Ada beberapa gejala penyakit saraf yang penting untuk diketahui. Pasalnya, sistem saraf manusia memiliki peranan penting dalam menjalankan fungsi organ. Jika sistem saraf rusak, maka dapat menurunkan berbagai fungsi tubuh.
Oleh karena itu, guna mencegah kondisinya semakin memburuk, ketahui ciri-ciri penyakit saraf yang perlu diwaspadai dan segera tangani penyakitnya.
Beberapa gejala penyakit saraf yang perlu diwaspadai
Kerusakan saraf dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya faktor keturunan, cedera atau trauma, bawaan lahir, paparan zat beracun, hingga kondisi medis tertentu, seperti penyakit autoimun, diabetes, hingga stroke.
Saat sistem saraf ini mengalami kerusakan, fungsi tubuh pun akan menurun yang ditandai dengan gejala tertentu.
Berikut ini adalah beberapa gejala, tanda, atau ciri-ciri penyakit saraf yang perlu Anda waspadai.
1. Kebas atau mati rasa
Menurut Penn Medicine, ciri-ciri seseorang mengalami gangguan saraf yang paling umum adalah merasakan kebas atau mati rasa.
Pada sebagian kasus, penderita juga mungkin akan mengalami kesemutan atau sensasi terbakar yang menyebar di sekitar tangan dan kaki, terutama pada jari-jari.
Bila Anda merasakan gejala tersebut tapi hanya sementara, hal ini masih relatif wajar. Namun jika Anda merasakannya berulang dan dalam waktu yang lama, lebih baik konsultasikan ke dokter.
2. Sulit untuk bergerak
Kerusakan saraf bisa menurunkan aliran darah ke bagian tubuh tertentu. Oleh karenanya, Anda akan merasakan kekakuan pada bagian tubuh tersebut hingga sulit bergerak.
Inilah mengapa salah satu gejala kerusakan saraf adalah kesulitan untuk menggerakkan anggota tubuh tertentu.
Bahkan menurut R. Glenn Smith, MD, PhD, seorang ahli saraf di Houston Methodist, bila kerusakan saraf terjadi pada bagian saraf motorik maka bisa menyebabkan kelumpuhan.
3. Kaki terasa sangat nyeri
Tanda penyakit saraf yang selanjutnya adalah kaki yang terasa sangat nyeri. Biasanya, rasa sakit ini akan terjadi secara terus menerus dan menimbulkan sensasi panas dan kesemutan.
Rasa sakit dan kesemutan ini dapat muncul pada punggung bagian bawah dan menjalar ke kaki. Anda juga bisa merasakan linu di bagian pinggul.
Hal ini menandakan jika saraf skiatik Anda sedang tertekan atau rusak, entah akibat jatuh atau lelah pada tulang belakang.
4. Kehilangan keseimbangan
Anda sering merasa hilang keseimbangan seperti tiba-tiba tersandung atau bahkan jatuh?
Hal ini bisa menjadi gejala penyakit saraf akibat menurunnya kemampuan untuk melakukan gerakan yang memerlukan keseimbangan. .
Namun, kemungkinan bisa jadi ini merupakan tanda-tanda penyakit Parkinson, yaitu kerusakan yang terjadi pada sel-sel saraf di bagian otak.
5. Sering buang air kecil
Kerusakan saraf tertentu juga bisa menimbulkan gejala pada kandung kemih, salah satunya adalah menjadi sering buang air kecil.
Gejala ini mungkin timbul jika saraf otonom yang terpengaruh oleh kerusakan tersebut. Saraf otonom berperan mengontrol organ tubuh yang mengatur aktivitas secara tidak sadar, termasuk buang air kecil.
Ada beberapa kondisi yang mungkin dapat meningkatkan risiko kerusakan saraf ini, misalnya melahirkan anak secara normal atau memiliki diabetes.
6. Sakit kepala
Jika Anda mengalami sakit kepala yang terjadi secara berulang dan dalam waktu yang tidak sebentar, kemungkinan Anda terkena occipital neuralgia.
Ini adalah suatu kondisi yang bisa terjadi karena saraf di leher Anda terjepit. Segera periksa ke dokter untuk memastikan kondisi saraf di bagian otak.
7. Keringat berlebih
Jika Anda berkeringat secara berlebih atau terlalu sedikit mengeluarkan keringat tanpa penyebab yang jelas, bisa jadi ini merupakan tanda penyakit saraf yang sedang Anda alami.
Gejala ini bisa menjadi sinyal kalau saraf yang membawa informasi dari otak ke kelenjar keringat sedang terganggu.
8. Respons otak melambat
Saraf sensorik seharusnya memberi tahu otak jika ada hal-hal berbahaya dan mengancam. Namun saat mengalami kerusakan, saraf sensorik tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Misalnya Anda mengalami luka bakar, sayatan, atau trauma karena tidak menyadari jika sudah menyentuh sesuatu yang panas, tajam, atau hal yang tidak membuat Anda nyaman.
9. Tremor
Gejala penyakit saraf yang selanjutnya adalah tremor. Hal ini dapat terjadi bila saraf yang mengatur koordinasi otot mengalami kerusakan.
Alhasil, gerakan tidak terkontrol ini pun dapat terjadi pada bagian tubuh tertentu, seperti tangan atau kepala.
10. Kelemahan wajah
Saat saraf pada wajah mengalami kerusakan atau peradangan, otot wajah dapat mengalami penurunan fungsi.
Hal ini dapat membuat wajah seseorang tampak miring atau bahkan kesulitan untuk mengedipkan mata dan tersenyum.
Dalam istilah medis, kondisi seperti ini disebut dengan bell’s palsy. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering dialami wanita hamil, diabetesi, serta penderita gangguan pernapasan.
Itulah beberapa gejala atau ciri-ciri saat orang terkena penyakit saraf.
Bila Anda atau bahkan orang terdekat mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Adakah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit saraf?
Berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit saraf.
- Olahraga secara rutin.
- Istirahat yang cukup.
- Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
- Terapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang.
- Obati kondisi kesehatan yang dapat menurunkan fungsi saraf, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
[embed-health-tool-bmi]