backup og meta

Gejala Keracunan Ikan Tongkol dan Cara Mengatasinya

Gejala Keracunan Ikan Tongkol dan Cara Mengatasinya

Tongkol merupakan salah satu jenis ikan yang mudah diolah dan tidak mengenal musim. Kandungan gizi dan manfaat ikan tongkol yang cukup melimpah membuatnya digemari oleh berbagai kalangan. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa ikan tongkol bisa menyebabkan keracunan?

Supaya olahan ikan tongkol Anda tidak hanya nikmat, tetapi juga aman, simak informasi berikut.

Gejala keracunan ikan tongkol

Gejala keracunan ikan tongkol bisa muncul dalam 10 menit hingga dua jam setelah Anda mengonsumsi ikan tongkol yang beracun.

Setiap orang dapat mengalami gejala yang bervariasi. Namun, ciri-ciri yang paling umum adalah:

  • ruam pada kulit wajah dan tubuh bagian atas,
  • keringat berlebih,
  • diare,
  • mual,
  • muntah,
  • kram perut, dan
  • rasa terbakar atau kesemutan pada mulut dan tenggorokan.

Pada kebanyakan orang, berbagai gejala tersebut bisa menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan setelah 12–24 jam.

Akan tetapi, segera kunjungi dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik atau Anda mengalami gejala tambahan seperti berikut.

  • Pembengkakan pada lidah dan mulut.
  • Nyeri dada.
  • Kesulitan bernapas.
  • Gejala dehidrasi, seperti rasa haus yang parah, sakit kepala, serta jarang atau tidak bisa buang air kecil.

Setiap orang bisa merasakan gejala keracunan yang berbeda. Maka dari itu, sebaiknya kunjungi dokter jika Anda merasa tidak nyaman usai makan tongkol.

Penyebab keracunan ikan tongkol

ikan tongkol untuk ibu hamil

Tongkol termasuk jenis ikan yang mengandung asam amino histidin. Ketika histidin terkontaminasi oleh bakteri, asam amino ini akan berubah menjadi histamin yang dapat menimbulkan gejala keracunan.

Keracunan yang disebabkan oleh histamin pada ikan disebut scombroid fish poisoning. Inilah yang menjadi alasan kenapa beberapa orang muntah habis makan ikan tongkol.

Beberapa jenis bakteri yang biasanya mengontaminasi ikan tongkol dan menyebabkan keracunan adalah E. coli, Salmonella, Vibrio cholerae, dan Enterobacteriaceae.

Berbagai bakteri penyebab keracunan makanan tersebut dapat ditemukan dalam isi perut ikan, peralatan yang tidak bersih, serta kotoran atau tinja.

Bakteri ini biasanya mengontaminasi ikan segar yang tidak disimpan dengan cara yang tepat.

Mengutip laman Queensland Government, proses pengolahan makanan hanya akan menghilangkan bakteri pada ikan, bukan histamin di dalamnya.

Artinya, ikan tongkol yang sudah terkontaminasi tetap bisa menyebabkan keracunan meski sudah dimasak.

Selain tongkol, jenis ikan lain yang dapat menghasilkan histamin setelah terkontaminasi bakteri adalah kembung, tuna, dan cakalang.

Bakteri penyebab keracunan makanan karena scombroid memang lebih umum ditemukan pada ikan dengan daging berwarna gelap.

Cara mengatasi keracunan ikan tongkol

Beberapa orang mungkin tidak membutuhkan pengobatan saat keracunan makanan karena gejalanya bisa membaik dengan sendirinya.

Bila dibutuhkan, obat penawar keracunan ikan tongkol karena scombroid adalah antihistamin, seperti cetirizin, loratadin, atau fexofenadine.

Selain itu, perbanyak asupan cairan untuk mencegah dehidrasi saat keracunan. Apabila gejala Anda tidak membaik setelah minum antihistamin, segeralah pergi ke rumah sakit.

Di rumah sakit, dokter biasanya akan memberikan perawatan sesuai gejala yang paling parah dan memberikan obat melalui infus agar lebih cepat bekerja.

Bagaimana cara mencegah keracunan ikan tongkol?

manfaat ikan tongkol

Cara utama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit menular karena makanan adalah memilih ikan dengan kualitas baik atau masih segar.

Selain itu, pastikan bahwa ikan tersebut disimpan dalam keadaan dingin atau bahkan dibekukan. Berikut adalah ciri-ciri ikan segar dan berkualitas baik.

  • Mata jernih dengan permukaan yang menonjol dan bertekstur kenyal saat disentuh. Ciri-ciri ikan tongkol yang kemungkinan beracun adalah mata cekung dan keruh.
  • Insang berwarna merah segar. Hindari ikan dengan warna insang kecokelatan atau keabuan.
  • Sisik masih kuat dan tidak mudah mengelupas saat disentuh.
  • Memiliki bau khas, tetapi tidak terlalu amis atau busuk.

Segera olah ikan tongkol yang Anda beli selagi masih segar. Apabila Anda ingin menyimpannya untuk diolah nanti, simpanlah di dalam freezer.

Ketika ingin mengolah ikan yang sudah beku, tunggulah sampai esnya mencair dengan sendirinya dan jangan membekukannya kembali.

Meski memiliki gejala yang mirip, keracunan ikan berbeda dengan alergi makanan. Artinya, Anda masih bisa mencoba kembali mengonsumsi ikan tongkol asalkan memilih dan mengolahnya dengan cara yang tepat.

Kesimpulan

  • Keracunan ikan tongkol disebabkan oleh asam amino yang berubah menjadi histamin karena terkontaminasi bakteri. Jenis keracunan ini dikenal sebagai scombroid fish poisoning.
  • Ditandai dengan ruam di wajah, keringat berlebih, diare, hingga sensasi terbakar pada mulut. Pada tahap lanjutan mungkin menyebabkan nyeri dada serta pembengkakan di lidah.
  • Kebanyakan kasus bisa membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, dokter mungkin memberikan antihistamin, seperti loratadin atau cetirizin.
  • Untuk mencegah keracunan ini, pilihlah ikan yang masih segar dan olahlah dengan tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Food poisoning from fish: Scombroid. (n.d.). Poison Control. Retrieved 27 October 2024, from https://www.poison.org/articles/what-you-cant-smell-can-hurt

Tortorella, V., Masciari, P., Pezzi, M., Mola, A., Tiburzi, S. P., Zinzi, M. C., Scozzafava, A., & Verre, M. (2014). Histamine poisoning from ingestion of fish or scombroid syndrome. Case Reports in Emergency Medicine2014, 1-4. Retrieved 27 October 2024, from https://doi.org/10.1155/2014/482531

Scombroid fish poisoning. (2024, May 23). DermNet®. Retrieved 27 October 2024, from https://dermnetnz.org/topics/scombroid-fish-poisoning

Scombroid (histamine) food poisoning. (2021, June 9). Queensland Government | Queensland Government. Retrieved 27 October 2024, from https://www.qld.gov.au/health/staying-healthy/food-pantry/food-safety-for-consumers/potentially-hazardous-foods-processes/seafood/scrombroid-histamine-food-poisioning

How to buy seafood. (n.d.). NOAA. Retrieved 27 October 2024, from https://www.fisheries.noaa.gov/national/sustainable-seafood/how-buy-seafood

Versi Terbaru

04/11/2024

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Cara Mengurangi Paparan Merkuri dari Seafood dan Ikan Laut

Cara Tepat Menyimpan Ikan di Kulkas, Bantu Cegah Keracunan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan