Konsumsi daging sapi mentah atau setengah matang dapat meningkatkan risiko infeksi cacing pita yang disebabkan oleh spesies cacing Taenia saginata. Ketahui proses terjadinya infeksi, gejala, dan cara menangani infeksi Taenia saginata pada manusia berikut ini.
Apa yang dimaksud dengan Taenia saginata?
Taenia saginata adalah spesies cacing pita yang hidup sebagai parasit di dalam usus manusia. Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit yang disebut taeniasis.
Spesies cacing ini juga dikenal sebagai cacing pita sapi sebab siklus hidupnya melibatkan sapi sebagai inang perantara.
Cacing Taenia saginata dewasa dapat hidup di dalam tubuh manusia selama bertahun-tahun. Ukuran parasit ini biasanya antara 4–12 meter, tetapi bisa tumbuh mencapai 25 meter.
Cacing pita dewasa memiliki 1.000–2.000 ruas tubuh (proglottid). Setiap ruas cacing ini mampu menghasilkan hingga 100.000 telur yang akan dilepaskan ke dalam feses inangnya.
Infeksi Taenia saginata menjadi salah satu penyakit menular akibat makanan akibat konsumsi daging sapi yang terkontaminasi.
Proses terjadinya infeksi cacing Taenia saginata
Infeksi Taenia saginata pada manusia melibatkan siklus hidup cacing pita yang berlangsung dalam beberapa tahapan.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, berikut ini adalah penjelasan mengenai siklus hidup cacing pita yang perlu Anda perhatikan.
1. Telur cacing terlepas ke lingkungan
Tubuh manusia adalah satu-satunya inang yang ideal bagi cacing Taenia saginata untuk dapat bertahan hidup. Cacing ini akan tumbuh dewasa di dalam usus halus manusia.
Ruas tubuh (proglottid) cacing dewasa yang berisi ribuan telur lalu akan dilepaskan ke dalam feses.
Perilaku buang air besar sembarangan dapat mencemari air dan tanah dengan telur cacing pita. Telur cacing ini bisa bertahan hidup dalam hitungan hari hingga bulan di lingkungan.
2. Sapi memakan pangan yang terkontaminasi
Setelah terlepas ke lingkungan, telur cacing Taenia saginata akan menyebar ke tubuh sapi saat sapi memakan rumput atau meminum air yang telah terkontaminasi.
Saat berada di dalam usus sapi, telur akan menetas menjadi embrio cacing. Selanjutnya, embrio ini akan menyerang dinding usus sapi dan menyebar ke bagian tubuh sapi melalui peredaran darah.
3. Larva cacing hidup dalam jaringan otot sapi
Larva Taenia saginata akan hidup dalam jaringan otot sapi dalam bentuk sistiserkus (cysticercus), yakni kista atau kantong berisi cairan yang mengandung larva hidup.
Sistiserkus mampu bertahan hidup selama beberapa tahun dalam tubuh sapi sebelum akhirnya berpindah ke tubuh manusia saat manusia mengonsumsi daging sapi tersebut.
4. Manusia makan daging sapi yang terkontaminasi
Infeksi Taenia saginata pada manusia dimulai ketika seseorang mengonsumsi daging sapi yang mengandung larva cacing dalam bentuk sistiserkus.
Sistiserkus yang berada di dalam otot sapi ini dapat bertahan hidup bila teknik pengolahan daging sapi tidak tepat, misalnya disajikan dalam kondisi mentah atau setengah matang.
5. Cacing menempel pada dinding usus manusia
Setelah manusia mengonsumsi daging sapi yang terkontaminasi, sistiserkus yang masuk ke dalam tubuh manusia akan berkembang selama dua bulan untuk menjadi cacing pita dewasa.
Cacing pita dewasa ini dapat menempel pada dinding usus halus menggunakan kepala (scolex) yang memiliki kait-kait kecil dan bertahan hidup selama bertahun-tahun.
6. Siklus hidup cacing berulang kembali
Cacing Taenia saginata dewasa akan terus tumbuh mencapai panjang antara 4–12 meter. Parasit ini bahkan bisa bertahan hidup hingga 30 tahun di dalam tubuh manusia.
Tubuh cacing pita terdiri dari ruas-ruas yang disebut proglottid. Ruas cacing yang sudah matang (gravid proglottid) bisa mengandung hingga 100.000 telur cacing.
Selanjutnya, telur cacing ini akan masuk ke dalam feses manusia dan dilepaskan ke lingkungan sehingga siklus hidup cacing pita akan berulang kembali.
Tanda dan gejala infeksi cacing Taenia saginata
Infeksi cacing Taenia saginata pada manusia sering kali ditandai dengan gejala yang ringan dan tidak spesifik pada tahapan awal.
Namun, saat spesies cacing pita ini kian tumbuh besar dalam saluran pencernaan, kemungkinan Anda mengalami tanda dan gejala infeksi akan lebih besar.
Beberapa gejala cacingan yang paling umum yakni:
- sakit perut,
- merasa ingin muntah,
- diare,
- tubuh lesu, lemah, dan tidak bersemangat,
- perut kembung dan tidak nyaman,
- kehilangan nafsu makan, dan
- berat badan turun drastis tanpa penyebab yang jelas.
Gejala di atas biasanya muncul saat cacing Taenia saginata berkembang sepenuhnya di usus, yakni sekitar delapan minggu setelah Anda makan daging sapi yang terkontaminasi.
Sebagian orang yang terinfeksi jenis cacing pita ini dapat mengalami iritasi di area sekitar anus akibat ruas tubuh cacing dan telur yang ikut keluar bersama feses.
Penanganan infeksi cacing Taenia saginata
Apabila Anda dicurigai terinfeksi Taenia saginata, dokter dapat melakukan analisis feses untuk mendeteksi telur atau bagian tubuh cacing pita dewasa di dalamnya.
Jika hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil positif, dokter akan meresepkan Anda obat praziquantel yang perlu diminum selama beberapa minggu.
Obat ini mempunyai sifat antelmintik yang berarti mampu membunuh cacing pita dewasa dan telurnya. Nantinya, cacing yang sudah mati akan dikeluarkan dari tubuh bersama feses.
Obat ini tersedia dalam sediaan tablet yang harus diminum setelah makan. Minumlah obat cacing ini dalam kondisi utuh alias tidak boleh dikunyah atau digerus sebelumnya.
Dalam beberapa kondisi, pasien biasanya dianjurkan untuk menjalani analisis feses beberapa bulan setelah pengobatan untuk memastikan infeksi cacing pita telah hilang sepenuhnya.
Cara mencegah infeksi cacing Taenia saginata
Pencegahan infeksi Taenia saginata dapat Anda lakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
- Masak daging sapi hingga matang. Masak daging sapi hingga suhu internalnya mencapai minimal 63°C untuk daging utuh dan 71°C untuk daging giling agar matang sempurna.
- Bekukan daging sapi. Simpan daging sapi di dalam freezer dengan suhu -20°C atau di bawahnya selama 7 hari untuk membantu membunuh kista larva.
- Cuci tangan secara rutin. Pastikan Anda mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menggunakan toilet dan sebelum menyiapkan makanan.
- Cuci buah dan sayur. Sebelum mengolah buah-buahan dan sayuran segar, cuci terlebih dahulu dengan air matang.
- Cuci peralatan dapur dengan bersih. Pastikan Anda mencuci pisau dan talenan dengan air sabun setelah mengolah daging mentah atau buah dan sayur yang belum dicuci.
Apabila Anda mengalami gejala infeksi cacing pita, segera periksakan diri Anda dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Mengonsumsi daging sapi mentah atau setengah matang dapat meningkatkan risiko infeksi cacing Taenia saginata.
- Infeksi ini sering kali tidak menunjukkan gejala, tetapi akan menyebabkan sakit perut, diare, hilangnya nafsu makan, dan penurunan berat badan pada tahapan lanjut.
- Untuk mengatasi infeksi cacing pita, dokter akan meresepkan obat praziquantel yang perlu Anda minum selama beberapa minggu.
- Pencegahan utama infeksi Taenia saginata antara lain memasak daging sapi hingga matang sempurna dan mencuci tangan secara rutin.