Darah yang mengalir di dalam tubuh diatur oleh sistem yang disebut sistem kardiovaskular atau lebih akrab dikenal sebagai sistem peredaran darah. Penasaran seperti apa cara kerja sistem ini di dalam tubuh manusia? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Komponen utama sistem peredaran darah manusia
Darah mempunyai fungsi untuk mengalirkan oksigen, zat gizi, hormon, dan berbagai komponen penting lainnya untuk menjaga kelangsungan fungsi tubuh.
Sistem peredaran darah terdiri atas tiga komponen penting, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah yang saling berkaitan satu sama lain.
1. Jantung
Jantung menjadi organ paling vital dalam sistem peredaran darah manusia. Organ ini berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan menerima aliran darah kembali.
Letak jantung berada di antara paru-paru, tepatnya di tengah dada dan bagian belakang kiri tulang dada. Ukuran jantung berkisar 200–425 gram atau kira-kira sedikit lebih besar dari kepalan tangan.
Jantung terdiri atas empat ruang, yakni serambi (atrium) kiri dan kanan serta bilik (ventrikel) kiri dan kanan. Ada pula empat katup jantung yang memisahkan keempat ruang tersebut.
Fungsi katup jantung adalah menjaga supaya darah mengalir ke arah yang benar. Katup jantung terdiri atas katup trikuspid, mitral, paru, dan aorta.
Setiap katup mempunyai bagian penutup (flaps) yang disebut leaflet atau cusp. Bagian ini akan membuka dan menutup sekali setiap jantung berdetak.
2. Pembuluh darah
Pembuluh darah merupakan saluran elastis yang berfungsi untuk membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain atau sebaliknya pada sistem peredaran darah manusia.
Terdapat tiga jenis pembuluh darah utama pada jantung, yakni arteri, vena, dan kapiler.
- Arteri. Pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke bagian tubuh lainnya. Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap konsisten.
- Vena. Pembuluh darah yang membawa darah miskin oksigen atau penuh karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Vena punya dinding pembuluh yang lebih tipis dibandingkan dengan arteri.
- Kapiler. Pembuluh darah yang bertugas menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil. Kapiler punya dinding yang sangat tipis sehingga memungkinkan pembuluh darah untuk bertukar senyawa dengan jaringan di sekitarnya, seperti karbon dioksida, air, oksigen, limbah, dan zat gizi.
3. Darah
Komponen utama dari sistem sirkulasi darah manusia berikutnya ialah darah. Rata-rata, tubuh manusia menampung sekitar 4–5 liter darah.
Darah berfungsi mengangkut zat gizi, oksigen, hormon, serta zat lain dari dan ke seluruh tubuh. Tanpa darah, oksigen dan zat gizi akan sulit mencapai seluruh bagian tubuh.
Selain itu, ada komponen darah yang berperan penting untuk melawan penyakit dan membantu proses penyembuhan luka.
Dikutip dari American Red Cross, darah terdiri atas berbagai komponen berikut ini.
- Plasma darah. Cairan yang bertugas mengangkut sel-sel darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh bersama dengan zat gizi, antibodi, protein pembekuan darah, dan bahan kimia seperti hormon.
- Sel darah merah (eritrosit). Komponen darah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
- Sel darah putih (leukosit). Komponen darah yang bertanggung jawab melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu perkembangan penyakit.
- Keping darah (trombosit). Komponen darah yang memiliki peran penting pada proses pembekuan darah atau koagulasi saat tubuh terluka.
Mekanisme sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia terbagi atas dua macam, yaitu sistem peredaran darah besar (sistemik) dan sistem peredaran darah kecil (pulmonal).
1. Peredaran darah sistemik
Peredaran darah sistemik berfungsi membawa darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan kembali lagi. Karena itulah, ini juga disebut peredaran darah besar.
Sirkulasi dimulai ketika darah yang mengandung oksigen dipompa dari bilik kiri jantung menuju seluruh tubuh sampai akhirnya kembali lagi ke serambi kanan jantung.
Sederhananya, peredaran darah besar (sistemik) dapat digambarkan sebagai aliran darah dari jantung-seluruh tubuh-jantung.
2. Peredaran darah pulmonal
Peredaran darah pulmonal kerap disebut dengan peredaran darah kecil. Ini karena sirkulasinya pendek, yakni dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi.
Sirkulasi dimulai saat darah yang mengandung karbon dioksida (CO2) dipompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru.
Kemudian, terjadi proses pertukaran gas yang mengubah karbon dioksida menjadi oksigen (O2) di dalam darah. Darah kaya oksigen ini akan keluar dan kembali ke serambi kiri jantung.
Secara sederhana, sistem peredaran darah kecil (pulmonal) merupakan peredaran darah dari jantung-paru-paru-jantung.
Gangguan sistem peredaran darah manusia
Sistem sirkulasi darah sangat vital bagi kehidupan manusia. Adanya masalah pada salah satu alat peredaran darah bisa berdampak pada fungsi tubuh secara menyeluruh.
Beberapa kondisi dan penyakit paling umum yang dapat mengganggu sistem peredaran darah pada manusia adalah sebagai berikut.
- Hipertensi. Kondisi tekanan darah tinggi yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
- Stroke. Gangguan aliran darah menuju otak sehingga jaringan otak bisa mengalami kematian akibat kekurangan oksigen dan zat gizi.
- Aterosklerosis. Penyempitan atau pengerasan pembuluh darah akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat sisa lainnya pada dinding pembuluh darah arteri.
- Aritmia. Kelainan jantung saat ritme detak jantung tidak normal, baik itu terlalu cepat, terlalu pelan, maupun tidak teratur.
- Aneurisma aorta. Penggelembungan pada dinding aorta atau pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah dari jantung ke bagian tubuh lain.
- Penyakit jantung koroner. Penyumbatan pada salah satu atau lebih pembuluh darah arteri menuju jantung yang disebabkan oleh penumpukan plak.
- Gagal jantung. Ketidakmampuan otot jantung untuk memompa aliran darah dengan baik.
- Serangan jantung. Gangguan kesehatan saat aliran darah kaya oksigen menuju otot jantung tiba-tiba terhambat. Hal ini bisa menyebabkan nyeri dada dan napas yang pendek.
- Kardiomiopati. Kondisi lemah jantung yang ditandai dengan otot jantung yang menjadi lebih besar, tebal, maupun kaku.
- Varises. Pembuluh darah vena yang membengkak, membesar, dan berkelok-kelok di bawah permukaan kulit, terutama pada bagian kaki.
Gangguan pada sistem peredaran darah tidak bisa Anda sepelekan. Pada kasus yang parah, komplikasi bisa menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian.
Penting bagi Anda untuk menjaga kelancaran aliran darah dalam tubuh, misalnya dengan menjaga berat badan ideal, makan makanan sehat, rutin olahraga, dan berhenti merokok.
Selain gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan rutin juga penting agar Anda dapat mengetahui risiko Anda terhadap penyakit kardiovaskular.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Kesimpulan
- Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Tiga komponen ini bekerja sama mengedarkan oksigen, zat gizi, dan zat penting lainnya ke seluruh tubuh.
- Ada dua macam sirkulasi darah, yakni peredaran darah besar (sistemik) dan peredaran darah kecil (pulmonal).
- Masalah pada sistem kardiovaskular, seperti hipertensi, stroke, atau gagal jantung, dapat menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian.
- Untuk mencegahnya, terapkan gaya hidup sehat dan rutinlah melakukan pemeriksaan kesehatan jika Anda memiliki risiko tinggi.
[embed-health-tool-heart-rate]