Infeksi merupakan salah satu permasalahan yang kerap terjadi selama 30 hari pertama usai operasi. Selama periode ini, Anda perlu waspada terhadap tanda-tanda infeksi pada luka operasi.
Tidak hanya pada kulit di area bekas tindakan, penyakit infeksi juga bisa menyerang bagian dalam tubuh Anda.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda infeksi luka setelah operasi sehingga Anda bisa menemukan penanganan yang tepat.
Tanda-tanda infeksi luka operasi
Melansir laman Hopkins Medicine, infeksi luka operasi umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas.
Bakteri tersebut bisa berasal dari berbagai sumber, mulai dari alat bedah, tangan yang terkontaminasi, udara di ruangan, atau bakteri pada tubuh Anda yang kemudian terbawa ke dalam luka.
Anda bisa mencurigai adanya infeksi luka bekas operasi jika merasakan beberapa tanda berikut.
1. Malaise (tidak enak badan atau kelelahan)
Malaise merupakan istilah medis untuk menggambarkan rasa tidak enak badan, kelelahan, atau tidak nyaman yang tidak jelas penyebabnya. Selain kelelahan, malaise biasanya juga disertai pusing dan lemas.
Seseorang yang baru saja menjalani operasi memang wajar jika terlihat kelelahan. Namun, jika kondisi ini terjadi terus menerus, Anda mungkin terkena infeksi.
2. Demam
Tanda-tanda infeksi pada luka operasi yang paling umum yaitu demam. Demam merupakan tanda bahwa tubuh berusaha melawan infeksi bakteri.
Anda tidak perlu cemas jika suhu demam masih berada di bawah 38°C. Jika melebihi itu, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
3. Kemerahan dan bengkak pada luka operasi
Saat bakteri mulai menyerang bekas luka operasi Anda, area tersebut akan terlihat lebih merah dan membengkak.
Pembengkakan ini terjadi karena jaringan di bawah kulit Anda sudah meradang. Saat disentuh, kulit yang meradang juga akan terasa lebih hangat.
4. Keluar nanah dari lokasi sayatan operasi
Adanya nanah pada luka operasi merupakan salah satu dari tanda-tanda infeksi.
Cairan ini bisanya bertekstur kental dengan warna yang keruh atau kekuningan. Tidak jarang, nanah juga disertai dengan bau tidak sedap.
Jenis infeksi luka operasi
Tidak hanya pada kulit, infeksi luka operasi juga bisa ditemukan pada bagian tubuh yang lebih dalam.
Semakin dalam infeksi bakteri setelah operasi, semakin tinggi tingkat keparahannya dan semakin rumit penanganan yang diperlukan.
Berikut merupakan jenis infeksi pada luka operasi berdasarkan sejauh mana bakteri menginfeksi.
1. Infeksi kulit
Kulit merupakan salah satu bagian tubuh yang paling mudah terinfeksi usai operasi, sebab semua prosedur operasi selalu melibatkan sayatan pada kulit.
Infeksi luka operasi pada kulit mungkin mengeluarkan nanah. Kondisi ini juga kerap disertai perubahan warna kulit menjadi lebih merah dan rasa sakit saat kulit disentuh.
Pemberian obat antibiotik merupakan penanganan pertama pada infeksi kulit karena operasi. Namun, sebelum itu dokter akan membersihkan luka yang terinfeksi dengan larutan khusus.
2. Infeksi otot dan jaringan
Infeksi luka operasi ini terjadi di bawah area sayatan, tepatnya pada otot dan jaringan di sekitar otot.
Penyebabnya adalah infeksi pada kulit yang tidak diobati atau adanya bakteri yang dari awal sudah terbawa masuk ke dalam otot. Jenis infeksi ini biasanya juga biasanya disertai dengan nanah.
Bedanya dengan infeksi kulit, pengobatan infeksi otot dan jaringan biasanya harus disertai dengan pembukaan kembali sayatan operasi untuk membuang nanah di dalamnya.
3. Infeksi pada organ
Infeksi luka operasi ini terjadi pada area selain kulit, otot, dan jaringan. Infeksi mungkin terjadi pada organ-organ, tulang, dan ruang di antara organ dalam tubuh.
Kuman dan bakteri penyebab infeksi pada tahapan ini sudah mencapai bagian dalam tubuh Anda dan biasanya terbawa selama operasi.
Selain pada luka bekas sayatan, nanah biasanya juga terlihat pada saluran pembuangan yang dipasang pada tubuh usai operasi.
Infeksi luka operasi pada organ-organ membutuhkan penanganan yang lebih kompleks dibanding dua jenis infeksi luka sebelumnya.
Selain perlu membuka bekas sayatan untuk mengeluarkan nanah, Anda mungkin memerlukan tindakan operasi ulang.
Seberapa umumkah infeksi pada luka operasi?
Peluang infeksi setelah operasi termasuk kecil dan hanya terjadi pada 1–3% dari total kasus. Ini lebih kecil dibandingkan efek samping operasi lainnya, seperti
infeksi saluran kencing atau diare.