfosit menjadi sel kanker. Leukemia kronis mempengaruhi sel-sel dewasa.  

Leukemia adalah kanker pada sel darah putih. Pada leukemia, sumsum tulang belakang (jaringan yang menyerupai spons di tengah tulang) memproduksi terlalu banyak sel darah putih.  Sel darah terbentuk dan berkembang di dalam sumsum dan kemudian bergerak ke dalam arus darah.

Tipe leukemia tergantung dari tipe sel darah yang menyebabkan kanker. Ada empat tipe leukemia:

  • Leukemia limfositik kronis
  • Leukemia mieloid kronis
  • Leukemia limfositik akut
  • Leukemia mieloid akut

Seberapa sering leukemia limfositik kronis terjadi?

Leukemia limfositik kronis adalah tipe leukemia yang paling umum pada negara-negara barat. Umumnya terjadi pada lansia di atas usia 60 tahun, dua kali lipat lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala leukemia limfositik kronis?

Gejala umum leukemia limfositik kronis adalah badan merasa sakit nyeri dan sangat lelah. Kelenjar getah bening yang membengkak atau infeksi yang muncul kembali karena sistem imun yang melemah dapat menjadi gejala pertama.

Orang-orang juga mungkin akan mengalami mimisan, mudah lebam, atau masalah pendarahan yang lain, dan lemas karena anemia (kurangnya sel darah merah atau eritrosit) atau thrombocytopenia (kurangnya platelet atau trombosit).

Gejala lain pada tingkat lanjut adalah kesulitan bernapas, berat badan turun, perasaan tidak nyaman pada perut, nyeri sendi dan pembengkakan, serta demam. Mungkin ada gejala-gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda mempunyai kekhawatiran mengenai suatu gejala, konsultasikanlah pada dokter Anda.

Kapan saya harus menemui dokter?

Anda harus menghubungi dokter apabila Anda mengalami demam, sakit perut, serta pembengkakan pada limpa atau kelenjar-kelenjar getah bening.

Penyebab

Apa penyebab leukemia limfositik kronis?

Leukemia limfositik kronis adalah kondisi yang penyebabnya masih belum diketahui. Tidak dapat ditularkan tapi bisa diwariskan oleh keluarga. Sekitar sepertiga dari pasien CLL memiliki ekstra kromosom 13 (yang memproduksi trisomy 13).

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk leukemia limfositik kronis?

Faktor-faktor risiko leukemia limfositik kronis adalah:

  • Orang-orang yang terpapar dengan pestisida tertentu.
  • Orang-orang yang bekerja dengan karet atau asbestos.
  • Adanya riwayat leukemia limfositik kronis di dalam keluarga.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan leukemia limfositik kronis?

Orang-orang tanpa gejala mungkin tidak perlu pengobatan, namun dokter tetap akan mengobservasi. Dokter akan merujuk ke hematologis, spesialis pengobatan leukemia. Orang-orang dengan gejala akan melakukan kemoterapi. Kemoterapi dapat menyebabkan efek samping, termasuk mual, muntah, diare, sariawan, lemah, pendarahan, kemungkinan lebih tinggi untuk mendapat infeksi, dan kanker lain. Terapi radiasi ke limpa dan jaringan limfoid dapat menangani beberapa gejala. Terkadang limpa diangkat, tapi ini tidak memengaruhi kehidupan normal.

Transplantasi sumsum tulang belakang mungkin dapat menyembuhkan pasien CLL muda. Transplantasi mengganti sumsum tulang yang sakit dengan yang sehat. Transplantasi tidak umum dilakukan pada orang lanjut usia yang terkena CLL.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk leukemia limfositik kronis?

Sekitar seperempat pasien tidak menunjukkan gejala-gejala. CLL sering ditemukan dari tes darah yang dilakukan untuk tujuan lain. Orang-orang ini memiliki sel darah putih yang terlalu banyak, pembengkakan pada kelenjar, atau limpa (limpa berfungsi untuk memproduksi dan menyimpan sel darah).

Dokter mungkin akan merujuk ke tes darah lain, sampel tulang sumsum, rontgen dada, dan CT scan untuk mengetahui tingkat CLL.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi leukemia limfositik kronis?

Gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut ini dapat membantu Anda mengatasi leukemia limfositik kronis adalah:

  • Konsumsi obat sesuai resep dokter untuk infeksi.
  • Hindari lecet atau cedera, dan gunakan sikat gigi yang lembut untuk menghindari lecet pada gusi.
  • Hindari produk susu, buah segar, dan sayuran segar setelah kemoterapi.
  • Hubungi dokter apabila mengalami demam, nyeri pada abdomen, pembengkakan yang cepat pada limpa atau kelenjar-kelenjar getah bening, dan perdarahan (contoh: perdarahan pada gusi).
  • Jangan gunakan aspirin atau produk-produk yang mengandung aspirin tanpa persetujuan dokter.
  • Jangan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan tanpa dimasak, dan produk susu.

Apabila Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah ke dokter untuk memahami solusi yang terbaik untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 04/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan