backup og meta

Hati-hati, Air yang Tidak Bersih Bisa Sebabkan Cacingan!

Hati-hati, Air yang Tidak Bersih Bisa Sebabkan Cacingan!

Air merupakan unsur penting yang selalu dibutuhkan dalam hidup. Namun hati-hati, tidak semua sumber air itu bersih. Air yang tidak bersih dapat menjadi sumber berbagai infeksi, termasuk infeksi cacing pipih atau cacingan. Seperti apa penyebab, gejala dan pengobatannya? Berikut ulasannya.

Apa itu infeksi cacing pipih?

Cacingan sebenarnya adalah istilah umum untuk segala jenis infeksi akibat cacing. Nah, salah satu jenis cacingan adalah infeksi cacing pipih, juga disebut skistosomiasis.

Infeksi cacing pipih adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing yang menempel pada kulit manusia kemudian masuk ke dalam tubuh dan berkembang dalam darah.

Infeksi cacing ini banyak ditemukan pada daerah tanpa sumber air yang bersih. 

Banyak orang terkena infeksi skistosomiasis karena melakukan kontak langsung pada air yang telah terkontaminasi larva cacing dari siput air tawar, misalnya berenang di air kotor.

Maka itu, penyakit infeksi ini juga dikenal dengan nama demam siput. Infeksi ini dapat menyerang beberapa bagian tubuh seperti paru-paru, sumsum tulang belakang, otak, dan hati.

Skistosomiasis sebenarnya dapat dicegah dan tidak langsung berakibat fatal. Namun, jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan kerusakan organ secara serius.

Lebih parahnya lagi, bila menyerang anak-anak maka dapat mengakibatkan adanya masalah pada pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak.

Jenis cacing penyebab infeksi cacing pipih pada manusia

Ada berbagai jenis skistosomiasis yang bisa menginfeksi manusia adalah sebagai berikut:

  • Skistosomiasis mansoni dan skistosomiasis intercalatum menyerang organ usus manusia.
  • Skistosomiasis haematobium menyebabkan skistosomiasis kandung kemih atau urine.
  • Skistosomiasis japonicum dan skistosomiasis mekongi menyebabkan skistosomiasis usus yang banyak menyerang orang Asia.

Apa penyebab infeksi cacing pipih?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seseorang dapat terinfeksi skistosomiasis jika melakukan kontak langsung dengan air yang terkontaminasi parasit cacing yang dikeluarkan dari tubuh siput air tawar.

Siklusnya berawal dari penderita infeksi cacing pipih yang kencing atau buang air besar pada air bersih, kemudian membuat air tersebut terkontaminasi parasit cacing.

Bila spesies siput air tawar ada dalam air, maka telur cacing akan masuk ke dalam tubuh siput dan berkembang biak. Selanjutnya, parasit cacing yang keluar dari tubuh siput melalui air dapat dengan mudah mencemari air.

Air yang terlihat bersih padahal telah terinfeksi telur cacing itu kemudian digunakan untuk keperluan manusia seperti mandi, mencuci, berenang, hingga untuk dikonsumsi.

Parasit telur kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit dan masuk ke alirah darah. Proses perkembangbiakan cacing memakan waktu selama beberapa minggu.

Pada tubuh manusia, parasit cacing melakukan perjalanan melalui pembuluh darah paru-paru, hati, kemudian masuk ke pembuluh darah sekitar usus dan kandung kemih.

Setelah beberapa minggu, cacing mulai tumbuh dewasa dan melakukan perkawinan sehingga menghasilkan banyak telur yang kemudian menyebar di organ-organ dalam tubuh.

Akhirnya cacing pun keluar dari tubuh manusia melalui buang air kecil dan besar. Begitu seterusnya siklus kehidupan cacing pipih.

Penyebab Keluar Air Liur Berlebihan

Gejala infeksi cacing pipih

Pertama kali terinfeksi cacing pipih, tidak semua orang merasakan gejalanya. Gejala skistosomiasis tergantung pada jenis cacing dan stadium infeksi.

Tanda-tanda dari infeksi ini baru akan muncul dalam beberapa hari, bahkan pada kasus lain baru terlihat dalam waktu hitungan bulan.

Gejala awal yang terlihat dalam beberapa jam atau hari setelah terinfeksi cacing pipih adalah muncul gatal dan ruam pada kulit. Hal ini bisa berlangsung selama kurang lebih tujuh hari.

Sekitar 3-8 minggu setelah terinfeksi, penderita mungkin akan mengalami gejala lanjutan seperti:

  • Demam
  • Menggigil
  • Badan lemas dan lunglai
  • Batuk yang tidak kunjung hilang dan diiringi sesak napas
  • Nyeri otot
  • Sakit perut
  • Diare
  • Urine atau feses terlihat berdarah
  • Sakit saat buang air kecil
  • Berat badan menurun
  • Pembesaran hati atau limpa

Anak-anak yang terinfeksi skistosomiasis dapat mengalami anemia dan kurang gizi.

Jika tidak diberikan pengobatan, kemungkinan buruk bisa menyebabkan kejang serta pembengkakan pada sumsum tulang belakang.

Pengobatan apa yang tepat untuk infeksi cacing pipih?

Saat ini obat yang digunakan untuk menangani infeksi cacing pipih adalah praziquantel. Namun, pengobatan ini hanya efektif untuk melawan cacing dewasa, tidak berlaku pada telur cacing.

Dosis konsumsi obat ini disesuaikan dengan berat badan pasien, biasanya dua dosis untuk satu hari.

Obat ini dapat membantu mengobati infeksi, bahkan pada ketika penderita telah mencapai stadium lanjut.

Obat ini efektif selama belum terjadi kerusakan atau komplikasi, tetapi tidak dapat mencegah kembalinya infeksi.

Obat-obatan lain seperti oxamniquine, metrifonate, dan artemisin juga telah digunakan, tapi pada beberapa orang tidak menunjukkan hasil yang efektif seperti prazequantel.

Kapan harus ke dokter?

Ketika Anda menyadari telah melakukan kontak dengan sumber air yang terkontaminasi cacing pipih kemudian menunjukkan adanya gejala-gejala kesehatan, dianjurkan untuk segera mencari pengobatan medis.

Dokter akan menelaah penyebab infeksi pada tubuh Anda, sehingga dapat segera diberikan pertolongan dan pengobatan yang sesuai.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Schistosomiasis. https://www.medicinenet.com/schistosomiasis/article.htm#schistosomiasis_facts Diakses pada 27 Februari 2018.

What is Bilharzia? https://www.medicalnewstoday.com/articles/173081.php Diakses pada 27 Februari 2018.

Versi Terbaru

14/04/2021

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Listeriosis

7 Jenis Obat Cacing Kremi untuk Anak dan Dewasa


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 14/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan