backup og meta

Ciri-Ciri Kaki Bengkak karena Jantung dan Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Kaki Bengkak karena Jantung dan Cara Mengatasinya

Orang yang mengidap gangguan jantung sering kali mengalami pembengkakan pada kakinya. Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas pengidapnya. Lantas, bagaimana cara mengatasi kaki bengkak karena jantung? Apakah kondisi ini berbahaya? Simak penjelasannya berikut ini.

Apakah kaki bengkak karena jantung berbahaya?

Banyak orang masih menyepelekan kaki bengkak. Padahal, kaki bengkak yang disebabkan oleh gangguan jantung merupakan kondisi medis yang serius.

Kaki bengkak dapat menandakan gagal jantung kongestif. Gangguan ini terjadi ketika jantung Anda tidak memompa darah ke organ dan jaringan tubuh secara optimal.

Gagal jantung lebih berisiko terjadi pada orang tua yang mengalami kerusakan otot atau katup jantung serta anak-anak dengan kelainan jantung bawaan.

Jika tidak ditangani, gagal jantung bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalami penyakit jantung.

Penyebab kaki bengkak karena jantung

gagal jantung

Pembengkakan pada kaki karena penyakit jantung disebut juga edema perifer. Jika Anda mengalami gagal jantung, jantung Anda tidak mampu memompa darah dengan cukup kuat.

Sebagai akibatnya, jantung tidak bisa mengeluarkan darah dengan volume yang cukup pada tiap detaknya.

Karena jantung tidak bisa mengosongkan diri sebagaimana mestinya, darah yang kembali dari tubuh tidak dapat masuk ke jantung dan malah menumpuk pada pembuluh vena.

Kondisi ini membuat tekanan dalam pembuluh vena meningkat, terutama pada bagian tubuh yang lebih rendah, termasuk tungkai dan telapak kaki.

Tekanan ini mendorong cairan keluar dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya. Jaringan pun dipenuhi cairan dan inilah yang mengakibatkan edema pada kaki pengidap gagal jantung.

Ciri-ciri kaki bengkak karena jantung

Edema perifer dapat menyebabkan pembengkakan pada kedua sisi kaki. Gejala penyakit jantung ini berkembang secara bertahap sehingga sering tidak disadari kemunculannya.

Ciri-ciri kaki bengkak karena gagal jantung yaitu:

  • kaki terasa berat dan susah digerakkan,
  • muncul cekungan saat kaki yang bengkak ditekan dengan jari (pitting edema),
  • kulit kaki terasa kencang dan tampak mengilap, serta
  • kaki yang bengkak terasa nyeri dan hangat.

Dikutip dari situs American Heart Association, tanda dan gejala gagal jantung lainnya meliputi:

  • pembengkakan pada bagian tubuh lain, terutama perut,
  • sesak napas dan napas bunyi (mengi),
  • batuk kering terus-menerus,
  • mudah kelelahan saat beraktivitas,
  • jantung berdebar dan berdetak tidak beraturan, 
  • kehilangan nafsu makan, serta
  • berat badan naik atau turun secara tiba-tiba.

Cara mengatasi kaki bengkak karena jantung

makanan lansia

Penanganan untuk kaki bengkak karena jantung dapat melibatkan penanganan medis dan perubahan gaya hidup yang bertujuan untuk mencegah komplikasi.

1. Minum obat-obatan

Dokter akan meresepkan obat diuretik untuk mengurangi penumpukan cairan dari dalam tubuh sehingga pembengkakan pada tungkai dan telapak kaki berangsur membaik.

Selain itu, dokter akan meresepkan obat jantung lainnya, seperti ACE inhibitor untuk mengurangi tekanan darah dan beta blocker untuk meningkatkan fungsi jantung.

2. Batasi asupan garam

Asupan garam berlebih bisa memperburuk penumpukan cairan dan meningkatkan tekanan darah.

Menerapkan diet rendah garam bisa menjadi obat alami untuk kaki bengkak karena jantung. Hal ini akan mengurangi pembengkakan pada kaki dan beban kerja jantung.

3. Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung

Saat berbaring, coba posisikan kaki Anda lebih tinggi dari jantung dengan cara menyangganya menggunakan bantal.

Cara ini dapat membantu mengalirkan cairan yang menumpuk pada tubuh bagian bawah untuk kembali ke sistem sirkulasi tubuh. Hal ini bisa membuat pembengkakan kaki berkurang.

4. Gunakan stocking kompresi

Menggunakan stocking kompresi sesuai saran dokter dapat melancarkan aliran darah pada kaki dan mengurangi pembengkakan akibat edema perifer.

5. Olahraga ringan secara teratur

Pembengkakan pada kaki karena penyakit jantung mungkin bisa menghambat aktivitas Anda. Meski demikian, tetap usahakan untuk melakukan olahraga ringan secara teratur.

Beberapa latihan fisik ringan, seperti jalan santai, bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi penumpukan cairan di dalam tubuh.

Kaki bengkak bisa berbahaya jika diabaikan. Kondisi ini mungkin menandakan gagal jantung, yaitu ketika jantung tidak berfungsi normal sebagaimana mestinya.

Selain penyakit jantung, kaki bengkak dapat disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti sirosis hati, penyakit ginjal, cedera kaki, infeksi, hingga efek samping obat-obatan tertentu.

Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri dengan dokter bila Anda mengalami kaki bengkak yang tidak diketahui pasti penyebabnya.

Kesimpulan

  • Pembengkakan kaki atau edema perifer bisa menandakan gagal jantung kongestif.
  • Kaki bengkak karena jantung bisa ditandai dengan muncul cekungan saat kulit ditekan (pitting edema), kaki terasa berat, serta kulit kaki tegang dan mengilap.
  • Minum obat, menerapkan diet rendah garam, memakai stoking kompresi, dan olahraga rutin dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is heart failure? (2018). American Heart Association. Retrieved December 2, 2024, from https://www.heart.org/en/health-topics/heart-failure/what-is-heart-failure

Heart failure signs and symptoms. (2018). American Heart Association. Retrieved December 2, 2024, from https://www.heart.org/en/health-topics/heart-failure/warning-signs-of-heart-failure

Edema. (2023). Mayo Clinic. Retrieved December 2, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/edema/symptoms-causes/syc-20366493

Malik, A., Brito, D., Vaqar, S., et al. (2023). Congestive Heart Failure. StatPearls Publishing. Retrieved December 2, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430873/

Urbanek, T., Juśko, M., & Kuczmik, W. B. (2020). Compression therapy for leg oedema in patients with heart failure. ESC heart failure, 7(5), 2012–2020. https://doi.org/10.1002/ehf2.12848

Pellicori, P., Kaur, K., & Clark, A. L. (2015). Fluid Management in Patients with Chronic Heart Failure. Cardiac failure review, 1(2), 90–95. https://doi.org/10.15420/cfr.2015.1.2.90

Versi Terbaru

09/12/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Penyebab Kaki Bengkak pada Lansia dan Cara Mengatasinya

Apa Perbedaan Gagal Jantung dan Serangan Jantung?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan