Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh sering kali diabaikan oleh banyak orang. Padahal, kolesterol tinggi dapat menjadi penyebab sejumlah penyakit kronis yang meningkatkan risiko kematian.
Apa saja? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Gejala kolesterol tinggi
Pada dasarnya, tidak ada yang disebut dengan gejala kolesterol tinggi. Pasalnya, kondisi ini biasanya tidak menunjukkan gejala khusus.
Ciri-ciri kolesterol tinggi baru disadari saat telah terjadi komplikasi atau menyebabkan penyakit lain yang lebih parah.
Maka itu, tes darah merupakan satu-satunya cara untuk mendeteksi apakah kadar kolesterol Anda tergolong tinggi atau masih pada batas wajar.
Anda mungkin saja mengalami kondisi ini, tapi tidak mengetahuinya. Biasanya, saat kadar kolesterol di dalam darah meningkat, kondisi tersebut akan mengakibatkan munculnya plak pada pembuluh darah arteri.
Jika dibiarkan, lama-kelamaan plak dapat membuat pembuluh darah arteri menyempit. Akibatnya, peredaran darah dari arteri akan terhambat sehingga darah tidak dapat mengalir ke otot jantung dengan baik.
Terhambatnya aliran darah ke jantung akan meningkatkan risiko serangan jantung. Biasanya, pada kondisi tersebut, kebanyakan orang baru menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit kolesterol tinggi.
Kapan harus periksa ke dokter?
Tanyakan kepada dokter apabila Anda merasa perlu melakukan cek kolesterol. Anak-anak dan remaja yang tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung biasanya perlu melakukan tes sekali pada usia 9–11 tahun.
Lalu, tes dilakukan untuk yang kedua kalinya pada rentang usia 17–19 tahun. Umumnya, tes ini dilakukan setiap lima tahun sekali pada anak yang tidak memiliki faktor risiko.
Jika ternyata hasil tes kurang baik, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk lebih sering melakukan pengecekan kadar kolesterol
Diagnosis dan perawatan yang dilakukan sejak awal berpotensi mencegah perburukan kondisi serta munculnya berbagai penyakit lainnya.
Penyebab kolesterol tinggi
Berbagai macam faktor dapat menjadi penyebab tingginya kolesterol. Menurut British Heart Foundation, dari beberapa penyebab, tidak semuanya dapat Anda kontrol.
Berikut beberapa penyebab kolesterol tinggi yang perlu diwaspadai.
1. Pola makan yang tidak sehat
Pola makan yang tidak sehat dapat mengakibatkan kolesterol tinggi. Beberapa contohnya yakni terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh,dan lemak trans tinggi seperti daging merah, kue, hingga gorengan.
2. Kebiasaan merokok
Dilansir dari Heart UK, kebiasaan merokok dapat membuat kadar low-density lipoprotein (LDL) menjadi lebih pekat. LDL merupakan kolesterol jahat yang mempermudah penumpukan lemak pada pembuluh darah.
Kebiasaan ini juga dapat menurunkan kadar high-density lipoprotein (HDL), kolesterol baik yang memiliki peran untuk menghilangkan LDL dari dinding arteri.
3. Obesitas
Obesitas sering kali dikaitkan dengan kadar trigliserida tinggi, kadar LDL yang lebih tinggi, dan kadar HDL yang cenderung rendah.
Memiliki indeks massa tubuh 30 atau lebih meningkatkan risiko Anda mengalami kolesterol tinggi.
4. Diabetes tipe 2
Kadar gula darah yang tinggi tidak hanya meningkatkan kadar LDL, tapi juga very-low-density lipoprotein (VLDL) yang memiliki dampak serupa dengan LDL.
Selain itu, kadar gula darah tinggi juga dapat menurunkan kadar kolesterol HDL di dalam darah.
5. Genetik
Dalam sebuah keluarga, terkadang tidak hanya gen yang diturunkan, tapi juga perilaku, gaya hidup, dan faktor-faktor lainnya.
Pengaruh yang diberikan oleh orangtua kepada anak sering kali meningkatkan risiko keturunannya untuk memiliki kadar kolesterol tinggi.
6. Usia
Seiring bertambahnya usia Anda, hati semakin tidak mampu menghilangkan LDL dari dalam tubuh sehingga membuat jumlahnya berlebihan dalam tubuh.
Hal tersebut dapat bertambah parah ketika Anda memiliki gaya hidup yang juga tidak sehat.
7. Jenis kelamin
Sebelum memasuki masa menopause, perempuan cenderung memiliki lebih banyak LDL dibandingkan para pria pada usia yang sama.
Namun, seiring berjalannya waktu, kadar kolesterol pria dan wanita akan sama-sama mengalami peningkatan hingga menginjak usia 60–65 tahun.
Komplikasi dari kolesterol tinggi
Jika dibiarkan begitu saja dan tidak ditangani dengan baik, penyakit kolesterol tinggi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Berikut beberapa komplikasi penyakit kolesterol tinggi yang perlu Anda waspadai.
1. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penumpukan plak pada pembuluh darah arteri. Biasanya, penyakit ini juga ditandai dengan nyeri pada bagian dada atau angina akibat kadar kolesterol yang tinggi.
Jika pembuluh darah arteri terdampak, kebutuhan jantung akan darah mungkin akan bermasalah. Selain sakit pada dada, Anda mungkin mengalami gejala dari penyakit arteri koroner lain seperti keringat dingin dan sesak napas.
2. Serangan jantung
Penumpukan kolesterol berlebih lama-kelamaan akan berubah menjadi plak. Plak pada pembuluh darah dapat menghalangi aliran darah menuju jantung. Hal ini kemudian menjadi penyebab terjadinya serangan jantung.
3. Stroke
Sama halnya dengan serangan jantung, stroke mungkin terjadi apabila plak menghalangi aliran darah menuju otak. Plak muncul akibat adanya penumpukan kolesterol pada area tertentu yang menyumbat pembuluh darah.
Bagaimana kolesterol tinggi didiagnosis?
Jika Anda ingin cek kolesterol secara akurat, pilihan terbaik yakni dengan ke dokter. Dokter akan membantu Anda melakukan tes darah yang disebut dengan lipid panel.
Tes lipid panel dikhususkan untuk mengecek kadar kolesterol di dalam darah Anda, termasuk LDL, HDL, dan juga trigliserida.
Untuk pengukuran yang paling akurat, jangan mengonsumsi apa pun (selain air putih) selama 9–12 jam sebelum sampel darah diambil. Tanyakan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai hasil diagnosis yang Anda dapatkan.
Pilihan obat untuk mengatasi kolesterol tinggi
Ada beberapa jenis obat yang bisa Anda gunakan untuk mengobati kolesterol tinggi. Penggunaan obat ini tergantung pada berbagai faktor, seperti faktor risiko individu, usia, kondisi kesehatan dan kemungkinan efek samping.
Beberapa obat kolesterol yang bisa dijadikan pilihan
1. Statin
Statin merupakan golongan obat-obatan untuk menghalangi zat di dalam liver yang dibutuhkan untuk membentuk kolesterol.
Obat ini juga bisa membantu tubuh Anda menyerap kembali kolesterol yang menempel pada dinding arteri, sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit arteri koroner.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pastikan Anda mengikuti aturan minum statin dari dokter.
2. Bile-acid-binding resins
Obat-obatan seperti cholestyramine (Prevalite), colesevelam (Welchol) dan colestipol (Colestid) dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam empedu.
Dengan menggunakan obat ini, liver akan menggunakan kelebihan kolesterol untuk membuat asam empedu yang lebih banyak lagi dalam tubuh.
3. Cholesterol absorption inhibitors
Obat seperti ezetimibe (Zetia) dapat membantu mengurangi kadar kolesterol di dalam darah dengan cara membatasi penyerapan kolesterol dari makanan.
Obat ini bisa digunakan bersamaan dengan statin untuk memaksimalkan manfaatnya.
4. Obat-obatan fibrate
Fenofibrate dan gemfibrozil merupakan beberapa jenis dari obat fibrate yang dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
Namun, Anda tidak disarankan menggunakan obat-obatan ini jika memiliki penyakit ginjal yang cukup parah serta penyakit liver.
5. Minyak ikan
Asam lemak omega-3 atau bisa juga disebut minyak ikan merupakan suplemen yang bisa digunakan untuk mengatasi kadar trigliserida tinggi di dalam darah.
Namun, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum menggunakan suplemen penurun kolesterol untuk menghindari efek samping dan masalah kesehatan lain, misalnya perdarahan.
6. Niasin
Niasin dapat menurunkan kadar kolesterol trigliserida sekaligus LDL di dalam darah. Namun, sebaiknya konsultasi kepada dokter terlebih dahulu jika Anda ingin mengatasi kadar kolesterol tinggi dengan niasin karena obat ini dapat berinteraksi dengan obat lain.
Cara mengatasi kolesterol secara alami
Tingginya kolesterol dalam darah memang berbahaya untuk kesehatan, tetapi bukan berarti kondisi tersebut tidak dapat diatasi. Beberapa cara mengatasi kolesterol tinggi yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Pada beberapa kasus, Anda mungkin membutuhkan obat untuk menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas normal. Konsultasikan ke dokter jika Anda hendak mengonsumsi obat kolesterol tertentu.
Kesimpulan
Kolesterol tinggi berkaitan dengan banyak faktor, mulai dari pola makan tidak sehat, kebiasaan merokok, obesitas, hingga faktor usia. Cara mengatasinya bisa dengan rajin berolahraga, menerapkan pola hidup sehat, serta konsumsi obat sesuai rekomendasi dokter.
[embed-health-tool-heart-rate]