Orang yang mengidap kadar kolesterol tinggi wajib menjalani diet kolesterol. Di samping itu, asupan garam dalam makanan yang dikonsumsi juga perlu dibatasi. Memangnya, apa efek garam untuk kolesterol di dalam tubuh? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasannya berikut ini!
Adakah efek garam untuk kadar kolesterol?
Kolesterol merupakan lemak yang dapat diproduksi oleh organ hati maupun diperoleh dari makanan, seperti daging dan susu. Zat satu ini sebenarnya diperlukan tubuh untuk memproduksi hormon seks, membangun blok pada jaringan tubuh, dan melancarkan produksi empedu di hati.
Fungsi kolesterol memang penting, tapi jika kadarnya terlalu banyak maka tidak baik untuk kesehatan. Hal ini khususnya berlaku untuk kolesterol jenis low-density lipoprotein (LDL) atau yang Anda kenal juga dengan sebutan kolesterol jahat.
Kadar LDL yang tinggi, menurut American Heart Association, bisa membentuk plak di pembuluh arteri. Kondisi ini akan meningkatkan risiko penyakit aterosklerosis. Jika dokter mendiagnosis Anda terkena kadar kolesterol tinggi, pilihan makanan sangat perlu diperhatikan. Begitu juga dengan asupan garam dalam makanan.
Menurut sebuah studi pada jurnal Hypertension, asupan garam memang tidak memberikan efek besar bagi kadar kolesterol total (LDL, HDL, dan trigliserida) dalam tubuh. Akan tetapi, ada alasan kenapa dokter menyarankan pasien kolesterol tinggi untuk mengurangi asupan garam.
Konsumsi garam berlebih bisa meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi). Nah, kadar kolesterol yang tinggi saja bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Jika kondisi tersebut dibarengi dengan hipertensi, risiko penyakit jantung akan jadi lebih besar.
Hipertensi memberi tekanan besar pada jantung sehingga bisa merusak kondisi dan fungsi organ vital satu ini. Dinding pembuluh arteri di sekitar jantung juga berisiko mengalami kerusakan.
Di area rusak inilah, kolesterol terkumpul dan pada akhirnya akan menyumbat arteri dan mempersempit jalur mengalirnya darah. Serangan jantung dan stroke kemudian bisa terjadi.
Risiko tersebut yang membuat asupan garam tinggi bisa berbahaya bagi penderita kolesterol.
Tips aman konsumsi garam agar tidak memperburuk kadar kolesterol
Membatasi asupan garam, bukan berarti tidak boleh menggunakan garam pada masakan sama sekali. Anda tetap boleh menggunakan perasa makanan ini dengan syarat tidak melebihi batasan aman.
Menurut Angka Kecukupan Gizi, asupan natrium per hari untuk pria dan wanita usia 19-49 tahun adalah sekitar 1500 mg per harinya. Asupannya, akan semakin berkurang di usia 50-80 tahun ke atas.
Jika Anda punya kadar kolesterol tinggi, jangan ragu untuk konsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai asupan garam yang aman untuk dikonsumsi per hari.
Efek buruk garam untuk penderita kolesterol juga bisa Anda hindari dengan beberapa tips berikut ini.
1. Kurangi makan camilan asin
Jika Anda lapar tapi belum masuk jam makan, ngemil bisa jadi solusinya. Namun, untuk mengurangi asupan garam sebaiknya Anda tidak memilih camilan yang asin, contohnya makanan ringan dalam kemasan.
Sebagai gantinya, lebih baik Anda memilih ngemil buah-buahan yang ada di rumah atau yogurt rendah lemak.
2. Perhatikan kandungan garam pada label kemasan
Kandungan garam tinggi tidak hanya ada pada makanan ringan kemasan, tapi juga ada pada makanan lainnya, seperti sosis, daging asap, sereal instan, atau buah kalengan. Jadi, sebelum Anda membelinya, baca terlebih dahulu label kemasannya.
Biasanya, produsen makanan menyantumkan garam dengan sebutan natrium atau sodium dalam bahasa Inggris. Kemudian, bandingkan kandungan garamnya dengan produk lain yang sejenis. Lalu, pilih yang kandungan garamnya lebih rendah,
3. Buat makanan sendiri dan gunakan lebih banyak rempah
Garam memang membuat makanan jadi lebih gurih dan tentunya memanjakan lidah Anda. Namun, efek buruk garam untuk penderita kolesterol tinggi juga perlu Anda ingat.
Tenang, Anda tetap bisa menyantap makanan yang enak tanpa harus menambahkan banyak garam. Anda bisa mengakalinya dengan memperbanyak rempah-rempah dalam menu masakan sebagai pengganti garam, seperti bawang merah, bawang putih, kayu manis, daun mint, jahe, atau kunyit.
Nah, ini bisa diterapkan jika Anda memasak sendiri makanannya. Jadi, kurangi memesan makanan dari restoran atau rumah makan yang biasanya menggunakan banyak garam.
[embed-health-tool-heart-rate]