backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Pengganti Gula untuk Diet Anda, Apa Saja?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 08/12/2022

    6 Pengganti Gula untuk Diet Anda, Apa Saja?

    Saat menjalani diet, bukan berarti Anda harus menghentikan konsumsi gula sama sekali. Namun, Anda perlu memilih pengganti gula yang tepat untuk diet. Ketahui beberapa pemanis alternatif yang bisa Anda konsumsi selama diet.

    Pengganti gula untuk diet 

    Gula adalah dapat menyumbang kelebihan kalori bila Anda tidak membatasi konsumsinya. Kelebihan kalori bisa menumpuk menjadi lemak sehingga berat badan pun naik. 

    Untuk itu, Anda perlu mencari pemanis pengganti gula saat menjalani diet sehat guna menurunkan berat badan.

    Ini dia sejumlah pengganti gula pasir yang sehat dan aman dikonsumsi.

    1. Stevia

    gula mana yang lebih sehat

    Salah satu pengganti gula untuk diet karbo maupun jenis diet lain yang cocok bagi Anda adalah stevia. 

    Stevia merupakan pemanis alami yang diekstrak dari tanaman Stevia rebaudiana

    Stevia meninggalkan rasa yang jauh lebih manis di mulut, 200-400 kali lebih manis daripada gula biasa.

    Maka itu, Anda hanya perlu menambahkan stevia sedikit pada hidangan untuk memberikan rasa manis.  

    Setiap 100 gram daun stevia mengandung 20 kkal dan skala indeks glikemik nol. Artinya, pemanis ini rendah kalori dan tidak membuat gula darah melonjak. 

    2. Xylitol

    Xylitol adalah pemanis yang berasal dari gula alkohol dan biasanya ditemukan pada produk permen karet bebas gula. 

    Pemanis alami ini memang rasanya hampir sama dengan gula biasa, tetapi setiap gramnya hanya mengandung 3 kkal.

    Anda bisa menambahkan pemanis ini pada teh, kopi, atau jus tanpa meningkatkan jumlah kalori. 

    Jenis gula alkohol ini juga dapat menyehatkan pencernaan karena memiliki komponen yang sama dengan prebiotik.

    3. Erythritol

    Selain xylitol, pengganti gula pasir untuk diet Anda selanjutnya adalah erythritol.

    Erythritol merupakan pemanis alami yang 80% lebih manis dari gula biasa dan hanya mengandung 5 kkal. 

    Tak hanya untuk campuran teh dan kopi, Anda bisa menggunakan pengganti gula untuk memasak menu diet.

    Meski begitu, beberapa produk erythritol seringkali dicampur dengan pemanis buatan yang kurang sehat.

    4. Selai kurma

    Manfaat kurma dan madu

    Kurma bisa menjadi alternatif pengganti gula untuk diet dan menawarkan manfaat kesehatan.

    Beberapa orang mengolah kurma menjadi saus kental atau selai yang ditambahkan pada roti dan makanan lainnya.

    Buah ini juga merupakan sumber gizi yang baik karena mengandung serat, kalium, magnesium, polifenol, vitamin B6, dan karotenoid.

    Pastikan Anda memilih kurma asli dan mengonsumsinya secara wajar tanpa tambahan gula atau pemanis lainnya.

    5. Inulin

    Inulin merupakan serat larut yang bisa Anda temukan pada sayuran, seperti sawi putih, asparagus, dan buah pisang. 

    Dibandingkan dengan gula biasa, serat larut ini 10 kali lebih manis dan teksturnya lebih kental dari gula cair. 

    Inulin sering digunakan sebagai pemanis alami untuk produk-produk minuman seperti susu.

    Meski bisa digunakan sebagai pengganti gula, Anda perlu tetap membatasi konsumsi minuman yang mengandung inulin selama diet.

    6. Saus apel dan puree buah

    Anda juga bisa memanfaatkan buah-buahan yang Anda sukai.

    Mengolah saus apel atau puree, buah mirip pisang, adalah salah satu cara untuk mengurangi asupan gula meja harian.

    Buah-buahan ini bisa Anda tambahkan menjadi isian roti atau topping havermut untuk menu sarapan saat diet. 

    Bila Anda membeli produk saus apel atau puree buah, pastikan untuk memilih yang tidak mengandung gula tambahan lainnya.

    Menjalani program diet sehat yang aman bukanlah halangan  untuk makan makanan manis selama Anda memilih pemanis yang tepat. 

    Namun, tetap batasi konsumsi pemanis ini dan pastikan Anda merencanakan menu diet yang bergizi seimbang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 08/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan