backup og meta

Sindrom Ramsay Hunt

Sindrom Ramsay Hunt

Dalam beberapa kasus, penyakit cacar api dapat menimbulkan komplikasi berupa munculnya ruam di sekitar telinga dan kelemahan otot wajah. Kondisi ini disebut sindrom Ramsay Hunt. Kenali gejala, penyebab, dan cara mengobatinya dalam pembahasan berikut ini.

Apa itu sindrom Ramsay Hunt?

Sindrom Ramsay Hunt adalah sekelompok gejala dari komplikasi herpes zoster atau cacar api.

Sejumlah nama lain untuk sindrom ini, yaitu zoster geniculate, herpes zoster oticus, dan herpes geniculate ganglionitis.

Terkadang, kondisi ini juga bisa terjadi setelah seseorang sembuh dari cacar air. Ini dikarenakan penyebab cacar air dan cacar api adalah virus yang sama, yaitu varicella-zoster.

Ramsay Hunt syndrome bisa menimbulkan ruam kulit yang terasa sakit di sekitar telinga, wajah, atau mulut.

Pengobatan untuk sindrom ini perlu dilakukan dengan cepat guna mengurangi risiko komplikasi, seperti kelemahan otot wajah dan kehilangan pendengaran permanen.

Tanda dan gejala sindrom Ramsay Hunt

ciri-ciri sindrom ramsay hunt

Dikutip dari laman Mayo Clinic, terdapat dua gejala utama dari sindrom Ramsay Hunt.

  • Ruam kemerahan yang terasa sakit dengan bintil-bintil berisi cairan, baik di dalam atau di sekitar telinga.
  • Paralisis atau kondisi lumpuh pada bagian wajah yang terdampak ruam.

Biasanya, ruam dan kelumpuhan wajah terjadi pada waktu bersamaan. Namun, bisa saja ruam muncul terlebih dahulu, begitu pula sebaliknya.

Sindrom ini juga mungkin dapat menimbulkan tanda dan gejala lain, meliputi:

  • sakit telinga,
  • pendengaran memburuk,
  • telinga berdengung (tinitus),
  • kesulitan menutup salah satu mata,
  • merasa seperti berputar atau kliyengan (vertigo),
  • mulut dan mata kering, serta
  • perubahan pada indra pengecap atau kehilangan kemampuan mengecap makanan.

Hubungi dokter bila Anda mendapati ruam cacar api yang disertai dengan kelumpuhan di area wajah dan telinga.

Pengobatan yang mulai dilakukan tiga hari sejak kemunculan awal gejala dapat meminimalkan risiko terjadinya komplikasi akibat Ramsay Hunt syndrome.

Mungkin ada tanda­ dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Seberapa umum kondisi ini terjadi?

Sindrom Ramsay Hunt bisa terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air atau cacar api. Kondisi ini paling sering terjadi pada orang dewasa yang berusia 60 tahun atau lebih. Akan tetapi, sindrom ini juga bisa dialami oleh anak-anak meski kasusnya jarang ditemukan. 

Penyebab sindrom Ramsay Hunt

penyakit herpes zoster cacar ular cacar api

Penyebab utama sindrom ini adalah infeksi virus varicella-zoster yang menyebabkan cacar api dan cacar air.

Virus ini diyakini menginfeksi saraf wajah yang terletak di dekat telinga bagian dalam. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya iritasi dan pembengkakan pada saraf-saraf tersebut.

Orang yang pernah terkena dan sembuh dari cacar, mungkin masih memiliki virus yang tersisa di dalam sarafnya. Namun, virus tersebut berada dalam fase “tidur” (dormant).

Beberapa tahun kemudian, virus ini bisa aktif kembali dan menyebabkan gejala-gejala sindrom Ramsay Hunt, terutama saat sistem kekebalan tubuh melemah.

Faktor risiko sindrom Ramsay Hunt

Ramsay Hunt syndrome bisa menyerang siapa pun yang pernah terkena cacar air. Akan tetapi, beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko mengalami sindrom ini.

  • Berusia di atas 60 tahun.
  • Pernah mengalami cacar air atau cacar api.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air.
  • Bayi yang baru lahir.
  • Ibu hamil.

Komplikasi sindrom Ramsay Hunt

Jika tidak diobati dengan cepat, sindrom Ramsay Hunt dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti berikut ini.

  • Kehilangan pendengaran dan kelumpuhan wajah permanen. Pada sebagian orang, gejala hilangnya pendengaran dan lumpuhnya wajah mungkin bersifat permanen.
  • Kerusakan mata. Kelemahan wajah bisa membuat pengidap sindrom ini sulit menutup kelopak mata. Hal ini bisa memicu kerusakan kornea mata akibat cedera atau infeksi, yang berpotensi menyebabkan kehilangan penglihatan.
  • Postherpetic neuralgia. Komplikasi ini terjadi saat infeksi merusak serabut saraf pada area bekas cacar yang menyebabkan rasa sakit yang berlangsung lama setelah gejala lainnya menghilang.

Pengobatan sindrom Ramsay Hunt

Dokter perlu memeriksa kondisi tubuh Anda untuk membuat diagnosis yang akurat. Diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan gejala yang Anda rasakan.

Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih akurat, dokter Anda bisa mengambil sampel cairan dari bintil-bintil di wajah atau telinga.

Berikut ini adalah pilihan pengobatan yang tersedia untuk mengatasi Ramsay Hunt syndrome.

1. Obat antivirus

obat antivirus

Penggunaan obat antivirus, seperti acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir, bisa melawan virus varicella-zoster serta menyembuhkan luka pada kulit dengan lebih cepat.

Obat-obatan ini juga dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri yang terkait dengan herpes zoster.

2. Obat kortikosteroid

Untuk mengurangi peradangan pada kulit akibat infeksi virus, dokter mungkin juga meresepkan obat kortikosteroid, seperti prednisone.

3. Obat pereda nyeri dan vertigo

Rasa sakit akibat sindrom Ramsay Hunt dapat terasa sangat parah bahkan setelah bintil merah hilang. Kondisi ini disebut dengan postherpetic neuralgia.

Nyeri ini dapat berlangsung selama enam bulan atau lebih lama. Dokter akan meresepkan obat pereda nyeri yang kuat, seperti carbamazepine atau diazepam.

Apabila Anda mengalami vertigo yang cukup parah, dokter juga dapat memberikan Anda resep obat-obatan untuk mengatasi keluhan ini.

Pencegahan sindrom Ramsay Hunt

Pencegahan sindrom Ramsay Hunt dapat dilakukan dengan vaksinasi herpes zoster, terutama pada orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.

Jenis vaksin ini juga dianjurkan untuk orang-orang dengan kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV/AIDS, gangguan autoimun, penyakit jantung, diabetes, atau kanker.

Pemberian vaksin ini terbukti efektif mengurangi risiko gejala yang parah akibat dari reaktivasi varicella-zoster.

Konsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah pemberian vaksin pada orang dewasa ini sudah sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kondisi ini, bicarakan langsung dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Kesimpulan

  • Sindrom Ramsay Hunt adalah sekumpulan gejala akibat komplikasi herpes zoster atau cacar api.
  • Kondisi ini ditandai dengan dua gejala utama, yaitu ruam yang muncul di sekitar telinga dan kelemahan pada otot wajah.
  • Pengobatan sedini mungkin penting untuk mencegah komplikasi, antara lain kehilangan pendengaran permanen, kerusakan mata, dan postherpetic neuralgia.
  • Untuk mengurangi keparahan komplikasi cacar api ini, orang dewasa berumur 60 tahun ke atas dan orang dengan imun lemah perlu mendapatkan vaksin herpes zoster.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ramsay hunt syndrome (Herpes zoster oticus): Causes & treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved November 19, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6093-ramsay-hunt-syndrome

Ramsay hunt syndrome. (2021). Mayo Clinic. Retrieved November 19, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ramsay-hunt-syndrome/symptoms-causes/syc-20351783

Ramsay hunt syndrome. (2024). MedlinePlus. Retrieved November 19, 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/001647.htm

Ramsay hunt syndrome. (2024). National Organization for Rare Disorders. Retrieved November 19, 2024, from https://rarediseases.org/rare-diseases/ramsay-hunt-syndrome/

Ramsay hunt syndrome. (2024). DermNet. Retrieved November 19, 2024, from https://dermnetnz.org/topics/ramsay-hunt-syndrome

Crouch, A.E., Hohman, M.H., Moody, M.P., et al. (2023). Ramsay Hunt Syndrome. StatPearls Publishing. Retrieved November 19, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557409/

Mbinta, J. F., Wang, A. X., Nguyen, B. P., Paynter, J., Awuni, P. M., Pine, R., Sporle, A. A., & Simpson, C. R. (2023). Herpes zoster vaccine effectiveness against herpes zoster and postherpetic neuralgia in New Zealand: A retrospective cohort study. The Lancet Regional Health – Western Pacific, 31, 100601. https://doi.org/10.1016/j.lanwpc.2022.100601

Versi Terbaru

19/11/2024

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Cacar Api pada Anak

Awas! Jika Tidak Diobati, Herpes Zoster Dapat Mengakibatkan Stroke


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan