Sejak awal tahun 2022, pemerintah mulai mencanangkan program vaksinasi COVID-19 dosis ketiga untuk masyarakat umum. Pemberian vaksin booster diharapkan dapat terus melindungi dan memperkuat tubuh dari penularan virus. Nah, agar vaksin bisa bekerja dengan maksimal, ada berbagai pantangan yang harus Anda patuhi setelah mendapatkan vaksin booster. Apa saja?
Pantangan setelah vaksin booster
Ketika tubuh menerima vaksin, sistem imun akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah antibodi akan menurun secara perlahan.
Maka dari itu, tubuh membutuhkan vaksin tambahan agar respons imun yang terbentuk dari vaksinasi bisa bertahan lebih lama.
Dengan mendapatkan vaksin booster, sel-sel kekebalan tubuh akan merangsang limfosit B untuk menghasilkan antibodi sehingga membuat jumlahnya naik kembali.
Perlu diketahui, tubuh membutuhkan waktu dalam membentuk respons antibodi terhadap coronavirus. Biasanya, kekebalan akan terbentuk sekitar dua minggu setelah pemberian vaksin.
Guna membantu prosesnya, berikut berbagai pantangan yang harus Anda hindari setelah mendapatkan vaksin booster.
1. Tidak memakai masker
Vaksin memang bisa mencegah penularan COVID-19, tapi vaksin tidak serta-merta membuat Anda bebas dari risiko terkena penyakit ini.
Meski efektif, tidak ada satu pun vaksin yang menawarkan perlindungan 100 persen. Orang yang telah divaksin masih bisa terinfeksi dengan gejala ringan maupun tanpa gejala. Bila Anda tidak menggunakan masker, Anda bisa menularkan infeksinya kepada orang lain.
Jadi, pastikan Anda tetap menggunakan masker dan disiplin menjalani protokol kesehatan guna mencegah COVID-19, termasuk rajin mencuci tangan dan melakukan physical distancing.
2. Merokok
Sebuah penelitian yang terbit tahun 2022 dalam jurnal Public Health menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh vaksin dapat menurun lebih cepat pada orang-orang yang merokok dibandingkan orang-orang yang tidak merokok.
Memang, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar mengetahui dampak merokok pada respons imun terhadap vaksin COVID-19.
Namun, merokok sebaiknya tetap dihindari, terlepas Anda sudah mendapatkan vaksin atau belum. Pasalnya, merokok dapat merusak sistem imun dan mengurangi fungsinya dalam melawan penyakit.
3. Minum alkohol
Pantangan yang juga harus dipatuhi setelah vaksin booster yakni mengonsumsi minuman beralkohol. Konsumsi alkohol setelah minum obat atau vaksin dapat memperburuk efek samping yang Anda alami.
Selain itu, alkohol juga dapat memberikan pengaruh buruk terhadap sistem kekebalan tubuh. Respons imun terhadap vaksin mungkin akan terganggu. Alhasil, ini akan menurunkan efektivitas vaksin.
4. Olahraga terlalu berat
Sebenarnya boleh-boleh saja bila Anda tetap melakukan olahraga rutin seperti biasa setelah vaksin. Kendati demikian, pada beberapa orang, salah satu efek samping vaksin COVID-19 ialah nyeri otot atau pegal-pegal.
Ada baiknya Anda beristirahat atau melakukan olahraga yang lebih ringan seperti jalan-jalan. Idealnya, Anda disarankan menghindari aktivitas fisik yang berat setidaknya 2–3 hari setelah vaksinasi.
Istirahat sangat penting guna mencegah nyeri otot bertambah parah. Bagaimanapun, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dari efek samping vaksin.
5. Memperlihatkan sertifikat vaksin ke media sosial
Terkadang, Anda tak bisa menahan keinginan untuk membagikan kegiatan sehari-hari Anda ke media sosial. Kali ini, Anda mungkin juga tergoda membagikan kelegaan setelah mendapatkan vaksin booster.
Walau tidak ada larangan soal ini, Anda harus berhati-hati saat memilih hal yang akan diunggah. Jangan sampai Anda memajang kartu vaksinasi di lini masa media sosial.
Beberapa informasi yang tertulis pada kartu seperti nama lengkap, nomor KTP, dan tanggal lahir bisa saja disalahgunakan untuk tujuan yang merugikan Anda.
6. Mendapatkan tato atau tindikan
Menato atau menindik tubuh juga termasuk pantangan setelah vaksin booster. Keduanya bisa menyebabkan nyeri dan kemerahan.
Efek samping vaksin yang mungkin terjadi, ditambah dengan luka setelah tindik atau tato berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman. Anda juga harus mempertimbangkan kemungkinan bahaya tato yang lain, terutama infeksi luka.
Bila Anda ingin mendapatkan tindik atau tato, jadwalkan beberapa minggu usai Anda menjalani vaksinasi.
7. Begadang
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membahas hubungan antara tidur dan vaksin COVID-19. Namun, studi yang pernah meneliti jenis vaksin lain menunjukkan bahwa kurang tidur bisa mengurangi efektivitas vaksin.
Bila waktu tidur Anda cukup, risiko Anda terhadap penyakit infeksi akan menurun. Selain itu, tubuh juga mampu merespons vaksin dengan lebih baik.
Ingat, kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda. Maka, cara tubuh dalam merespons vaksin juga berbeda. Ada beberapa orang yang merasakan efek samping vaksin walau telah mematuhi pantangan.
Oleh karena itu, bila Anda khawatir mengenai gejala atau kejadian ikutan pascaimunisasi COVID-19, minumlah obat pereda nyeri atau beri tahu dokter untuk penanganan yang tepat.