Chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk. Meski gejalanya tampak sama, salah diagnosis dan pengobatan bisa membahayakan pengidapnya. Oleh sebab itu, penting untuk memahami perbedaan chikungunya dan DBD seperti di bawah ini.
Sekilas mengenai chikungunya dan DBD
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular akibat virus dengue (DENV) yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Chikungunya atau yang lebih akrab disebut flu tulang sebenarnya juga disebabkan oleh jenis nyamuk yang sama, tetapi nyamuk ini membawa virus chikungunya (CHIKV).
Jenis nyamuk pembawa virus penyebab kedua penyakit ini memang sama. Maka, tak jarang orang-orang bisa terserang penyakit DBD dan chikungunya dalam satu musim.
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak terdapat di negara tropis dan subtropis, terutama selama dan setelah musim hujan.
Perbedaan gejala chikungunya dan DBD
Chikungunya dan DBD sama-sama merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Namun, bukan berarti keduanya bisa serta-merta Anda samakan.
Sebenarnya, tidak sulit untuk membedakan DBD dari chikungunya, asalkan Anda tahu tanda dan gejala khas dari kedua penyakit ini.
Berikut ini merupakan perbedaan gejala chikungunya dan DBD yang sebaiknya Anda perhatikan.
1. Demam pada DBD memiliki pola
Pada umumnya, gejala demam akibat chikungunya berlangsung tanpa pola yang khas. Hal ini berarti demam bisa tinggi sewaktu-waktu, kemudian menurun setelahnya.
Sementara itu, fase demam berdarah dengue umumnya membentuk suatu pola seperti berikut.
- Fase demam: demam tinggi lebih dari 40°C yang muncul segera setelah virus mulai menginfeksi.
- Fase kritis: demam turun drastis hingga suhu tubuh normal (sekitar 37°C) dan dibarengi dengan penurunan trombosit secara drastis.
- Fase pemulihan: demam kembali muncul dan trombosit perlahan naik ke tingkat normal.
2. Nyeri akibat chikungunya lebih berat dari DBD
Chikungunya akan menimbulkan nyeri hebat pada otot, tulang, dan persendian. Apabila tidak segera diobati, nyeri ini bisa meluas sampai membuat pengidapnya merasa seperti mengalami kelumpuhan dan kesulitan menggerakkan anggota tubuh.
Sementara pada DBD, pasien merasakan nyeri sendi, otot, dan tulang sejak demam muncul. Rasa nyeri ini masih terbilang lebih ringan bila dibandingkan dengan nyeri pada chikungunya.
3. Bintik merah pada DBD tidak hilang jika ditekan
Kondisi kulit pengidap demam berdarah dengue umumnya dipenuhi oleh bintik-bintik merah akibat perdarahan yang tidak akan pudar atau hilang bila Anda menekannya.
Adapun beda chikungunya dan DBD yakni gejala bintik merah khas chikungunya umumnya mirip dengan campak dan akan menghilang saat ditekan.