3. Memicu psikosis dan perilaku berisiko
Otak normalnya memiliki mekanisme dan kemampuan untuk mencegah perilaku yang dapat membahayakan diri sendiri. Namun, kemampuan ini bisa terganggu sebagai efek alkohol ke otak dan saraf.
Anda pun jadi tidak pikir panjang dan cenderung melakukan hal-hal yang berbahaya, seperti mengemudi ugal-ugalan atau berhubungan seks tanpa pengaman.
Jika sudah mabuk berat, Anda juga mungkin mulai mengalami gejala-gejala psikosis seperti bicara meracau dan berhalusinasi.
4. Kerusakan otak, khususnya bagian yang mengatur ingatan
Kebanyakan minum alkohol bisa menyebabkan otak berhenti memproses dan menyimpan informasi baru ke dalam ingatan. Itulah sebabnya setelah tersadar dari mabuk, Anda tidak dapat mengingat dengan baik.
Hal tersebut juga menunjukan bahwa sistem saraf ke otak telah mengalami kerusakan sebagai efek alkohol.
Bila ini sering terjadi, kerusakan sel otak akan menjadi lebih serius. Akibatnya Anda jadi tidak dapat mengingat dengan baik, meskipun sudah tidak minum alkohol lagi.
Efek alkohol pada otak berdasarkan seberapa sering Anda minum
Alkohol dapat memberi efek ke sistem saraf pusat dengan menurunkan kinerjanya untuk berpikir, menggerakan otot, dan kesulitan berbicara (disartria).
Namun, seberapa besar efek alkohol tentu saja berbeda-beda pada setiap orang.
Ini tergantung berapa banyak alkohol yang diminum dan seberapa sering Anda minum. Berikut ini adalah perbandingannya.
1. Minum alkohol sesekali saja
Anda mungkin hanya akan minum alkohol ketika ada acara atau pesta, tidak setiap hari atau setiap minggu.
Nah, jika Anda tergolong sebagai orang yang hanya sesekali minum alkohol, Anda mungkin hanya akan merasakan efek jangka pendek dari konsumsi alkohol.
Setelah minum, Anda mungkin jadi sulit berpikir dan agak lemas karena aktivitas otak menurun dan otot-otot melemas.
Bila Anda sudah merasa kliyengan, mual, atau tidak nyaman, jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin sampai Anda merasa lebih baik.
2. Minum alkohol setiap hari

Bila Anda minum segelas alkohol setiap hari, efek alkohol ke otak dan sistem saraf tubuh kemungkinan besar tidak jauh berbeda dengan minum alkohol sesekali saja.
Namun, Anda jadi lebih rentan terhadap depresi atau kalau Anda memang sudah didiagnosis dengan depresi, gejalanya bisa jadi bertambah parah.
3. Pemabuk
Seorang pemabuk biasanya minum alkohol bergelas-gelas atau bahkan beberapa botol dalam sehari dan kebiasaan ini sudah dilakukan dalam jangka waktu lama.
Gangguan otak pada pemabuk sudah bukan disebabkan oleh pola konsumsi ataupun ketergantungan alkohol, melainkan akibat kerusakan otak itu sendiri.
Pada pemabuk, kerap terjadi penurunan massa otak. Hal ini berdampak pada kerusakan beberapa bagian otak yang berperan dalam berbagai hal.
Hal tersebut meliputi proses berpikir, mengingat, memproses informasi, mengolah emosi, serta bagian otak lain yang berkaitan dengan fungsi kognitif secara keseluruhan.
Bagi Anda yang masih gemar minum alkohol, sebaiknya pertimbangkan lagi untuk segera mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan buruk ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar