backup og meta

Mengapa Tubuh Terasa Lemas setelah Pengobatan DBD?

Mengapa Tubuh Terasa Lemas setelah Pengobatan DBD?

Setelah melalui pengobatan demam berdarah dengue (DBD), tubuh Anda mungkin terasa lemas. Ini normal karena tubuh masih berada dalam masa pemulihan.

Banyak pasien yang akhirnya bertanya-tanya kenapa setelah pengobatan DBD selesai badan masih lemas dan tidak langsung bugar? Nah, mari simak jawabannya dalam uraian berikut ini.

Alasan tubuh terasa lemas setelah pengobatan DBD

Demam berdarah dengue merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dari famili Flaviviridae

Setelah pengobatan DBD selesai, terkadang tubuh masih terasa lemas. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa orang mengalami post dengue fatigue syndrome (PDFS). 

Pada sebuah penelitian di Sri Lanka pada tahun 2018, dari 52 pasien yang mengidap DBD, sebanyak 9 di antaranya (17,3%) mengalami PDFS. 

Fatigue didefinisikan sebagai gejala yang dapat memengaruhi otot dan saraf. Pada umumnya, pasien mengalami kelemahan otot dengan atau tanpa rasa nyeri. 

Mekanisme terjadinya PDFS ini merupakan kombinasi antara efek patogenik dari virus dengan respons kekebalan tubuh pasien. 

Waktu pemulihan berbeda-beda pada tiap individu. Hal ini tentunya bergantung pada sistem imun masing-masing penderita DBD.

Ada yang tidak melewati fase lemas setelah DBD, tetapi ada pula orang yang mengalami badan lemas pasca-DBD dan butuh waktu beberapa minggu hingga bulan untuk pemulihan. 

Maka dari itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi sangat penting untuk mendukung proses pemulihan.

Apa yang perlu diperhatikan selama pemulihan DBD?

obat tradisional penurun panas

Selama masa pemulihan DBD, Anda tidak bisa langsung berkegiatan seperti biasa. Tubuh ANda masih perlu beristirahat sehingga aktivitas sebaiknya dilakukan secara bertahap.

Beberapa hal yang harus Anda hindari saat tubuh lemas setelah DBD adalah sebagai berikut.

  • Bergadang sehingga kurang tidur atau jadwal tidur terganggu.
  • Kurang minum yang dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.
  • Aktivitas fisik atau olahraga yang terlalu berat.
  • Konsumsi makanan tidak bergizi, seperti junk food, fast food, makanan pedas, makanan berlemak, atau makanan berminyak.
  • Stres yang berlebihan.

Hindari kelima hal di atas agar tubuh lebih kuat melewati masa pemulihan. Selain itu, berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan selama masa pemulihan.

1. Tidur cukup

Anda butuh waktu tidur yang cukup, terlebih saat tubuh terasa lemas setelah pengobatan DBD. Penuhi kebutuhan tidur paling tidak selama 6–8 jam per hari.

Dengan demikian, tubuh dapat melawan infeksi lainnya yang mungkin menyerang ketika sistem imun belum bekerja secara optimal.

2. Konsumsi makanan bergizi seimbang

Pilihlah makanan sehat dan bergizi seimbang yang dapat meningkatkan sistem imun, misalnya makanan yang tinggi kandungan vitamin C. 

Karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C sendiri, Anda memerlukan asupan zat gizi ini dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.

3. Aktivitas fisik perlahan

Anda boleh melakukan aktivitas dan olahraga ringan selama masa pemulihan meskipun badan masih agak lemas setelah pengobatan DBD. Namun, hindari aktivitas yang berat. 

Lakukan olahraga ringan seperti berjalan pagi atau jogging dengan perbandingan 1:3 dengan waktu istirahat. Jadi, setiap kali berolahraga selama 10 menit, Anda perlu beristirahat selama 30 menit. 

Makanan pembangkit tenaga saat tubuh lemas setelah DBD

Beberapa makanan di bawah ini bisa Anda konsumsi untuk mendukung pemulihan DBD serta mengatasi tubuh yang lemas usai pengobatan DBD.

1. Jambu biji

jambu biji untuk demam berdarah

Jambu biji mengandung vitamin C yang merupakan vitamin esensial untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan pada tubuh manusia. 

Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin C sehingga Anda perlu mendapatkannya dari makanan atau minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

2. Bawang putih

Bawang putih digunakan sebagai obat herbal selama berabad-abad karena mempunyai efek antibakteri, antiviral, dan antijamur. 

Selain itu, bawang putih juga dapat merangsang sistem imun. Sejumlah penelitian terdahulu pun menunjukkan bahwa pasien DBD yang mengonsumsi bawang putih sembuh lebih cepat.

3. Madu

Selain jambu dan bawang putih, madu juga bisa Anda konsumsi untuk mengatasi tubuh lemas setelah DBD. Madu mempunyai efek antibakteri yang kuat. 

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa madu dapat meningkatkan sistem imun sehingga sangat baik dikonsumsi saat sakit ataupun selama masa pemulihan.

4. Alpukat

Alpukat tinggi kandungan lemak, tetapi rendah karbohidrat. Makanan untuk pasien DBD ini juga menjadi sumber serat, vitamin, dan mineral yang bagus untuk kesehatan tubuh. 

Buah ini lembut dan mudah dikonsumsi, terutama ketika pemulihan DBD. Alpukat juga dapat mengurangi peradangan dan membantu meningkatkan sistem imun.

Kesimpulan

  • Tubuh dapat terasa lemas setelah pengobatan demam berdarah dengue (DBD) karena adanya post dengue fatigue syndrome (PDFS).
  • Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan otot dan saraf pada beberapa pasien DBD.
  • Untuk mendukung pemulihan DBD, penting untuk cukup tidur, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan aktivitas fisik ringan secara perlahan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dengue and severe dengue. (2023). World Health Organization (WHO). Retrieved August 15, 2024, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue

Schaefer, T.J., Panda, P.K., & Wolford, R.W. (2024). Dengue Fever. StatPearls Publishing. Retrieved August 15, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430732/

Umakanth, M. (2018). Post dengue fatigue syndrome (PDFS) among dengue igm-antibody positive patients at Batticaloa teaching hospital, Sri Lanka. OALib, 05(08), 1-6. https://doi.org/10.4236/oalib.1104798

Kothai Ramalingam, Christina S Varghese, Chinchu Elias, Gigi M Mathew, & Arul Balasubramanian. (2019). A retrospective study on the effect of vitamin C in the management of dengue fever in three different states of India. International Journal of Research in Pharmaceutical Sciences, 10(4), 2670-2673. https://doi.org/10.26452/ijrps.v10i4.1525

Rouf, R., Uddin, S. J., Sarker, D. K., Islam, M. T., Ali, E. S., Shilpi, J. A., Nahar, L., Tiralongo, E., & Sarker, S. D. (2020). Antiviral potential of garlic (Allium sativum) and its organosulfur compounds: A systematic update of pre-clinical and clinical data. Trends in food science & technology, 104, 219–234. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2020.08.006

Versi Terbaru

21/08/2024

Ditulis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Penyebab dan Faktor Risiko Terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD)

3 Fase yang Dilalui Selama Sakit Demam Berdarah (DBD)


Ditulis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Tanggal diperbarui 21/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan