Semua uji coba obat harus memiliki kelompok kontrol. Dengan begitu, jika kelompok yang diberikan obat mengalami efek tertentu, peneliti bisa memastikan bahwa efek tersebut memang berasal dari obat, bukan karena peserta penelitian memiliki kondisi khusus.
Namun, ada fenomena aneh yang terjadi. Beberapa orang dalam kelompok kontrol merasakan perburukan gejala, padahal vaksin yang diberikan kepada mereka tidak mengandung bahan aktif (plasebo).
Fenoma inilah disebut dengan nocebo effect, yang sebelumnya telah dipopulerkan oleh Walter P. Kennedy pada 1961.
Apa penyebab efek nocebo?

Fenomena ini disebut aneh karena bukan obat yang jadi penyebab dari kemunculan atau memburuknya gejala. Sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open pun turut melakukan pengamatan terhadap uji coba vaksinasi COVID-19.
Para peneliti yang menganalisis data dari 12 percobaan menemukan bahwa sebanyak 35% orang yang diberikan suntikan plasebo mengalami efek sistemik. Artinya, efek samping muncul pada area tubuh selain tempat penyuntikan.
Mereka mengalami keluhan mirip efek samping vaksin COVID-19 seperti sakit kepala dan kelelahan setelah dosis pertama. Sementara pada penerima suntikan vaksin sungguhan, sebanyak 46% melaporkan terjadinya efek samping.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar