backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Langkah yang Harus Anda Lakukan Ketika Anak Didiagnosis Sakit Parah

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 21/04/2022

    5 Langkah yang Harus Anda Lakukan Ketika Anak Didiagnosis Sakit Parah

    Stres dan cemas adalah segelintir emosi yang muncul dalam benak orangtua ketika mendengar anak didiagnosis sakit parah. Reaksi tersebut lumrah, mengingat penyakit parah yang diderita dapat menimbulkan dampak serius. Lantas, harus bagaimana orangtua menguatkan diri menghadapi anak yang sakit parah?

    Cara orangtua menerima ketika anak sakit parah

    anak sakit parah

    Menghadapi diagnosis penyakit parah memang tidak mudah. Namun, jangan biarkan emosi tersebut menghalangi Anda untuk berpikir jernih.

    Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua untuk menguatkan diri dan menunjang pemulihan anak.

    1. Mengatasi emosi negatif yang muncul

    Kebanyakan orangtua akan merasa bersalah dan marah saat mengetahui anaknya didiagnosis penyakit yang berat. Namun, cara terbaik untuk mengatasi emosi negatif ini justru adalah dengan menghadapinya.

    Menerima segalanya adalah langkah awal bagi orangtua untuk menguatkan diri ketika sang anak didiagnosis sebuah penyakit.

    Sebuah penelitian di jurnal Social Science dan Medicine menemukan bahwa rasa cemas dan depresi pada orangtua dari anak pengidap kanker dapat menurun jika orangtua berperan aktif dalam proses pengobatan.

    Sebaliknya, orangtua yang menolak kenyataan dan menghindari situasi seperti ini justru memiliki tingkat stres yang lebih tinggi.

    2. Mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai penyakit anak

    Peran serta orangtua sangatlah penting ketika mendampingi anak yang sakit parah. Meski demikian, tindakan yang keliru dapat membahayakan buah hati Anda sehingga menghambat pemulihannya.

    Jadi, pastikan bahwa Anda dan pasangan telah membekali diri dengan beragam informasi tentang penyakit terkait. Pahami setiap gejala yang muncul, pengobatan, perawatan, hingga pantangan makan jika ada.

    Carilah semua informasi tersebut dari sumber yang dapat dipercaya. Gali informasi terutama dari dokter spesialis, perawat, website resmi institusi kesehatan, serta buku-buku yang khusus membahas penyakit tersebut.

    3. Merencanakan pengobatan

    Bagi orangtua, menguatkan diri saat anak sakit adalah hal yang harus dilakukan. Sebab, dengan begitu Anda juga dapat lebih tenang merencanakan pengobatan.

    Ketika anak menderita sakit parah, jadwal pengobatan menjadi suatu hal yang sangat penting. Anak mungkin perlu menjalani berbagai macam pemeriksaan dan harus mengonsumsi banyak obat.

    Susunlah perencanaan lengkap yang berisikan semua hal terkait pengobatan anak.

    Ambil contoh, Anda bisa membuat jadwal kunjungan rutin ke dokter, obat yang harus diminum serta waktunya, hingga perawatan darurat jika kondisi anak menurun sewaktu-waktu.

    4. Mempersiapkan biaya pengobatan

    Setelah mengetahui metode pengobatan apa saja yang dibutuhkan anak, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan biaya untuk pengobatan tersebut.

    Berbeda dari penyakit ringan pada umumnya, penyakit yang tergolong parah mungkin membutuhkan biaya pengobatan yang lebih banyak.

    Ini karena penyakit yang parah biasanya memerlukan metode pengobatan yang lebih rumit.

    Misalnya, penggobatan perlu dilakukan dengan menggabungkan 2 metode atau lebih, seperti obat-obatan dan terapi, sehingga lebih banyak biaya yang perlu dikeluarkan.

    Dengan mempersiapkan biaya pengobatan, Anda dapat memastikan anak yang sakit parah bisa memperoleh seluruh penanganan yang ia butuhkan agar bisa sembuh.

    Hal ini memang tidak selalu mudah untuk dilakukan bagi setiap orangtua. Namun, memastikan semua kebutuhan anak dapat terpenuhi bisa membantu Anda lebih tenang dalam menemani anak menjalani pengobatannya.

    5. Mencari dukungan

    Sebagai orangtua, menghadapi penyakit parah yang diderita oleh anak tentu tidak mudah bila dilakukan hanya bersama pasangan. Terlebih, Anda harus melihat secara langsung perjuangan anak melawan penyakit tersebut.

    Oleh karena itu, carilah dukungan profesional dari para tenaga medis yang menangani kasus anak Anda serta konsultasi dengan psikolog bila diperlukan.

    Selain itu, sharing dengan orang lain yang menghadapi kondisi yang sama bisa menjadi salah satu cara yang ampuh untuk mencari dukungan.

    Anda bisa mencari tempat berbagi dalam komunitas, yayasan, atau sesama orangtua yang menghadapi kasus serupa.

    Kehadiran mereka bukan hanya bermanfaat sebagai sumber informasi, tapi juga agar Anda tidak merasa sendiri.

    Dengan begitu, para orangtua bisa saling menguatkan diri ketika anak didiagnosis penyakit parah.

    6. Melakukan hal yang membahagiakan

    Kebahagiaan keluarga tidak berakhir ketika anak didiagnosis sakit parah.

    Pada kondisi ini, sangat penting bagi Anda dan anak Anda untuk terus semangat dan menjaga kesehatan, baik secara fisik maupun mental.

    Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kebahagiaan dan mood baik dalam keluarga, seperti berikut ini.

    • Menyempatkan waktu untuk bersantai sejenak di antara jadwal pengobatan anak.
    • Melakukan kegiatan menyenangkan bersama anak, misalnya merayakan ulang tahun bersama.
    • Mendorong anak Anda untuk melakukan kegiatan yang ia sukai.
    • Sering mengobrol dengan anak untuk semakin memahami kondisinya.

    Setiap orangtua memiliki cara yang berbeda untuk menguatkan diri ketika anak didiagnosis sakit parah. Jika langkah di atas tidak berhasil, Anda selalu bisa mencari cara lain untuk menghadapi situasi ini.

    Wajar apabila Anda merasa lelah karena mendampingi anak yang menderita penyakit parah adalah suatu proses yang panjang.

    Namun, selama Anda tetap berpikir jernih dan fokus pada pengobatan sang buah hati, lambat laun Anda akan mampu beradaptasi dalam menjaga dan merawat si kecil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 21/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan