backup og meta

Bahaya Kaki Kena Paku dan Pertolongan Pertamanya

Bahaya Kaki Kena Paku dan Pertolongan Pertamanya

Anda mungkin pernah tertusuk paku ketika beraktivitas di luar rumah tanpa menggunakan alas kaki. Kebanyakan orang beranggapan bahwa kaki yang kena paku merupakan penyebab dari infeksi tetanus. Benarkah hal tersebut? Simak pembahasannya di bawah ini.

Apa yang terjadi saat kaki tertusuk paku?

Apabila ada sesuatu yang menancap pada kulit, tubuh akan mengalami berbagai mekanisme untuk menyembuhkan luka dan mengeluarkan benda asing tersebut.

Pembuluh darah di sekitar kulit yang terluka akan menyempit. Lalu, keping darah atau trombosit akan memproduksi protein fibrin yang saling berikatan untuk menyumbat luka.

Mekanisme inilah yang akan menghentikan perdarahan pada kulit kaki yang tertusuk oleh paku.

Setelah itu, pembuluh darah melebar kembali supaya sel-sel darah putih bisa bergerak menuju area luka untuk menyerang bakteri, virus, atau kuman lainnya yang berusaha masuk. 

Dampaknya, area luka akan mengalami peradangan, bengkak, kemerahan, dan mungkin mengeluarkan nanah.

Jika kaki terkena serpihan kayu (kesusupan) atau paku selama berhari-hari, granuloma akan terbentuk. Ini merupakan benjolan berisi sel yang melindungi jaringan kulit Anda.

Granuloma berfungsi sebagai penahan agar benda asing tersebut tidak bergerak dan menimbulkan lebih banyak kerusakan.

Bahaya kaki kena paku yang perlu diwaspadai

suntik tetanus

Jika tidak ditangani dengan baik, kaki yang tertusuk paku bisa mengalami peradangan dan infeksi.

Kebanyakan orang percaya bahwa menginjak paku berkarat terkait dengan meningkatkannya risiko tetanus. Faktanya, penyakit ini bukan disebabkan oleh karat itu sendiri.

Tetanus adalah penyakit akibat infeksi bakteri Clostridium tetani (C. tetani). Saat bakteri masuk ke dalam luka, mereka bisa melepaskan racun yang menimbulkan kerusakan sistem saraf.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, tetanus bisa menyebabkan kekakuan otot yang parah. Gejala infeksi umumnya muncul dalam 3–21 hari setelah Anda terinfeksi.

Anggapan bahwa kaki kena paku berkarat bisa menyebabkan tetanus tentu bukan tanpa sebab.

C. tetani sering ditemukan di tanah dan kotoran hewan. Tempat berkembangnya bakteri, seperti pekarangan rumah, biasanya sama dengan lokasi ditemukannya paku berkarat.

Seberapa umum penyakit ini terjadi?

Tetanus adalah infeksi yang cukup langka. Pasalnya, imunisasi DPT untuk mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus akan mulai diberikan pada bayi yang berusia enam minggu atau dua bulan.

Pertolongan pertama kaki terkena paku yang karat

Jika kaki Anda tertusuk paku, penting untuk segera melakukan pertolongan pertama. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan.

1. Cuci tangan

Cuci tangan sebelum menangani luka sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri.

Bersihkan tangan Anda dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Gosok seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan bawah kuku.

2. Bersihkan luka

kaki kena paku bengkak

Gunakan air bersih yang mengalir untuk membersihkan kotoran dan benda asing yang mungkin masuk ke dalam luka. Lakukan hal ini setidaknya selama 5–10 menit.

Jangan menggunakan sabun secara langsung pada luka terbuka untuk mencegah iritasi. Cukup bilas luka tusukan paku dengan air dan pastikan luka bebas dari kotoran yang terlihat.

3. Hentikan perdarahan

Kaki yang tertusuk paku kemungkinan bisa berdarah. Untuk menghentikannya, tekan luka tusuk menggunakan kain bersih atau kasa steril untuk mempercepat proses pembekuan darah.

4. Oleskan salep antibiotik

Setelah luka bersih dan pendarahan berhenti, Anda bisa mengoleskan salep antibiotik tipis-tipis pada area kulit sekitar luka untuk mencegah infeksi. 

Pastikan tangan Anda dalam kondisi bersih saat mengoleskan salep. Salep antibiotik untuk luka umumnya mengandung zat aktif berupa neomycin atau gentamicin.

5. Tutup luka

Tutup luka dengan perban steril atau plester untuk menjaganya tetap bersih. Luka kaki terkena paku ini mungkin membutuhkan waktu beberapa hari untuk sembuh.

Selama waktu tersebut, Anda harus mengganti perban secara teratur. Ganti perban setidaknya sekali sehari setelah mandi atau saat luka mengeluarkan cairan dan bernanah.

Jika paku menancap cukup dalam atau kondisinya berkarat dan sangat kotor, Anda disarankan untuk segera mencari pertolongan medis.

Dokter mungkin akan memberikan suntik tetanus. Hal ini penting dilakukan bila Anda belum menerima vaksin tetanus dalam 5–10 tahun terakhir.

Kesimpulan

  • Kaki kena paku, terlebih yang kotor atau berkarat, bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi tetanus.
  • Tetanus disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani (C. tetani) yang bisa memicu kerusakan saraf bila tidak ditangani dengan baik.
  • Pertolongan pertama, meliputi mencuci luka, menghentikan pendarahan, dan memakai salep antibiotik, penting untuk mencegah infeksi bakteri lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

About tetanus. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved October 3, 2024, from https://www.cdc.gov/tetanus/about/

Tetanus (Lockjaw). (2021). Penn Medicine. Retrieved October 3, 2024, from https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/tetanus

How tetanus works: It’s easier to get than you may think. (2019). Ohio State Health & Discovery. Retrieved October 3, 2024, from https://health.osu.edu/health/virus-and-infection/how-tetanus-works

Is rust harmful to skin? (2023). UPMC HealthBeat. Retrieved October 3, 2024, from https://share.upmc.com/2022/08/is-rust-harmful-to-skin/

Puncture wounds: First aid. (2023). Mayo Clinic. Retrieved October 3, 2024, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-puncture-wounds/basics/art-20056665

Bae, C., & Bourget, D. (2023). Tetanus. StatPearls Publishing. Retrieved October 3, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459217/

Versi Terbaru

17/10/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

5 Komplikasi Tetanus yang Cukup Mematikan

Imunisasi Tetanus (TT) pada Ibu Hamil, Aman atau Tidak?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 17/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan