Berdasarkan pengamatan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa sekitar 75% dari efek samping yang dilaporkan oleh orang-orang yang diberikan vaksin asli merupakan nocebo effect.
Setelah diteliti lebih lanjut, ada kemungkinan bahwa kemunculan efek nocebo berkaitan dengan kondisi psikologis dan neurobiologis (kerja sistem saraf) seseorang.
Sebagai contoh, ketika seorang pasien diberi tahu bahwa pengobatan yang dijalani dapat menyebabkan kantuk, bisa jadi pasien tersebut akan merasakan kantuk.
Terlebih lagi pada pasien yang memiliki ekspektasi negatif terhadap efek samping suatu pengobatan. Mereka mungkin lebih sadar akan gejalanya sehingga lebih mungkin mengeluhkan nyeri yang berasal dari sugesti.
Nocebo effect pun lebih sering terjadi pada orang yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi.
Dari segi neurobiologis, kondisi ini disebut dengan hiperalgesia nocebo, yakni ekspektasi terhadap rasa sakit sehingga meningkatkan rasa sakit yang dialami.
Jadi, ketika seseorang mengantisipasi rasa sakit, tubuhnya akan melepaskan kolesitokinin, yakni salah satu hormon yang memungkinkan penghantaran rasa sakit.
Sensasi rasa sakit dapat diperkuat oleh otak yang dipicu oleh rasa takut sehingga menghasilkan peningkatan rasa sakit dan gejala lainnya.
Bagaimana cara mengatasinya?

Dalam kasus vaksinasi COVID-19 ini, cara yang cukup efektif untuk mengurangi nocebo effect ialah dengan memercayai dokter atau tim medis yang menangani kondisi Anda sekaligus memberikan vaksin.
Sejauh ini, vaksin yang dikembangkan sudah melewati beberapa kali uji coba agar bisa diberikan kepada semua masyarakat. Kecuali, orang-orang dengan kondisi tertentu yang jika menerima vaksin dapat membahayakan dirinya.
Di samping itu, perbanyak diri dengan wawasan mengenai jenis vaksin, manfaat dan efeknya jika tidak mendapatkan vaksin, efek samping vaksin, dan vaksin booster.
Ketahui juga apa saja yang perlu Anda lakukan agar vaksinasi berjalan dengan aman, salah satunya pentingnya tidur cukup sebelum vaksin.
Bila perlu, lakukan konsultasi dengan psikolog jika Anda memang merasakan kecemasan tertentu terhadap vaksin.
Anda bisa membaca lebih banyak artikel mengenai COVID-19 di sini!
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar