Jika Anda penikmat kuliner lokal seperti masakan Padang, Anda mungkin tidak asing dengan sayur daun pepaya. Di balik rasanya yang cenderung pahit, ternyata daun pepaya menyimpan potensi untuk bantu atasi kanker. Seperti apa hasil penelitian terkait potensi manfaat daun pepaya untuk kanker?
Potensi manfaat daun pepaya untuk kanker
Kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang dapat merusak jaringan atau organ di dalam tubuh manusia. Menurut data dari WHO, pada 2019 sebanyak 348 ribu orang Indonesia terkena penyakit ini dan 207 ribu di antaranya berakhir dengan kematian.
Sejauh ini, banyak studi yang meneliti potensi obat-obatan alami untuk membantu mengendalikan gejala-gejala kanker. Nah, usut punya usut, ternyata daun pepaya memiliki kemampuan dalam membantu mengurangi keparahan kanker.
Daun pepaya segar, atau yang dikenal dengan nama Latin Carica papaya, merupakan tanaman yang cukup banyak dan mudah ditemukan di Indonesia. Selain diolah menjadi makanan, daun pepaya konon berpotensi menjadi obat alami untuk berbagai penyakit, seperti demam berdarah serta arthritis.
Hal ini tidak mengherankan, mengingat kandungan vitamin dan mineral yang berlimpah di dalam daun pepaya. Lalu, seperti apa potensi manfaat daun pepaya?
1. Diperkaya dengan antioksidan yang tinggi
Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi menangkal radikal bebas. Senyawa ini ditemukan dalam daun pepaya dengan kadar yang tinggi. Di dalam daun pepaya, terdapat senyawa flavonoid, yaitu agen antioksidan yang baik untuk mengurangi kerusakan sel-sel dalam tubuh.
Dengan asupan antioksidan yang cukup dari daun pepaya, Anda dapat menurunkan risiko terjadinya kerusakan sel-sel tubuh akibat adanya kanker.
2. Terdapat enzim papain
Kandungan lain dari daun pepaya yang patut diperhitungkan untuk mengendalikan kanker adalah papain. Papain merupakan enzim yang terkandung secara alami di daun dan buah pepaya dan menimbulkan rasa pahit pada daun pepaya.
Selain memberi cita rasa pahit, papain ternyata juga berpotensi menangkal sel-sel kanker. Hal ini diteliti dalam sebuah studi yang terbit di Journal of Experimental Nanoscience tahun 2020.
Dari studi tersebut, papain disebut memiliki sifat antikanker yang baik untuk menghambat proliferasi pada kanker paru-paru. Proliferasi adalah proses pembelahan sel-sel sehingga kanker dapat memperbanyak diri dan menyebar di dalam tubuh.
Dengan adanya potensi penghambat pembelahan sel kanker, enzim papain dipercaya membantu menurunkan risiko kanker semakin menyebar ke organ tubuh lain.
3. Mengandung zat sitotoksik yang baik untuk kanker
Khasiat lain dari daun pepaya adalah adanya zat sitotoksik yang baik untuk melawan sel-sel kanker.
Sitotoksik merupakan zat yang memicu kerusakan atau kematian pada sel. Biasanya, Anda akan menemukan istilah sitotoksik pada obat kemoterapi untuk kanker.
Komponen tersebut dapat ditemukan di dalam ekstrak daun pepaya diyakini memiliki sifat sitotoksik. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang terbit di jurnal Toxins tahun 2015.
Penelitian tersebut mengungkap potensi sitotoksik yang terdapat di dalam ekstrak daun pepaya terhadap kasus kanker mulut. Hasilnya, senyawa sitotoksik dari ekstrak daun ini diduga mampu menghambat sel kanker untuk berkembang dan menyebar ke organ tubuh lain.
Tips aman mengonsumsi daun pepaya
Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut seputar keamanan daun pepaya bagi penderita kanker, sejauh ini daun pepaya tergolong aman untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Namun, apabila Anda memiliki alergi terhadap buah pepaya, sebaiknya Anda menghindari konsumsi daunnya juga.
Jika Anda sedang hamil dan menyusui, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai keamanan mengonsumsi daun pepaya.
Bila Anda memutuskan untuk mengonsumsi daun pepaya dalam bentuk suplemen, pastikan suplemen tersebut sudah tersertifikasi oleh BPOM dan tidak mengandung zat yang berbahaya.
Untuk mengetahui lebih lanjut berapa banyak porsi daun pepaya yang aman dikonsumsi, tanyakan pada dokter.
[embed-health-tool-bmi]