Obat yang memperkuat kemampuan jantung dalam memompa darah.
Obat golongan ini membantu mengencerkan darah sehingga tidak terjadi penggumpalan darah. Pasalnya, kardiomiopati, termasuk pada ibu hamil, rentan menyebabkan penggumpalan darah.
Selain melalui obat-obatan, pada kasus yang jarang, wanita yang saat hamil atau yang setelah melahirkan mengalami kardiomiopati, memerlukan pengobatan lain, seperti alat bantu pompa jantung atau bahkan transplantasi jantung. Namun, hal ini umumnya terjadi bila kardiomiopati yang dialami sudah berkembang menjadi gagal jantung yang parah.
Perubahan gaya hidup
Selain dengan pengobatan medis, Anda yang mengalami kardiomiopati saat hamil dan setelah melahirkan pun mungkin perlu melakukan diet rendah garam serta menjaga berat badan ideal untuk mencegah gangguan jantung yang Anda alami semakin parah. Anda juga mungkin direkomendasikan oleh dokter untuk minum hanya 1,5-2 liter air per hari untuk mengurangi tekanan pada jantung Anda.
Selain itu, Anda pun perlu menghindari alkohol dan rokok, karena ini bisa membuat gejala menjadi lebih buruk. Anda juga harus istirahat yang cukup serta mengelola stres dengan baik.
Bagaimana kardiomiopati peripartum memengaruhi kehamilan dan persalinan?

Pengaruh kardiomiopati peripartum pada kehamilan dan perkembangan bayi tergantung kapan kondisi tersebut mulai terjadi dan seberapa parah gejala yang dirasakan. Semakin cepat diagnosis dilakukan, semakin cepat pula pengobatan dilakukan, sehingga dapat lebih efektif mencegah kondisi yang lebih parah. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil dan yang setelah melahirkan untuk mendeteksi gejala-gejala ini.
Pada ibu hamil yang mengalami kardiomiopati, umumnya bayi akan dilahirkan melalui operasi caesar. Meski demikian, persalinan secara normal mungkin saja dilakukan sesuai dengan kondisi setiap ibu hamil.
Oleh karena itu, Anda perlu rutin ke dokter kandungan selama kehamilan untuk melakukan pemeriksaan antenatal dan selalu konsultasikan dengan dokter Anda mengenai persalinan yang tepat.
Bagaimana mencegah kardiomiopati pada kehamilan selanjutnya?
Wanita yang pernah mengalami kardiomiopati peripartum dan postpartum umumnnya akan pulih dan fungsi jantungnya akan kembali normal dalam enam bulan setelah melahirkan. Namun, beberapa wanita juga mungkin memerlukan waktu hingga bertahun-tahun untuk pulih karena kondisi yang dimilikinya lebih parah.
Selain itu, kardiomiopati yang pernah dialami pun mungkin dapat terjadi kembali pada kehamilan selanjutnya, dengan tingkat kekambuhan sekitar 30 persen. Bahkan, gejala yang dirasakan mungkin bisa lebih parah.
Oleh karena itu, bila Anda merencanakan kehamilan berikutnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter ahli jantung Anda untuk menanyakan potensi risiko yang mungkin timbul.
Anda pun perlu menjaga kesehatan jantung dengan menerapkan gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, menghindari rokok dan alkohol, serta berolahraga secara rutin. Konsultasikan dengan dokter mengenai olahraga yang tepat untuk Anda dan seberapa rutin Anda perlu melakukannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar